Uma Lengge ’Lumbung Padi’ di Bima: Makna Simbolik dan Upaya Pemertahanannya
Abstract
Uma lengge merupakan rumah adat dan salah satu kearifan lokal yang dimiliki oleh masyarakat Bima, namun generasi sekarang tidak lagi memahami makna di dalamnya. Padahal kearifan lokal tersebut banyak mengandung simbol yang bermakna mendalam dan bermanfaat bagi kehidupan salah satunya dalam pemertahanan pangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi makna simbolik kearifan lokal yang memanfaatkan uma lengge sebagai bentuk pemertahanan pangan berdasarkan perspektif masyarakat Bima. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan strategi etnografi. Sumber data pada penelitian ini adalah informan yang terdiri dari ketua adat, masyarakat lokal serta bangunan uma lengge. Pengambilan sampel dilaksanakan dengan snowball sampling. Pengumpulan data dilaksanakan dengan wawancara mendalam serta observasi lapangan terhadap bentuk arsitektur dan lingkungan di sekitar uma lengge. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat Bima memiliki perspektif mengenai makna simbolik terhadap kearifan lokal dalam memanfaatkan uma lengge sebagai bentuk pemertahanan pangan. Makna arsitektur Uma lengge yang dibangun tinggi dan terdapat papan penahan tikus yang terpasang disetiap tiang bertujuan agar bahan pangan terhindar dari hama tikus. Lingkungan uma lengge tidak boleh dilintasi oleh kabel listrik bertujuan agar terhindar dari arus pendek listrik yang dapat menyebabkan kebakaran.
Keywords
kearifan lokal; makna simbolik; pangan.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.