Perubahan Garis Pantai Sebagai Akibat Dari Abrasi Dan Akresi Di Kawasan Pesisir Pantai Barat Sumatera Barat

Richi Aldian, Elvi Zuryani, Arie Zella Putra Ulni

Abstract

Hasil peta perubahan garis pantai tahun 2011-2021 menunjukkan perubahan garis pantai dalam 10 tahun terakhir. Perubahan ini terjadi di pantai barat Sumatera Barat yang mengalami kerusakan terparah, pertama Kabupaten Pasaman Barat dengan abrasi sebesar -6290,40 m dan kedua Kabupaten Pesisir Selatan dengan akresi 5831,65 m. Kedua kabupaten ini memiliki kerusakan pantai yang lebih dominan selama periode 2011-2021. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan garis pantai Sumatera Barat disebabkan oleh abrasi dan akresi, dimana kedua faktor tersebut lebih berpengaruh dalam mengubah garis pantai di Pantai Barat Sumatera Barat. Kabupaten Pasaman Barat mengalami proses abrasi terparah yaitu -6290,40 m, perubahan ini sepanjang 120 km dan Kabupaten Pesisir Selatan memiliki proses akresi terparah yaitu 5831,65 m perubahan ini sepanjang 197 km. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan garis pantai di Pantai Sumatera Barat tahun 2011-2021 dan untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan garis pantai di Pantai Sumatera Barat. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah Pantai Barat Sumatera Barat dengan panjang garis pantai ± 597,8 Km. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan total sampling dengan sampel seluruh Pantai Barat Pantai Sumatera Barat.

Keywords

DSAS, Garis Pantai, Citra Landsat

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.