Pengembangan Modul Plantae berbasis Guided Discovery Learning Terintegrasi Potensi Lokal untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA Lombok Timur
Abstract
Tujuan penelitian dan pengembangan ini adalah: 1) Mengembangkan modul berbasis Guided Discovery Learning (GDL) Terintegrasikan potensi lokal sebagai sumber belajar, 2) menguji kelayakan modul berbasis GDL, 3) Mengukur efektivitas modul berbasis GDL Terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada Plantae. Penelitian ini menggunakan prosedur menurut Gall dalam Borg & Gall dengan sembilan tahapan: 1) Tahap penelitian dan pengumpulan informasi, 2) tahap perencanaan, 3) tahap pengembangan rancangan awal produk, 4) tahap uji coba lapangan permulaan, 5) tahap revisi produk tahap pertama, 6) tahap uji lapangan terbatas, 7) tahap revisi produk tahap kedua, 8) tahap uji lapangan operasional, 9) tahap revisi produk akhir. Uji lapangan awal dilakukan di SMAN 2 Pringgasela. Uji lapangan operasional dilakukan di SMAN 1 Pringgasela dan SMAN 3 Selong. Teknik pengumpulan data melalui angket, observasi dan tes yang mengukur kemampuan berpikir kritis. Jenis data yang diperoleh adalah data kualitatif dan kuantitatif. Uji lapangan operasional dalam seting kuasi eksperimen dengan menggunakan modul biologi berbasis GDL dan yang menggunakan buku ajar sekolah. Hasil penelitian menunjukkan: (1) hasil setiap langkah pengembangan modul Plantae berbasis GDL terintegrasi potensi lokal yang telah di validasi dan telah di revisi berdasarkan saran dari para ahli modul dan telah diuji cobakan kepada calon pengguna, (2) kelayakan modul Plantae berbasis GDL terintegrasi potensi lokal berdasarkan penilaian ahli materi ahli kegerafikan, ahli pembelajaran dan praktisi pendidikan diperoleh V ≥ 0,76 yang menunjukkan bahwa modul layak untuk digunakan; rata-rata angket respon siswa dan guru pada semua uji diperoleh penilaian dengan kategori “Baik”. (3) modul berbasis Plantae berbasis GDL terintegrasi potensi lokal efektif meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abdisa, G. & Tesfaye, G. 2012. The effect of guided discovery on students’ Physics achievement. Lat. Am. J. Phys. Educ. Vol. 6, No. 4, Dec. 2012.
Abruscato & Derosa 2010. Teaching Children Science A Discovery Approach. Edisi 7. United of American: United States.
Ahmadi & Sunaryo. 2012. Mengembangkan Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dalam KTSP. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Ahmed, K. 2013. Teacher-Centered Versus Learner–Centered Teaching Style. The Journal of Global Business Management, 9 (1): 22-34.
Aiken, L. 1985. Three Coefficients for Analyzing the Reliability and Validity of Ratings. Educational and Psychological Measurement. 45, 131-142.
Akanmu M, A. Fajemidagba M, & Olubusuyi. 2013. Guided Discovery Learning Strategy Senior School Students Performance in Mathematics in Ejigbo, Nigeria. Journal of Education and Practice. ISSN 2222-1735 (paper) ISSN 2222-288X (Online). Vol. 4 4, No. 12, 2013.
Akenyemi O. Akinbobola & Folashade Afolabi. 2010. Constructivist practice through guided discovery approach: the effect of the student’s cognitive achievement in Nigerian senior secondary school physic. Eurasia Journal of Physic and Chemistry education. ISSN: 1306-3049.
Akinbobola, O.A. dan Folashade, A. 2010. Analysis of Science Process Skills in West African Senior Secondary School Certificate Physics Practical Examinations in Nigeria. American- Eurasian Journal of Scientific Research, 5 (4): 234-240.
Alfieri L. 2011. Does Discovery-Based Instruction Echance Learning. Jounal of Education Psychologi. American Psychology Association 2010: Vol. 103 No. 1, 1-18.
