Judicial Pardon in Update of the Criminal System Against Middle Crimes
Abstract
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abdurrachman, H., Hamzani, A. I., Majestya, N., and Aravik, H. (2021). FROM JUDGE’S DECISION TO JUSTICE: THE ROLE OF TRANSCENDENTAL LAW TO REINFORCE JUDICIAL INDEPENDENCE. Journal of Legal, Ethical and Regulatory Issues, 24(3), 1–13.
Aryaputra, M. I. (2013). Pemaafan Hakim Dalam Pembaharuan Hukum Pidana Indonesia. Universitas Indonesia.
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan. (2020). Data Terakhir Jumlah Penghuni Per Kanwil. Farikhah, M. (2016). Konsep Judicial Pardon (Pemaafan Hakim) dalam Masyarakat Adat di Indonesia. Jurnal Media Hukum, 25(1), 81–92.
Farikhah, M. (2018). REKONSEPTUALISASI JUDICIAL PARDON DALAM SISTEM HUKUM INDONESIA (STUDI PERBANDINGAN SISTEM HUKUM INDONESIA DENGAN SISTEM HUKUM BARAT). Jurnal Hukum & Pembangunan, 48(3), 556–588. https://doi.org/10.21143/jhp.vol48.no3.1746.
Farikhah, M. (2021). The Judicial Pardon Arrangement as a Method of Court Decision in the Reform of Indonesian Criminal Law Procedure. Padjadjaran Journal of Law, 8(1),1–25. https://doi.org/10.22304/pjih.v8n1.a1.
Fatoni, S. (2016). Pembaharuan Sistem Pemidanaan: Perspektif Teoritis dan Pragmatis Untuk Keadilan, Malang. Malang: Setara Press.
Gui, H. (2018). Life Imprisonment System in Continental Europe and Asia: Examples from Various States. Jura: A Pecsi Tudomanyegyetem Allam-Es Jogtudomanyi Karanak Tudomanyos Lapja, 269.
Kusumo, B. A. (2017). THE INFLUENCE OF POSITIVISM PHILOSOPHY ON CRIMINAL LAW ENFORCEMENT IN INDONESIA. Yustisia Jurnal Hukum, 6(1), 236–248.
Mubarok, N. (2015). Tujuan Pemidanaan dalam Hukum Pidana Nasional dan Fiqh Jinayah. Al-Qānūn: Jurnal Pemikiran Dan Pembaharuan Hukum Islam, 18(2), 296–323. https://doi.org/10.15642/alqanun.2015.18.2.296-323.
Mulyani, S. (2017). Penyelesaian Perkara Tindak Pidana Ringan Menurut Undang- Undang Dalam Perspektif Restoratif Justice (Adjudication of Misdemeanor Based On Legislation In Current Perspectives). Jurnal Penelitian Hukum De Jure, 16(3),337–351. https://doi.org/10.30641/dejure.2016.V16.337-351.
Pewarta, and Manailing, M. (2020). Komisi III DPR: Persoalan Rutan over capacity dicari jalan keluarnya - ANTARA News.
Prasetyo, T. (2016). Hukum Pidana (Rvisi). Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Pristiwati, E. (2014). Konsekuensi yang Timbul Dari Asas Legalitas Dalam Hukum Pidana Materiil. Syariah: Jurnal Hukum Dan Pemikiran, 13(2), 171–177. https://doi. org/10.18592/syariah.v13i2.171.
Purba, J. (2017). Penegakan hukum terhadap tindak pidana bermotif ringan dengan restorative justice. Jakarta: Jala Permata Aksara.
Saputra, A. (2019). Kisah Nenek Minah Korban UU Belanda, Haruskah KUHP Tetap Dipertahankan?
Sholehudin, U. (2011). Hukum dan keadilan masyarakat: perspektif kajian sosiologi hukum. Malang: Setara Press.
Singadimedja, M. H. O. N., and Rosidi, A. (2021). MENCARI KEMUNGKINAN JUDICIAL PARDON SEBAGAI SALAH SATU ALTERNATIF BENTUK PEMIDANAAN. Journal Ilmiah Rinjani: Media Informasi Ilmiah Universitas Gunung Rinjani, 9(1), 40–48.
Sugiyarto. (2016). Hakim Menangis saat Menjatuhkan Vonis pada Nenek Ini, Lalu Ia Berkata: Maafkan Saya - Halaman 2 - Tribunnews.com.
Syamsu, M. A., and SH, M. H. (2018). penjatuhan Pidana & Dua prinsip dasar hukum pidana. Depok: Prenada Media.
Yosuki, A., and Tawang, D. A. D. (2018). KEBIJAKAN FORMULASI TERKAIT KONSEPSI RECHTERLIJKE PARDON (PERMAAFAN HAKIM) DALAM PEMBAHARUAN HUKUM PIDANA DI INDONESIA. Jurnal Hukum Adigama, 1(1), 49–73. https:// doi.org/10.24912/adigama.v1i1.2136
Refbacks
- There are currently no refbacks.