RESISTENSI SUBALTERN DALAM NOVEL NIKA BARONTA: MEMPERJUANGKAN KEBEBASAN DAN MARTABAT MELAWAN KOLONIALISME
Abstract
Novel Nika Baronta berisi gambaran kehidupan masyarakat Bima pada abad ke-19 sampai abad ke-20 yang mengalami penderitaan akibat praktik kolonialisme yang dilakukan oleh bangsa penjajah. Pratik kolonialisme yang dilakukan bangsa penjajah membuat para penduduk Bima dikuasai dan ditindas dengan cara paksa dan kekerasan. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini ialah mendeskripsikan bentuk resistensi masyarakat Bima sebagai kaum subaltern dengan menggunakan teori poskolonial subaltern Gayatri C. Spivak. Spivak. Penelitian ini bersifat kualitatif deskriptif. Sumber data diperoleh dari data tertulis di dalam novel Nika Baronta karya Alan Malingi, berupa tuturan tokoh dan narasi pengarang yang menunjukkan bentuk Resistensi kaum terjajah dalam konteks poskolonial. Adapun hasil yang didapatkan dalam penelitian ini adalah bahwa Masyarakat Bima melakukan perlawanan terhadap kaum penjajah yang bertindak sewenangwenang terhadap mereka subaltern. Usaha kaum subaltern melakukan perlawanan terhadap praktik kolonialisme, menghentikan segala bentuk penindasan baik kekerasan fisik maupun pelecehan seksual terhadap gadis pribumi masyarakat Bima dan demi mendapatkan hak kebebasan secara penuh. Penelitian ini berkontribusi pada pemahaman tentang bagaimana kelompok-kelompok yang terpinggirkan melawan dominasi kolonial atau kekuasaan lainnya melalui representasi sastra. Penelitian masa depan dapat mengeksplorasi dampak dan implikasi jangka panjang dari perlawanan subaltern terhadap praktik kolonialisme dalam novel Nika Baronta karya Alan Malingi. Salah satu pendekatan yang dapat diambil adalah melalui studi interdisipliner yang mengintegrasikan perspektif sejarah, budaya, dan sosial untuk lebih memahami konteks sosial-politik di mana perlawanan tersebut terjadi.
Keywords
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.