Accreditation:
Indexed by:
ISSN:
Tools
ABSTRAK. CV Plantanesia merupakan industri penghasil minyak dari biji nyamplung (Calophyllum inophyllum) yang dikenal sebagai Tamanu oil. Minyak tersebut dijual sebagai bahan baku kosmetik untuk produk skin care dan obat tradisional seperti luka, penyakit kulit, rematik, minyak untuk urut maupun obat gatal. Produksi Tamanu oil menghasilkan limbah hasil pengepresan minyak dari bijinya yang berupa bungkil/ampas biji dan cangkang/kulit buah nyamplung. Limbah tersebut dihasilkan dalam jumlah besar dan belum dimanfaatkan sehingga hanya dibuang sebagai sampah dan dibakar. Cangkang biji nyamplung mengandung resin senyawa fenolik yang memiliki sifat antioksidan, anti inflamasi, anti kanker, dan anti mikroba sehingga dapat dimanfaatkan untuk pengobatan Tujuan pengabdian pada masyarakat ini adalah memberikan pelatihan pengolahan limbah pengepresan minyak biji nyamplung, khususnya cangkang biji dan pengolahannya untuk menjadi resin. Kegiatan ini dilakukan di CV. Plantanesia yang berlokasi di Tasikmadu, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar. Pelatihan diberikan dalam bentuk penyuluhan, diskusi dan pelatihan pengambilan (ekstraksi) resin dari cangkang nyamplung. Proses ekstraksi resin dari cangkang nyamplung dan pengaturan kondisi optimal ekstraksi dilakukan terlebih dahulu melalui percobaan pendahuluan di Laboratorium Program Studi Teknik Kimia FT UNS. Hasil percobaan tersebut digunakan sebagai materi pelatihan. Penyampaian materi dilakukan melalui kunjungan, penyuluhan dan pelatihan pada pelaku usaha khususnya CV Plantanesia. Materi penyuluhan dikemas dalam modul dan dipraktekkan secara langsung di lokasi CV. Dari kegiatan ini, mitra memperoleh peningkatan wawasan akan pemanfaatan cangkang biji nyamplung. Produk resin yang dihasilkan diharapkan dapat bermanfaat sebagai produk samping yang bernilai jual tinggi untuk meningkatkan pendapatan bagi pelaku usaha, sekaligus dapat mengatasi masalah limbahnya.
Kata kunci: cangkang biji nyamplung, resin, tamanu oil
ABSTRACT. CV Plantanesia is a home industry that produces nyamplung (Calophyllum inophyllum) seed oil known as Tamanu oil. The oil is usually used for skin care products and traditional medicines such as wounds, skin diseases, rheumatism, massage oil and itching medicine. Tamanu oil production leaves solid waste from the pressing process, which is cake/seed dregs and shells/skin of nyamplung fruit. This waste is generated in large quantities and has not been utilized, so it is only disposed of as garbage or just burned. Nyamplung seed shells contain resin phenolic compounds which is used as antioxidant, anti-inflammatory, anti-cancer and anti-microbial properties. It can be used for medical treatment. This project aims to provide training on processing waste nyamplung seed oil, especially the seed shells and their processing to become resin. This activity is carried out at CV. Plantanesia which is located in Tasikmadu, Jaten, Karanganyar. The project was implemented in various activities, such as counseling, focus group discussions and workshop for extracting resin from nyamplung shells. The resin extraction and optimization process condition were developed at the Chemical Engineering Laboratory, Faculty of Engineering, Sebelas Maret University. The experimental results are implemented in the workshop at the industry. From this activity, partners gain increased insight into the use of nyamplung seed shells. The resin product is expected to be useful as a high value by-product to increase the benefit of the industry, as well as to overcome the waste problem.
Keywords: nyamplung seed shell, resin, tamanu oil
[1] I.W.W. Susila, Nyamplung Tanaman Multifungsi, PT Kanisius, Yogyakarta, 2018.
