Analisis Interaksi antara Tindakan Bullying dan Perkembangan Asertivitas pada Siswa Sekolah Dasar
Abstract
The prevalence of bullying behavior in elementary schools poses a significant threat to the development of students’ assertiveness, a vital component in fostering self-confidence and social resilience. This study seeks to examine the correlation between bullying incidents and the assertiveness development of students through a comprehensive literature review and an empirical case study involving sixth-grade students at SDN 1 Regol. Utilizing qualitative and quantitative methods including classroom observations, structured interviews, and questionnaires the findings reveal that the majority of students exhibit moderate levels of both bullying involvement and assertiveness. Notably, students subjected to higher levels of bullying tend to demonstrate lower assertiveness, while those with higher assertive capacities are more capable of articulating opinions and resisting unfair treatment. These results underscore the importance of assertiveness as a protective factor against bullying and advocate for its systematic cultivation through educational and character-building interventions from an early age. These findings affirm that enhancing students’ assertiveness can serve as an effective preventive strategy to reduce bullying in elementary school settings.
Perilaku bullying yang marak terjadi di sekolah dasar berpotensi menurunkan kemampuan asertif siswa, yang sebenarnya sangat dibutuhkan dalam mengembangkan kepercayaan diri dan ketahanan sosial. Kajian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara tindakan bullying dan perkembangan asertivitas siswa melalui tinjauan literatur serta studi kasus di kelas VI SDN 1 Regol. Penelitian yang dilakukan melakukan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan angket, ditemukan bahwa mayoritas siswa berada pada tingkat sedang dalam hal perundungan dan asertivitas, dengan kecenderungan bahwa siswa yang mengalami perundungan tinggi memiliki tingkat asertivitas rendah. Sebaliknya, siswa dengan kemampuan asertif tinggi lebih mampu mengekspresikan pendapat dan menolak perlakuan tidak adil. Kajian menunjukkan bahwa asertivitas berperan penting dalam membentuk ketahanan siswa terhadap perundungan, sehingga perlu dikembangkan melalui pendekatan edukatif dan karakter sejak dini. Hasil ini menegaskan bahwa peningkatan kemampuan asertif siswa dapat menjadi strategi preventif yang efektif dalam menurunkan tingkat perundungan di sekolah dasar.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Alberti, R. E., & Emmons, M. L. (2008). Your Perfect Right: Assertiveness and Equality in Your Life and Relationships. New Harbinger Publications.
Coloroso, B. (2006). The Bully, the Bullied, and the Bystander. Harper Collins.
Creswell, J. W. (2014). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches. Sage Publications.
Egistiani, S., Wibowo, D. V., Nurseha, A., & Kurnia, T. (2023). Strategi Guru Dalam Mendidik Anak Menuju Indonesia Emas 2045. Educatio, 17(2), 141. https://doi.org/10.29408/edc.v17i2.6859
Harni, S., & Tarjiah, I. (2018). Implementasi Teori Behaviorisme Dalam Membentuk Disiplin Siswa SDN Cipinang Besar Utara 04 Petang Jatinegara Jakarta Timur. Profesi Pendidikan Dasar, 1(2), 127. https://doi.org/10.23917/ppd.v1i2.6458
Izza, I. (2019). Media Sosial, Antara Peluang dan Ancaman dalam Pembentukan Karakter Anak Didik di Tinjau dari Sudut Pandang Pendidikan Islam. At- Ta Lim Jurnal Pendidikan, 5(1), 17. https://doi.org/10.36835/attalim.v5i1.63
Lestari, P., & Mahrus, M. (2025). Peran Guru dalam Pendidikan Karakter untuk Membentuk Tanggung Jawab dan Disiplin Siswa Sekolah Dasar. Journal of Nusantara Education, 4(2), 32. https://doi.org/10.57176/jn.v4i2.137
Maulina, D., Slamet, St. Y., & Indriayu, M. (2018). Assessment Of Affiliated Social Attitudes Based On Peer And Self Assessment Techniques In Curriculum 2013 For Elementary School Participants. Social Humanities and Educational Studies (SHEs) Conference Series, 1(1). https://doi.org/10.20961/shes.v1i1.23770
Olweus, D. (1993). Bullying at School: What We Know and What We Can Do. Blackwell Publishing.
Rigby, K. (2002). New Perspectives on Bullying. Jessica Kingsley Publishers.
Syaikhon, M., & Saleh, N. R. (2022). Pemberdayaan Guru RA TAAM Adinda Melalui Workshop Implementasi Pendidikan Karakter Anak Usia Dini Pada Masa Pandemi Corona Di RA TAAM Adinda Desa Kepatihan Menganti Gresik. Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(1), 126. https://doi.org/10.33086/snpm.v1i1.797
Ulya, A., Astuti, R. W., & Islamiyyah, S. S. A. (2023). Konsep Dasar IPS dan Implementasinya di Sekolah. Jurnal Gentala Pendidikan Dasar, 8(2), 225. https://doi.org/10.22437/gentala.v8i2.29970
Vatin, N. D., Yantі, N., Syamsurizal, S., & Sitorus, I. (2024). Psikoedukasi Anti Bullying pada Remaja di Pondok Pesantren Nurul Yaqin. Journal of Humanity Dedication, 2(1), 142. https://doi.org/10.55062/http://ojs.iaisumbar.ac.id/index.php/jabdimas/workflow/index/628/5
Veenstra, R., Lindenberg, S., Oldehinkel, A. J., De Winter, A. F., Verhulst, F. C., & Ormel, J. (2005). Bullying and Victimization in Elementary Schools: A Comparison of Bullies, Victims, Bully/Victims, and Uninvolved Preadolescents. Developmental Psychology, 41(4), 672–682.
Wahyuni, S. (2021). Manajemen Sekolah Adiwiyata Nasional dalam Menanamkan Karakter Kewirausahaan Siswa. Media Manajemen Pendidikan, 4(1), 92. https://doi.org/10.30738/mmp.v4i1.8923
Widyastuti, A., Zamroni, E., & Sucipto, S. (2021). Mengatasi Rendahnya Kemandirian Belajar Peserta Didik Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Menggunakan Teknik Self Control. Jurnal Prakarsa Paedagogia, 4(2). https://doi.org/10.24176/jpp.v4i2.7273.
Refbacks
- There are currently no refbacks.