Analisis kemampuan bertanya siswa pada model pembelajaran discovery learning materi animalia kelas X
Sari
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kuantitas dan kategori kemampuan bertanya siswa berdasarkan Taksonomi Bloom Revisi dengan menerapkan model pembelajaran discovery learning pada konsep Animalia. Penelitian ini dilakukan di SMAN 1 Bintan Timur pada kelas X MIPA 1 semester genap tahun ajaran 2021/2022. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi pertanyaan siswa, lembar observasi kemampuan bertanya siswa secara lisan dan instrumen pendukung yaitu lembar keterlaksanaan sintaks pembelajaran. Hasil dari penelitian ini adalah model pembelajaran discovery learning dapat merangsang siswa untuk bertanya. Kemampuan bertanya siswa terkait dimensi proses kognitif secara keseluruhan masih tergolong rendah yaitu didominasi kategori kognitif C2 (memahami) sebanyak 43 pertanyaan dengan persentase sebesar 46%. Pertanyaan terkait dimensi pengetahuan secara keseluruhan didominasi oleh pertanyaan bersifat faktual sebanyak 48 pertanyaan dengan persentase sebesar 51,10%. Kemampuan siswa bertanya secara lisan dari empat indikator yaitu kategori sangat baik dengan persentase sebesar 85%.
Tenth-grade students’ questioning skill in learning animalia with discovery learning. This research aims to determine the quantity and category of students questions ability based on Taxonomy Bloom Revision to implement the discovery learning on the material Animalia. The research was done in SMAN 1 Bintan Timur in class X MIPA 1 second semester of the 2021/2022 of the school year. The research method used in this research is descriptive analysis. Instrument used was observation to student’s questions, observation for student questions ability orally, and supporting instrument is learning syntax implementation. The results of this research was the discovery learning can stimulate students to ask questions. The students questions ability to the dimensions of cognitive processes are still relatively low, which is overall questions are dominated by the category of cognitive C2 (understanding) as many as 43 questions with the percentage 46%. Questions based to the dimensional of knowledge Bloom’s Revised Taxonomy whole are dominated by factual as many as 48 questions with the percentage 51,10%. The ability of students to ask orally from four indicators, the very good category wih a percentage of 85%.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Abadi, M. K., Pujiastuti, H., & Assaat, L. D. (2017). Development of teaching materials based interactive scientific approach towards the concept of social arithmetic for junior high school student. In Journal of Physics: Conference Series (Vol. 812, No. 1, p. 012015). IOP Publishing. https://doi.org/10.1088/1742-6596/812/1/012015
Alawiyah, H., Muldayanti, N., Setiadi, A., (2016), Analisis kesulitan belajar siswa dalam memahami materi invertebrata di kelas X MAN 2 Pontianak, Jurnal Biologi Education, 3(2), 9-20.
Arends, R. I. (2015). Learning to teach (10th ed). New York: McGraw-Hill International Edition.
Bowker, M. H. (2010). Teaching students to ask questions instead of answering them. Thought & Action, 26, 127-134.
Chin, C. (2001). Learning in science: What do students’ questions tell us about their thinking? Education Journal, 29(2), 85-103.
Chin, C. (2004). Students' questions: fostering a culture of inquisitiveness in science classrooms. School science review, 86(314), 107-112.
Ermasari, G., Subagia, I. W., & Sudria, I. B. N. (2014). Kemampuan bertanya guru IPA dalam pengelolaan pembelajaran. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran IPA Indonesia, 4(1).
Gholamian, A. (2013). Studying the effect of guided discovery learning on reinforcing the creative thinking of sixth grade girl students in qom during 2012-2013 academic year. Journal of Applied Science and Agriculture, 8(5), 576-584.
Hanafiah, N. (2012). Konsep strategi pembelajaran. Bandung: Rafika Aditama.
Hofstein, A., Navon, O., Kipnis, M., & Mamlok‐Naaman, R. (2005). Developing students' ability to ask more and better questions resulting from inquiry‐type chemistry laboratories. Journal of research in science teaching, 42(7), 791-806. https://doi.org/10.1002/tea.20072
Hosnan, M. (2014). Pendekatan saintifik dan kontekstual dalam pembelajaran abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia.