Alias, N. 2012. Design and development of physics module based on learning style and appropriate technology by employing isman instructional design model. The Turkish Online Journal of Educational Technology, October 2012, Volume 11 Issue 4.
Amri, B & Sofyan. 2011. Kurikulum 2013 Discovery Learning Sebagai Strategi Pembelajaran (1). Artikel Ruang Kereasi Kita. Jakarta: PT Raja Grafindo
Arikunto, S. 2006. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Arsyad, A. 2011. Media Pengajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Athur, C. A & Sund, R. B. 1993. Teaching Modern Science. London: Merryl Publising, A Bell & Howell Company.
Bettina J. C. 2012. Learning Through Guided Discovery: An En-Gaging Approach To K-12 Stem Education; American Society for Engineering Education, 2012.
Borg, W. R. & Gall, M. D. 2003. Education Research, An Introduction. New York & London: Longman Inc. Choksy.
BSNP. 2011. Laporan Hasil Ujian Nasional. Jakarta: Puslitbang Kemdikbud.
BSNP. 2012. Laporan Hasil Ujian Nasional. Jakarta: Puslitbang Kemdikbud.
BSNP. 2013. Kurikulum 2013. Jakarta: Puskur Kemdikbud.
BSNP. 2013. Laporan Hasil Ujian Nasional. Jakarta: Puslitbang Kemdikbud.
BSNP. 2014. Laporan Hasil Ujian Nasional. Jakarta: Puslitbang Kemdikbud.
Candra. 2012. Penerapan Model Pembelajaran Guided Discovery Learning pada Materi Pemantulan Cahaya untuk Meningkatkan Berpikir Kritis pada siswa kelas VIII SMP Negeri 13 Magelang Tahun 2010/2011. Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF), Vol. 03 No.01 Tahun 2014, 19-24. ISSN: 2302-4496
Dahar, R.W. 2010. Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga.
Depdiknas. 2008. Teknik Penyusunan Modul. Jakarta: Direktorat PSMK.
Dewitt, D. 2010. Design and development of a collaborative mlearning module for secondary school science in Malaysia: addressing learners’ needs of the use perpections of technology. SceinceDirect: 2 (2010) 471-475.
Eggen, P and Don, K. 2012. Strategi & Model Pembelajaran Mengajarkan Keterampilan Konten & Keterampilan Berfikir. Jakarta: Indeks
Elder, L, dan Paul, R. 2009. The Thinker’s Guide to Analytic Thinking. Dillon Beach: The Foundation for Critical Thinking.
Emzir. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan Kualitatif & Kuantitatif. Jakarta: Rajawali Pers.
Emzir. 2012. Metodologi Penelitian Pendidikan Kualitatif & Kuantitatif: Edisi Revisi. Jakarta: Grafindo Persada.
Fatih, S. 2014. Pembelajaran Berorientasi Keterampilan Proses Sains dengan Model Guided Discovery untuk Meningkatkan Keterampilan Bepikir Kritis Siswa Kelas XI SMA Negeri Krian Sidoarjo. Tesis. IAIN Walisongo Semarang.
Fisher, B. 2008. Creativity and artificial intelegence. School of Cognitive and computing sciences, University of Sussex, Brighton, Sussex, BNI 9QH, England. UK. Artificial Intelegence: 103 (2008)347-356.
Gazi, L. M,. 2009. Closing the Gap: Guided Discovey in Research and the Secondary Science Classroom. Journal of Sci Educ Technol. 18:74-84.
Germain , J, L. 2015. Guided Discovery: A Twentieth Century Model Proves Useful in the Twenty-First Century Classroom. This paper was completed and submitted in partial fulfillment of the Master Teacher Program, a two-year faculty professional development program conducted by the Center for Faculty Excellence, United States Military Academy at West Point.
Hamdi. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung : Pustaka Setia
Harsanto, R. 2005. Melatih Anak Berfikir Analitis, Kritis & Kreatif. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia
Herwim, E. P. 2013. Pengembangan modul pembelajaran biologi berbasis Hybrid learning untuk meningkatkan kemampuan berfikir kritis dan hasil belajar siswa. Journal 2013: Universitas Negeri Malang.
