SPIRITUALITAS PADA TOKOH NOVAE DALAM NOVEL HIPERNOVA KARYA FARIZA AULIYA JASMINE

Ellif Shiffiyn Khairaa

Abstract

This study aims to reveal the meaning of the novel Hipernova by Fariza Auliya Jasmine. This study uses descriptive qualitative analysis by using five semiological codes from Roland Barthes. The results of the study found that the meaning of this novel provides an understanding of spirituality on the religious experience of the main character (pure white and has long stopped trusting God) in understanding the principles of life that come from God. Therefore, Religion is a journey of self spirituality and not a mere inheritance. The main character of the Novel, Novae is able to change the view that religion is not always seen as an absolute assessment of our behavior.

Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan makna yang terdapat dalam novel Hipernova karya Fariza Auliya Jasmine. Penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif dengan analisis semiotika dari Roland Barthes. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa makna novel Hipernova berdasar pada lima kode semiologi Barthes pada novel memberikan pemahaman dan menunjukkan spiritualitas atas pengalaman spiritual religius tokoh utama (putih bersih dan telah lama berhenti mempercayai Tuhan) dalam memahami prinsip-prinsip hidup yang berasal dari Tuhan. Sehingga, Agama merupakan perjalanan spiritualitas diri dan bukan sebuah warisan semata. Sosok Novae mampu mengubah pandangan bahwa agama yang selalu dipandang sebagai penilaian mutlak atas prilaku pemeluknya tidak selalu benar.

Keywords

Spirituality; Atheis; Semiotic; Barthes; Novel

Full Text:

PDF

References

Ahmad Pramudiyanto, Supana & Muhammad Rohmadi. (2018). Karakteristik wong cilik pada wanda wayang kulit tokoh Panakawan. Humanus: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Humaniora, 174-187.

Awaliyah, G. (2019, Mei Sabtu). Fenomena artis hijrah ubah wajah Islam di Indonesia. (R. Dwinanda, Producer, & Republika.co.id) Retrieved from KHAZANAH: https://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/19/05/18/prolno414-fenomena-artis-hijrah-ubah-wajah-islam-di-indonesia

Barthes, R. (1964). Elements of semiology (First Edit). United States, America: Eleventh Printing.

Barthes, R. (1991). Mythologies. New York, America: The Noonday Press.

Barthes, R. (2002). S/Z. United Kingdom: Blackwell.

Brzezinski, Z. (1993). Out of control: global turmoil on the eve of the twenty-first century. Collier Books.

Conttingham, J. (2005). The spiritual dimension. Cambridge, United Kingdom: Cambridge University Press.

Elkins, D. (1998). Towards a humanistic phenomenological spirituality: definition, description, and measurment. Humanistic Psychology.

Jabrohim. (2002). Sosiologi sastra beberapa konsep pengantar: metodologi penelitian sastra. Yogyakarta: PT. Hanindita dan Masyarakat Poetika.

Jabrohim. (2003). Metodologi penelitian sastra. Masyarakat Poetika Indonesia (Pradopo dkk, Ed.). Yogyakarta: Hanindita.

Jasmine, F. Auliya. (2018). Hipernova (S. Kamil, Ed.). Solo: Tinta Medina.

K, A. &. (2010). A Study of ‘Kenry’ in Japanese and ‘Hak’ in Indonesian. Jurnal Humaniora, 22, 22-30.

Nelson, J. M. (2009). Psychology. Religion: Spirituality.

Newman, L. L. (2004). Faith, spirituality, and religion: a model for understanding the differences. The Collage of Students Affairs Journal, 23, No. 2, 106.

Piliang, Y. A. (2004). Semiotika teks : sebuah pendekatan analisis teks. Mediator, 5, No. 2, 189–198.

Pramudiyanto, A., Rohmadi, M., & Supana. (2018). Characteristic of wong cilik on wayang kulit wanda of panakawan figures. Humanus, 17, 174–187. https://doi.org/10.24036/humanus.v17i2.100683

Reid, A. (2008). Menuju sejarah Sumatra: antara Indonesia dan Dunia. Jakarta: Yayasan Obor.

Spencer, M. (2012). What is spirituality ? A personal exploration. RC PSYCH: Royal Collageof Psychiatric, 1–4.

Susilo, J. (2018). Seksualitas Vis A Vis spiritualitas dalam pesan kontras pornografi dan religiositas karya sastra (semiotika komunikasi Serat Centhini). Disertasi: Universitas Padjajaran.

Suhariyadi. (2014). Pengantar ilmu sastra: orientasi penelitian sastra. Lamongan: Pustaka Ilalang.

Widowati, & Octaviani, R. (2016). Kajian novel bait-bait multazam karya Abidah El Khalieqy dengan pendekatan. Caraka, 3, No.1(4), 10.

Yuliani. (2018). Sistem kode dalam novel lelaki terakhir yang menangis di bumi karya M. Aan Mansyur (semiologi Roland Barthes). Skripsi: Universitas Negeri Makassar.

Yusdhiani, A. (2014). Spiritualitas dalam kumpulan cerpen lelaki yang membelah bulan karya Noviana Kusumawardhani. Skripsi: Airlangga University.

Yusuf, H. (2012). Eksistensi Tuhan dan agama dalam perspektif masyarakat kontemporer. Kalam: Jurnal Studi Agama Dan Pemikiran Islam, 6, No. 2.

Zacharek, S. (2008). The New York Times. Retrieved February 12, 2013, from The New York Times: http://www.nytimes.com/2008/04/27/books/review/Zachareck

Zuhriah. (2018). Makna warna dalam tradisi budaya; studi kontrastif antara budaya Indonesia dan budaya asing. Skripsi: Universitas Hasanuddin.

Refbacks