[2] I.A. Pratama, I. Kurniaty, U.H. Hasyim, G. Fitriyano, “Review: Pemanfaatan Biji Nyamplung (Calophyllym Inophyllum) sebagai Bahan Baku Biodiesel Berdasarkan Proses Produksi dan Penambahan Katalis,” Jurnal Konversi. 10 (2021).
[3] S. Hasibuan, N. Made Ayu Yudawati, “Karakteristik Fisikokimia dan Antibakteri Hasil Purifikasi Minyak Biji Nyamplung (Calophyllum inophyllum L.),” Agritech. 33 (2013).
[4] I.K. Kartika, D.D.K. Sari, A.F. Pahan, O. Suparno, D. Ariono, “Ekstraksi Minyak Dan Resin Nyamplung Dengan Campuran Pelarut Heksan-Etanol,” Jurnal Teknologi Industri Pertanian. 27 161–171 (2017). https://doi.org/10.24961/j.tek.ind.pert.2017.27.2.161.
[5] V. Nguyen, C. Truong, B. Cao, Q. Nguyen, V. Vo, T. Dao, V. Nguyen, D.T. Trinh, “Anti-inflammatory and wound healing activities of calophyllolide isolated from Calophyllum inophyllum Linn,” 12 1–16 (2017).
[6] C. Praveena, S. R.S., C. Veeresham, “Phytochemical Investigation of Calophyllum Inophyllum Linn.,” Nat Prod Chem Res. 1 4–7 (2013). https://doi.org/10.4172/2329-6836.1000119.
[7] C. Ito, T. Murata, M. Itoigawa, K. Nakao, N. Kaneda, H. Furukawa, “Apoptosis inducing activity of 4-substituted coumarins from Calophyllum brasiliense in human leukaemia,” Journal of Pharmacy and Pharmacology. 58 975–980 (2006). https://doi.org/10.1211/jpp.58.7.0013.
[8] W. Liu, Y. Liu, Z. Chen, W. Chiou, Y. Tsai, C. Chen, “Calophyllolide Content in Calophyllum inophyllum at Different Stages of Maturity and Its Osteogenic Activity,” 12314–12327 (2015). https://doi.org/10.3390/molecules200712314.
[9] I.A. Kartika, R.I. Rabbani, N.D. Yuliana, “Potensi Cangkang Buah Nyamplung (Calophyllum inophyllum) sebagai Sumber Resin Alami,” Jurnal Teknologi Industri Pertanian. 29 269–277 (2019). https://doi.org/10.24961/j.tek.ind.pert.2019.29.3.269.
[10] F. Hazra, N. Sari, U. Pembuatan, B. Arang, B. Bakar, A.F. Hazra, “Biomassa Tempurung Buah nyamplung (Callophyllum spp),” Jurnal Sains Terapan Edisi I. 1 8–13 (2011).
[11] M.A. Almu, Syahrul, Y.A. Padang, “Analisa Nilai Kalor dan Laju Pembakaran pada Briket Campuran Biji Nyamplung (Calophyllum Inophyllum) dan Abu Sekam Padi,” Dinamika Teknik Mesin. 4 117–122 (2014).
[12] D.A. Setyawardhani, R. Rakhmawati, M. Kaavessina, Y.C. Danarto, “Diversifikasi Pemanfaatan Minyak Biji Nyamplung sebagai Upaya Meningkatkan Nilai Tambah Produksi di CV Plantanesia,” SEMAR (Jurnal Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Dan Seni Bagi Masyarakat). 11 76 (2022). https://doi.org/10.20961/semar.v11i1.55835.
[13] J. Prasad, A. Shrivastava, A.K. Khanna, G. Bhatia, S.K. Awasthi, T. Narender, “Antidyslipidemic and antioxidant activity of the constituents isolated from the leaves of Calophyllum inophyllum,” Phytomedicine. 19 1245–1249 (2012). https://doi.org/10.1016/j.phymed.2012.09.001.
[14] D.S. Nawawi, A. Carolina, T. Saskia, D. Darmawan, S.L. Gusvina, N.J. Wistara, R.K. Sari, W. Syafii, “Karakteristik Kimia Biomassa untukk Energi,” Jurnal Ilmu Teknologi Kayu Tropis. 16 44–51 (2018).