Penggunaan Metode Tartil Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Kelas X SMK Ma’arif 4 Kebumen

Abstract

This research is based on the problem of class X students of SMK Ma'arif 4 Kebumen still having difficulty reading the Qur'an properly and correctly, especially in the aspects of tajwid, makharijul huruf, and fluency. The purpose of this research is to apply the tartil method in improving the ability to read the Qur'an. This research is a PTK research consisting of 2 cycles. Each cycle consists of 2 meetings. Data collection techniques use tests, observations, interviews, and documentation. Data analysis techniques use the Miles, Huberman and Saldana model which consists of the stages of data condensation, data presentation, and data verification. The results of the study show an increase in the ability to read the Qur'an from cycle I to cycle II. In cycle I, reading completeness increased from 53.33% in the first meeting to 73.33% in the second meeting. In cycle II, the results increased again to 83.33% in the third meeting and reached 86.66% in the fourth meeting. Based on the improvements that occurred, it can be concluded that the Tartil method is effective in improving the ability to read the Qur'an slowly, clearly, fluently, and in accordance with the rules of tajwid.

Penelitian ini berdasarkan permasalahan siswa kelas X SMK Ma’arif 4 Kebumen masih mengalami kesulitan membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar, terutama dalam aspek tajwid, makharijul huruf, dan kelancaran. Tujuan Penelitian ini adalah untuk menerapkan metode tartil dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an. Penelitian ini merupakan penelitian PTK yang terdiri dari 2 siklus. Masing-masing siklus terdiri dari 2 pertemuan. Teknik pengambilan data menggunakan test, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan model Miles, Huberman dan Saldana yang terdiri dari tahap kondensasi data, penyajian data, dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan kemampuan membaca Al-Qur’an dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I, ketuntasan membaca meningkatk dari 53,33% di pertemuan pertama menjadi 73,33% di pertemuan kedua. Pada siklus II, hasil meningkat lagi menjadi 83,33% dipertemuan ketiga dan mencapai 86,66% dipertemuan keempat. Berdasarkan peningkatan yang terjadi dapat disimpulkan bahwa metode Tartil efektif dalam meningkatakan kemampuan membaca Al-Qur’an secara pelan, jelas, lancar, dan sesuai dengan kaidah tajwid.