Holbrook, J dan Miia R. 2009. “The Meaning of Scientific Literacy”. International Journal of Environmental & Science Education, 4 (3):275-288
Joseph, W & Donald M. 2001. Education Psychology. McGraw-Hill Inc., US; 2nd edition.
Kemdikbud. 2013. Survei PISA Makin Memperkuat Pentingnya Kurikulum 2013.(Artikel):http://mendikbud survey pisa makin memperkuat pentingnya kurikulum 2013.
Kunandar. 2013. Penilaian Autentik, Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013. Jakarta: Rajawali Pers.
Makrame Untuk Pembelajaran Keterampilan PKK di SMP Negeri Yogyakarta. Skripsi. FT UNY.
Mayer, J. Baroody, David P, J, Michael D. Eiland, Erin E. & Reid. 2009. The Impact of highly and minimally guided discovery instruction promoting the learning of reasoning strategies for basic add-1 and double combinations: Science Direct . 30 (2009): 93-105.
Mayer, R.E. 2004. Should There Be a Three-Strike Rule Againts Pure Discovery Learning? The Case for Guided Methods of Instruction: American Psychological Association. 59(1): 14-19.
Muljono P. 2001. Panduan Penyusunan Modul dalam rangka Proses Belajar Mengajar Program Profesional. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Mulyasa. 2005. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Mumpuni & Herawati, S. 2013. Pemanfaatan Potensi Lokal dalam Pembelajaran Biologi, Studi Kasus Kabupaten Kudus Jawa Tengah. Jurnal SNPS 2013 Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Mutoharoh, S. 2009. Pengaruh Model Guided Discovery Learning Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa pada Konsep Laju Reaksi. Skripsi Program Pendidikan Kimia Jurusan IPA Fakultas Tarbiyah & Keguruan
Nasution, S. 2003. Teknologi Pembelajaran landasan dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta.
Nasution, S. 2011. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Nurhayati & Suharyanto. 2013. Pengaruh Pendekatan Guided Discovery Learning Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis & Hasil Belajar Siswa. Jurnal Mhs UNY. Edisi 2. Vol 2. No. 5. Oktober 2013. Universitas Negeri Yogyakarta.
Nurul, S. 2012. Model penemuan terbimbing (Guided Discovery) pada pembelajaran IPA terpadu tipe Webbed dengan tema Biopestisida pada siswa kelas VIII-F SMP Negeri 1 Madiun tahun 2012. Journal. Unnes Physics Education Journal (UPEJ). F MIPA Universitas Negeri Semarang.
Prastowo, A. 2012. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: Diva Press.
Purnomo, D. 2013. The influence of pollution in pepe surakarta river Research module implementation as biology learning Resoursce in environmental pollution subject Material toward learning achievement. Jurnal Pendidikan Biologi UNS; Vol-5 (1), 59-69.
Purnomo, Y, W. 2015. Keefektifan Model Penemuan Terbimbing Dan Cooperative Learning Pada Pembelajaran Matematika. Jurnal Kependidikan; Volume 41 (1), 05-23-33.
Purwanto, & Lasmono S. 2007. Pengembangan Modul. Jakarta: Depdignas
Rahmi, F K. 2015. Pengaruh Model Guided Discovery Learning Pada Larutan Penyangga (Buffer) Terhadap Pemahaman Konsep Siswa SMA. Jurnal FKIP Untan.
Riantino A. 2012. Pembelajaran Berorientasi Keterampilan Proses Sains dengan Model Guided Discovery untuk Meningkatkan Keterampilan Bepikir Kritis Siswa Kelas XI SMA Negeri Krian Sidoarjo. Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF), Vol. 03 No.01 Tahun 2014, 19-24 . ISSN: 2302-4496
Rohyati. 2010. Pengaruh Model Guided Discovery Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa SMA pada Konsep Gerak Melingkar Beraturan. Skripsi. UIN Hidayatusyarip Jakarta.
