Cognitive Restructuring untuk Mengurangi Kenakalan Peserta Didik MTs
Abstract
Abstract: This study aims to examine the effectiveness of cognitive restructuring in reducing juvenile delinquency in MTs students. This research is a quasi-experimental with an experimental design in the form of a Non-Equivalent Control Group Design. The subjects of this study were students, totaling 52 students. Sources of data are students. Data collection techniques in this study used a questionnaire. The data analysis technique used the independent sample t-test formula by comparing the averages of the two groups, namely the experimental group and the control group. The test results on the pretest scores of the experimental group and the control group obtained equivalent results. The test results on the experimental and control groups' post-test scores obtained significant results. Thus there is a difference after the treatment of cognitive restructuring. It shows that there is a significant difference between the control group and the experimental group. With this research, it can be concluded that it effectively reduces student delinquency. Based on these results, it is hoped that it will become a reference for implementing Guidance and Counseling services in helping students concerning cognitive restructuring and juvenile delinquency.
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menguji keefektifan cognitive restructuring dalam mengurangi kenakalan remaja pada siswa MTs. Penelitian ini merupakan eksperimental semu dengan desain eksperimen berbentuk Non-Equivalent Control Group Design. Subjek penelitian ini adalah peserta didik yang berjumlah 52 peserta didik. Sumber data adalah peserta didik. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket. Teknik analisis data menggunakan rumus independent sample t-test dengan membandingkan rata-rata dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil pengujian terhadap skor pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diperoleh hasil yang setara. Hasil pengujian terhadap skor posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diperoleh hasil signifikan, dengan demikian terdapat perbedaan setelah adanya perlakuan pemberian cognitive restructuring. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dengan adanya penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa penelitian ini efektif untuk mengurangi kenakalan peserta didik. Berdasarkan hasil tersebut,diharapkan menjadi acuan pelaksanaan layanan Bimbingan dan Konseling dalam membantu peserta didik berkaitan dengan cognitive restructuring dan kenakalan remaja
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Anifah, (2015). Implementasi Teknik Cognitive Restructuring Dalam Menangani Konsep Diri Rendah Pada Siswa X di SMP Negeri 1 Ujungpangkah. Skripsi.Jurusan Kependidikan Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.
Brett J. D, dkk, (2011). Cognitive Defusion Versus Cognitive Restructuring in the Treatment of Negative Self-Referential Thoughts:An Investigation of Process and Outcome. Journal of Cognitive Psychotherapy: An International Quarterly. Volume 25, Number 3, DOI: 10.1891/0889-8391.25.3.218.
Elvira NF and Jorge B M, (2017). Behavioral Activation Versus Cognitive Restructuring To Reduce Automatic Negative Thoughts In Anxiety Generating Situations. Psicothema 2017, Vol. 29, No. 2, 172-177 doi: 10.7334/psicothema2016.325
Islamiah, N, Daengsari, Dini P., Hartiani, Fenny. (2015). Cognitive Behavior Therapy Untuk Meningkatkan Self-Esteem Pada Anak Usia Sekolah. Jur. Ilm. Kel. & Kons., September 2015, p : 142-152 Vol. 8, No. 3
Kartono, Kartini. (2011). Patologi Sosial 2. Kenakalan Remaja. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Kerns, C.M. dkk. (2016). Adapting Cognitive Behavioral Techniques to Address Anxiety and Depression in Cognitively Able Emerging Adults on the Autism Spectrum. Journal of Elsever Science Direct. 23 (2016) 329-340.
Kholidah, (2016). “Hubungan Konsep Diri Dengan Kenakalan Remaja Penelitian Pada Siswa Kelas VIII Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Paki”. Skripsi. Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, Malang.
Krisnayana T.A. dkk, (2014). Penerapan Konseling Kognitif dengan Teknik Restrukturisasi Kognitif Untuk Meningkatkan Resiliensi Siswa Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 3 Singaraja. e-journal Undiksa Jurusan Bimbingan Konseling Volume: 2 No 1, Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
Nugroho, dkk. (2013). Penerapan Konseling Kelompok Cognitive Restructuring Untuk Mengurangi Rasa Rendah Diri Siswa Kelas VIII B MTs Raden Paku Wringinanom Gresik.
Nursalim, dkk. (2005). Strategi Konseling. Surabaya: UNESA University Press.
Purwandari, (2011). Keluarga, Kontrol Sosial, dan "STRAIN" : Model Kontinuitas Delinquency Remaja. Jurnal Humanitas. Vol.VIII No 01. Hlm. 31
Sayre, (2006). A Lesson Plan in Cognitive Restructuring, Journal of Correctional Education 57: 86-95. http://search.proquest.com/docview/229806906?accountid=139588
Sudarsono. (2008). Kenakalan Remaja. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendikakan: Pedekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Saputra, W.N.E. (2017). Effectiveness of cognitive restructuring technique to reduce academic procrastination of vocational high school students. The International Journal of Counseling and Education Vol.2, No.1, March 2017, pp. 6-10 p-ISSN: 2548-348X- e-ISSN: 2548-3498.
Wardani, A. (2014). Cognitive Behavior Therapy untuk Meningkatkan Kesejahteraan Psikologis Remaja Gay. Tesis. Tidak dipublikasikan: Universitas Sumatera Utara
Yusuf, (2009). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: Rosda Karya
Refbacks
- There are currently no refbacks.