Rekayasa Mesin Pembuat Pakan Ikan Lele (Pellet)
Abstract
Perubahan harga bahan pokok konsumsi sehari-hari yang cenderung meningkat dipasaran berdampak terhadap kelompok peternak lele dimana harga pakan buatan (pelet) pabrikan/toko juga semakin mahal. Disisi lain harga jual lele yang cukup murah sehingga keuntungan yang didapat dari usaha para peternak tersebut sangat minim. Biaya pembelian pakan merupakan salah satu penyebab rendahnya pendapatan, padahal merupakan aspek polivalen sebagian dari mereka sebagai mata pencaharian. Karena itu dipandang perlu adanya pendampingan program intensifikasi produksi lele melalui mekanisasi pakan mandiri/buatan sendiri, agar produksi yang dihasilkan mempunyai nilai lebih secara kualitas serta ekonomis yang memadai dan swasembada. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah merancang dan menciptakan IPTEK bagi Masyarakat yang dibutuhkan oleh pengusaha kecil dalam hal ini pengusaha lele, untuk meminimalkan ketergantungan pakan buatan toko, tetap menjaga kualitas dan kuantitas produksi lele, meningkatkan kerjasama antar pemberdaya masyarakat khususnya pengusaha lele kecil dan menengah dan pemberdayaan peran perguruan Tinggi dalam membantu kegiatan ekonomi masyarakat. Bahan pembuatan pelet (pakan lele) berbahan dasar limbah yaitu tepung roti kadaluwarsa, ikan asin kadaluwarsa (busuk/duri ikan sisa warung/tulang sisa), kotoran puyuh, sampah bulu ayam potong, minyak ikan (diambil dari rebusan ikan asin/duri ikan). Mesin pembuat pelet merupakan alat yang berfungsi untuk menghancurkan bahan, mencampur dan mencetak pelet dengan kapasitas produksi mencapai hingga 200 kg/jam. Mesin cetak pelet sangat efektif untuk menghasilkan pakan ternak dengan bentuk hasil pakan yang mudah dimakan lele. Strategi dalam penyampaian materi dilakukan dengan pelatihan serta praktek langsung pembuatan pakan dan budidaya lele yang ekonomis. Hasil dari program pengabdian masyarakat ini peternak lele telah dibekali edukasi teknologi pembuatan pakan lele (pellet) dari macam bahan baku, komposisi, mesin/alat pembuat pellet, proses produksi hingga pengeringan serta penyimpanan pakan yang aman. Mitra juga dibekali tentang pemilihan bibit lele kualitas, pembesaran/perawatan pertumbuhan lele yang normal, kolam ideal, masa panen, strategi penjualan ikan lele secara mandiri atau kelompok. Mitra telah mandiri dan swasembada memproduksi pakan lele (pellet) bahkan sebagian produk dari jumlah hasil produk dibeli oleh ternak lele lain yang membutuhkan. Harga pellet dari mitra dapat ditekan menjadi Rp 5.500/kg-7.000/kg jauh lebih murah (tergantung jauh/dekat pengadaan bahan baku) sehingga dibawah harga pakan toko/pabrik yang mencapai Rp. 9.500/kg untuk kualitas nomer 1.
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)DOI: https://doi.org/10.20961/prima.v2i1.35163
Refbacks
- There are currently no refbacks.
View My Stats
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.