Rusche, S. N, & Jason, K. 2011. “You Have to Absorb Yourself in It”: Using Inquiry and Reflection to Promote Student Learning and Self-knowledge. American Sociological Association. 39 (4). DOI: 10.1177/0092055X11418685: SAGE. USA: University of New Hampshire.
Sartini. 2012. Pengembangan Modul Kerajinan
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kependidikan. Surakarta: UNS Press.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kependidikan. Edisi Revisi. Bandung: Alfabeta.
Sukiman. 2012. Pengembangan MediaPembelajaran. Yogyakarta: Pedagogia
Sumiati & Asra. 2008. Metode Pembelajaran. Bandung : CV Wacana Prima
Sungkono. 2003. Pengembangan Bahan Ajar. Yogyakarta: FIP UNY.
Suparlan. 2008. Metode Pembelajaran Fisika Konstruktivisme & Menyenangkan. Yogyakarta: Sanata Dharma Press.
Suparman, A. 2012. Desain Instruksional Modern. Jakarta: Pedagogia.
Suratsih. 2010. Pengembangan modul pembelajaran biologi berbasis potensi lokal dalam rangka implementasi KTSP SMA di Yogyakata.Penelitian Multitahun. FK UNY. Suryanto, D. 2008. Pendidikan Karakter Design dan Nilai-nilai Target. Yogyakarta: UNY Press.
Suswantono. 2011. Riset tindakan untuk pendidikan.Jakarta: Grasindo.
Thayer, M, M. 2010. Can Augmented Really Create an Authentic Science Discovery Learning Environment (Final Synthesis Paper).Boise State University. ED TECH 504-4173.
Toharudin. 2011. Membangun Literasi Sains Peserta Didik. Bandung: Humaniora.
Tonih, K, S. 2008. Perspesktif Pendidikan anak berbakat. Jakarta: Grasindo.
Trianto. 2007. Mendesain Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning) di Kelas. Surabaya: Cerdas Pustaka.
Tung, C A, & Chang, S.Y. 2009. Developing Critical Thinking trough Literature Reading. Feng Chia Journal of Humanitie and Social Sciences. 19: 287-317
Udo. 2010. Effect of Guided-Discovery, Student-Centred Demonstration and the Expository Instructional Strategies on Students’ Performance in Chemistry (Pp. 389-398). An International Multi-Disciplinary Journal, Ethiopia; Vol. 4 (4), Serial No. 16, October, 2010. ISSN 1994-9057 (Print)
Undang- Undang RI No 20 Tahun 2003. Pendidikan Nasional, BAB X Pasal 36 ayat (3) butir c, Pasal 37 ayat (1) butir i, butir j.
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta.
Wahab, J. 2013. Belajar & Pembelajaran Sains. Jakarta: Pustaka Reka Cipta.
Widhiarso, W. 2011. Aplikasi Analisis Kovarian dalam Penelitian Eksperimen. Yogyakarta: UGM.
Widiadnyana, I.W., Sadia I.W., Suastra I.W. 2014. Pengaruh Model Discovery Learning Terhadap Pemahaman Konsep IPA dan Sikap Ilmiah Siswa SMP. E-Jurnal. Universitas Ganesa; Volume 4-2014.
Widodo, C S, & Jasmadi. 2008. Panduan Penyusunan Bahan Ajar Berbasis Kompetensi. Jakarta: Penerbit Gramedia.
Wiele, B. 2010. Competing on Smarts the Five Essential Skills Students Need to Succed in the 21st Century. Canada: One Smart World.
Yurahli, E. 2003. Pengaruh Model Guided Discovery Learning Terhadap Hasil Belajar IPA pada Siswa Kelas V SD Gugus VII Kecamatan Tahun Pelajaran 2001-2002. Jurnal Mimbar PGSD UPG. Vol: 02 N0: 1 2014.
DOI: https://doi.org/10.20961/bioedukasi-uns.v10i2.15276
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 Bioedukasi: Jurnal Pendidikan Biologi
|
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.