Learning Case and Project-based Model Methods: Challenges and Opportunities

Farikah Farikah, Mimi Mulyani, Astuty Astuty, Aulya Cahyaningrum

Abstract

Abad ke-21 merupakan masa perubahan besar. Dengan berkembangnya teknologi yang sedemikian pesatnya menuntut mahasiswa harus mampu berpikir kritis dan mampu memecahkan masalah secara efektif, kreatif, inovatif, komunikatif, dan kolaboratif. Salah satu cara untuk menjawab tantangan ini adalah dengan mengubah peran dosen dari pemberi informasi menjadi fasilitator berbagi pengetahuan dan pelatihan keterampilan pemecahan masalah bagi mahasiswa. Oleh karena itu, penelitian studi kasus ini bertujuan untuk menyelidiki peluang dan tantangan implementasi Case method dan Project-based pada pembelajaran di perguruan tinggi sebagaimana diamanatkan dari Keputusan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tentang Indikator Kinerja Utama (IKU) Pendidikan tinggi yaitu terkait persentase mata kuliah S1 dan D4/D3/D2 yang menggunakan metode pembelajaran pemecahan kasus (Case method) atau berbasis proyek (Project-based). Partisipan dalam penelitian ini adalah mahasiswa dan dosen. Observasi secara virtual dan wawancara dilakukan untuk mengumpulkan data. Analisis data didasarkan pada teori Riessman (2008). Berdasarkan analisis data, dapat disimpulkan bahwa 25% dosen selalu mengimplementasikan case method dan project-based learning, sedang 75% selebihnya kadang-kadang menerapkannya. Di samping itu, penelitian ini mengungkapkan adanya beberapa peluang dan tantangan dalam mengimplementasikan metode pembelajaran pemecahan kasus (Case method) atau berbasis proyek (Project-based) pada pembelajaran di perguruan tinggi.

Keywords

case method, indikato kinerja utama, model pembelajaran, project-based learning, studi kasus

Refbacks

  • There are currently no refbacks.