Konvergensi dan Pemanfaatan Tanaman Obat Lokal Bagi Siswa Sekolah Dasar Guna Meningkatkan Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal
Abstract
Artikel ini membahas pentingnya konvergensi antara penggunaan tanaman obat lokal dan pembelajaran berbasis kearifan lokal di sekolah dasar. Ini sangat penting untuk melestarikan warisan budaya bangsa Indonesia serta dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan siswa, dan juga dapat meningkatkan kesadaran terhadap lingkungan sekitar. Aspek ini dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi siswa sekolah dasar. Metode pembelajaran berbasis kearifan lokal dan pemanfaatan tanaman obat lokal dapat dilakukan dengan mengintegrasikan pengetahuan tradisional dan ilmiah dalam kurikulum, siswa dapat belajar mengidentifikasi, menanam, dan merawat tanaman obat lokal secara langsung di lingkungan sekolah atau komunitas. Dengan demikian, metode ini tidak hanya mendukung pendidikan konservasi sumber daya alam tetapi juga mempromosikan kearifan lokal sebagai bagian integral dari pendidikan mereka. Contoh tanaman obat lokal seperti jahe, kunyit, kencur, temulawak, lengkuas, dan daun sirih. Tanaman ini tidak hanya memiliki nilai sebagai sumber pengobatan tradisional tetapi juga sebagai bagian penting dari warisan budaya dan kearifan lokal. Integrasi pengetahuan ini dalam kurikulum sekolah dasar dapat memberikan pengalaman belajar yang mendalam dan relevan bagi siswa memperluas pemahaman mereka tentang lingkungan alam dan budaya sekitarnya dengan mempelajari tanaman obat lokal, siswa tidak hanya mengembangkan keterampilan praktis dalam merawat dan menggunakan tanaman tersebut tetapi juga mendukung pelestarian biodiversitas lokal serta mendorong praktik hidup yang berkelanjutan dan berbudaya.
Keywords
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.