EUFEMISME DALAM PEMBERITAAN KRISIS KEMANUSIAAN WAMENA DI MEDIA DARING

Sabrina Fadilah Az-zahra, Nadra Nadra, Noviatri Noviatri

Abstract

Eufemisme sebagai bentuk penghalusan akan menyebabkan terjadinya pergeseran atau pergerakan makna. Kajian mengenai eufemisme membantu menjelaskan makna dari berbagai penggunaan bahasa halus sehingga informasi yang disampaikan dapat diterima dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan eufemisme beserta tataran lingualnya yang digunakan dalam pemberitaan krisis kemanusiaan Wamena di media daring, makna, dan referensi masing-masing eufemisme tersebut. Penyediaan data dilakukan dengan menggunakan metode simak. Data yang diambil ialah eufemisme yang digunakan dalam pemberitaan krisis kemanusiaan Wamena pada rubrik News, Nasional di media daring Kompas.com dan Detik.com. Data dianalisis dengan menggunakan dua metode yaitu metode padan dan metode agih. Berdasarkan hasil analisis, ditemukan eufemisme yang berbentuk kata dan frasa. Eufemisme yang berupa tataran kata terdiri atas kata monomorfemis dan polimorfemis. Ada beberapa makna yang terkandung dalam eufemisme tersebut, yaitu makna leksikal, makna gramatikal, dan makna kontekstual. Berdasarkan referensi eufemisme, terdapat empat wujud referensi eufemisme yaitu 1) eufemisme yang berwujud benda dan binatang, 2) eufemisme yang berwujud aktivitas, 3) eufemisme yang berwujud peristiwa, dan 4) eufemisme yang berwujud keadaan. Dari sejumlah data yang tersedia disimpulkan bahwa referensi eufemisme yang paling banyak digunakan ialah berwujud aktivitas. Eufemisme berwujud aktivitas juga dapat menyembunyikan makna dari perilaku tercela, menjaga citra diri, dan mengaburkan kata-kata yang berkonotasi negatif.

Keywords

eufemisme; krisis kemanusiaan; media daring; pemberitaan; Wamena

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.