Realistic Mathematic Education pada Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Sekolah Dasar

Ujiati Cahyaningsih, Dede Salimi Nahdi

Abstract

Kemampuan berpikir kritis adalah kemampuan yang setiap orang dimiliki dalam menerima informasi yang di terima dengan cara menganalisa lebih mendalam segala bukti yang ada serta dapat menyimpulkan informasi tersebut secara lebih spesifik. Kemampuan berpikir kritis memang diperlukan untuk menganalisis suatu masalah hingga pada tahap mencari solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut. Berpikir kritis artinya proses melakukan penalaran terhadap suatu masalah sampai ke tahap kompleks tentang “mengapa” dan “bagaimana” proses pemecahannya. Kemampuan berpikir kritis mendorong siswa memunculkan suatu ide atau pemikiran yang baru mengenai permasalahan dunia. Siswa akan dilatih bagaimana menyeleksi berbagai  pendapat orang, sehingga siswa dapat membedakan mana pendapat yang benar dan tidak benar. Selain itu, cara mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa dengan membantu siswa membuat kesimpulan berdasarkan pertimbangan data dan fakta yang terjadi di lapangan. RME adalah pembelajaran yang  menekankan  pada hal-hal yang kontekstual dan nyata yang berkaitan dengan masalah  di kehidupan sehari-hari, sehingga siswa dapat dengan mudah menerima materi dan memberikan pengalaman yang bermakna pada siswa. RME memiliki karakteristik khusus yang berbeda dengan pendekatan lain. Ciri khususnya adalah adanya konteks permasalahan realistik yang menjadi titik awal pembelajaran matematika, serta penggunaan model untuk membedakan dunia matematika yang abstrak menuju dunia nyata yang sebenarnya. Berdasarkan pengertian serta karakteristik RME, maka RME merupakan suatu pembelajaran yang mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa.

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.