Kurniasih. 2014. Perancangan pembelajaran prosedur pembuatan RPP yang sesuai dengan kurikulum 2013. jakarta: kata pena.
Nana, S. (2010). Dasar-dasar proses belajar mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Narbuko. (2015). Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara.
Nurbaiti, S., Amelia, T., & Irawan, B., (2017). Identifikasi kesulitan belajar siswa kelas x ipa berdasarkan aspek kompetensi kognitif pada materi kingdom animalia di SMA Negeri Kota Tanjungpinang tahun pembelajaran 2016/2017. Artikel E-JOURNAL, Pendidikan Biologi FKIP Universitas Maritim Raja Ali Haji.
Paidi. (2016). Model pemecahan masalah dalam pembelajaran biologi di SMA.Yogyakarta: Univertsitas Negeri Yogyakarta.
Prilanita, Y. N., & Sukirno, S. (2017). Peningkatan Keterampilan Bertanya Siswa melalui Faktor Pembentuknya. Jurnal Cakrawala Pendidikan, 36(2), 244-256. http://dx.doi.org/10.21831/cp.v36i2.11223
Rahmi. (2016). Analisis keterampilan bertanya siswa pada konsep gerak dengan strategi pembelajaran question student have. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Ramadhan, F., Mahanal, S., & Zubaidah, S. (2017). Kemampuan bertanya siswa kelas X SMA swasta Kota Batu pada pelajaran Biologi. BIOEDUKASI (Jurnal Pendidikan Biologi), 8(1), 11-15. http://dx.doi.org/10.24127/bioedukasi.v8i1.831
Randler, C. (2008). Spesies mengajar identification: Sebuah prasyarat untuk belajar keanekaragaman hayati dan pemahaman ekologi. Eurasia Jurnal Matematika, Sains & Teknologi Pendidikan, 4(3), 223-231.
Smith, V. G., & Szymanski, A. (2013). Critical thinking: More than test scores. International Journal of Educational Leadership Preparation, 8(2), 16-25.
Sudjiono, A. (2011). Pengantar statistik pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sulastri, T., & Wijaya, M. (2021, May). Analysis of Activity Improvement and Student learning Outcomes on Salt Hydrolysis through Discovery Model Learning. In Journal of Physics: Conference Series (Vol. 1899, No. 1, p. 012138). IOP Publishing. https://doi.org/10.1088/1742-6596/1899/1/012138
Sugiyono. (2017). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suherni. (2013). Analisis keterampilan bertanya siswa dalam mata pelajaran ipa pokok bahasan keragaman pada tingkat organisasi kehidupan SMP Negeri Kabupaten Deli Serdang. Tesis pada Program Pascasarjana. Medan: Universitas Negeri Medan.
Utomo. (2016). Pengetahuan konseptual dan prosedural dalam pembelajaran matematika. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.
Widodo, A., Sumiati, Y., & Setiawati, C. (2006). Peningkatan kemampuan siswa SD untuk mengajukan pertanyaan produktif. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 4(1), 1-12.
Winoto, Y. C., & Prasetyo, T. (2020). Efektivitas Model Problem Based Learning Dan Discovery Learning Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 4(2), 228-238. https://doi.org/10.31004/basicedu.v4i2.348
Yuliani. (2016). Analisis kualitas pertanyaan siswa berdasarkan gender dan taksonomi bloom. Lampung: Universitas Negeri Lampung.
Yusmanah. Kresnadi, H., & Marli, S. Peningkatan Keterampilan Bertanya dengan Menggunakan Metode Penemuan Terbimbing dalam Pembelajaran Matematika. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa, 2(1), 3-21. http://dx.doi.org/10.26418/jppk.v2i1.693
Zoller, U., Tsaparlis, G., Fatsow, M., & Lubezky, A. (1997). Student self-assessment of higher-order cognitive skills in college science teaching. Journal of College Science Teaching, 27(2), 99–101
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.