Post-Covid-19 City Recovery Based on Stakeholder Collaboration in Jakarta
Abstract
Covid-19 atau Sars-Cov-2 menjadi pandemi yang telah menyerang 183 negara di dunia. Sejak Desember 2019, Virus Covid-19 mulai menyebar setelah diketahui pasien positif Covid-19 di Wuhan, Cina. Virus Covid-19 juga menyebar hingga Indonesia. Dampak yang disebabkan pandemi Covid-19 tidak hanya berpengaruh pada bidang kesehatan, tetapi juga pada bidang ekonomi dan sosial. Pada tahun April 2022, WHO memutuskan untuk menjadikan Covid-19 menjadi endemi. Penelitian ini menganalisis pemulihan kota pasca Covid-19 berbasis kolaborasi stakeholder. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Pendekatan kolaborasi akan mempermudah penanganan Covid-19. Dalam penanganan pandemi Covid-19 diperlukan keterlibatan semua aktor (stakeholder), sehingga, tidak hanya pemerintah pusat dan daerah saja yang bertanggungjawab. Keterlibatan swasta/bisnis, akademisi dan komunitas juga diperlukan. Keterlibatan stakeholder perllu dilakukan dalam suatu mekanisme kerja sama yang terukur dan terintegrasi. Pendekatan kolaborasi stakeholder perlu diterapkan dalam 3 (tiga) isu strategis penanganan pandemi ini yaitu kebijakan, infrastruktur, dan anggaran. Terdapat tiga rekomendasi yang perlu dilakukan pemerintah provinsi DKI Jakarta untuk mengimplementasikan pemulihan kota setelah pandemi Covid-19 berbasis kolaborasi stakeholder.
Keywords
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.