Edukasi Pengembangan Budidaya Alpokat pada Kelompok Tani Rukun Makaryo Desa Pereng, Mojogedang, Karanganyar

Putri Permatasari, Joko Winarno, Suwarto Suwarto, Sapja Anantanyu, Agung Wibowo, Suryono Suryono

Abstract


Penyuluhan merupakan proses penyebarluasan informasi agar terjadi perubahan perilaku menjadi tahu, mau, dan mampu dalam melakukan usahatani demi peningkatan produktivitas, pendapatan, serta, perbaikan kesejahteraan petani beserta keluarganya. Kegiatan penyuluhan dilakukan pada Kelompok Tani Rukun Makaryo Dusun Dani, Desa Pereng, Kecamatan Mojogedang yang telah menerapkan One Village One Product (OVOP) buah alpokat. Kegiatan penyuluhan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan Kelompok Tani Rukun Makaryo dalam melakukan budidaya alpokat sehingga produktivitas meningkat dan menambah pendapatan masyarakat. Metode dan teknik penyuluhan dilakukan secara kelompok dengan demonstrasi cara, diskusi, dan pemutaran video prospek budidaya alpokat. Demonstrasi cara dapat memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai pembiakan vegetatif dengan teknik sambung pucuk dan pembuatan biostarter untuk mempercepat proses fermentasi limbah padat ternak sapi. Kegiatan diskusi dapat memunculkan interaksi dengan petani sehingga petani berpartisipasi aktif dan mampu membantu memecahkan permasalahan yang dihadapi saat ini. Pemutaran video mengenai teknik budidaya alpokat membantu meyakinkan kelompok tani karena dapat menyaksikan secara langsung keberhasilan budidaya alpokat yang dilakukan dengan teknik yang tepat. Kegiatan pengabdian yang dilakukan dengan penyuluhan mampu mengubah pengetahuan, sikap, dan keterampilan petani dalam melakukan budidaya alpokat. Pengetahuan dan keterampilan petani bertambah terutama dalam teknik sambung pucuk dan pembuatan biostarter. Petani dapat membuat pupuk organik dengan memanfaatkan kotoran ternak yang banyak tersedia di sekitar rumah penduduk. Sikap petani juga mengalami perubahan, hal tersebut terlihat pada penggunaan pupuk organik padat oleh petani pada budidaya alpukat. Penggunaan pupuk organik padat mampu mengurangi biaya produksi dan meningkatkan pendapatan.


Keywords


penyuluhan; budidaya alpokat; kelompok tani

rticle

References


Ainina, I. A. (2014). Pemanfaatan media audio visual sebagai sumber pembelajaran sejarah. Indonesian Journal of History Education, 3(1), 40–45.

Alviana, E., Pujiana, T., Arianti, D., & Yanfika, H. (2019). Komunikasi penerapan sistem jajar legowo di Desa Murni Jaya Kecamatan Tumijajar Kabupaten Tulang Bawang Barat. Mimbar Agribisnis, 5(2), 156–164.

Amanah, S. (2007). Makna penyuluhan dan transformasi perilaku manusia. Jurnal Penyuluhan, 3(1), 63–67.

Anova, I. T., & Kamsina, K. (2013). Efek perbedaan jenis alpukat dan gula terhadap mutu selai buah. Jurnal Litbang Industri, 3(2), 91–99.

Araújo, R. G., Rodriguez-Jasso, R. M., Ruiz, H. A., Pintado, M. M. E., & Aguilar, C. N. (2018). Avocado by-products: Nutritional and functional properties. Trends in Food Science and Technology, 80, 51–60.

Hadi, S. (2014). Profil modal sosial dan tingkat partisipasi peternak pada pengembangan sapi potong di Kabupaten Tebo Propinsi Jambi. Jurnal Ilmu Komunikasi, 2(2), 107–122.

Hayati, P. K. D., Efendi, S., & Irawan, R. (2018). Diseminasi teknologi sambung pucuk pada alpukat giri maju di Kabupaten Pasaman Barat. LOGISTA-Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(2), 25–31.

Malangngi, L., Sangi, M., & Paendong, J. (2012). Penentuan kandungan tanin dan uji aktivitas antioksidan ekstrak biji buah alpukat (Persea americana Mill.). Jurnal MIPA, 1(1), 5–10.

Muchtar, K., Purnaningsih, N., & Susanto, D. (2014). Komunikasi partisipatif pada sekolah lapangan pengelolaan tanaman terpadu (SL-PTT). Jurnal Komunikasi Pembangunan, 12(2), 1–14.

Peterson, E. B., & Orden, D. (2008). Avocado pests and avocado trade. American Journal of Agricultural Economics, 90(2), 321–335.

Pramudito, P., Fuskhah, E., & Sumarsono, S. (2018). Efektivitas penambahan hormon auksin (IBA) dan sitokinin (BAP) terhadap sambung pucuk alpukat (Persea Americana Mill). Jurnal Agro Complex, 2(3), 248–253.

Putri, C. A., Anwarudin, O., & Sulistyowati, D. (2019). Partisipasi petani dalam kegiatan penyuluhan dan adopsi pemupukan padi sawah di Kecamatan Kersamanah Kabupaten Garut. Jurnal Agribisnis Terpadu, 12(1), 103–119.

Qodriyatun, S. N. (2013). Peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir di Kota Batam melalui pemberdayaan masyarakat. Jurnal Aspirasi, 4(2), 91–100.

Rukmana, R. (1999). Teknik memproduksi bibit unggul tanaman buah-buahan. Yogyakarta: Kanisius.

Sadono, D. (2008). Pemberdayaan petani: paradigma baru penyuluhan pertanian di Indonesia. Jurnal Penyuluhan, 4(1), 65–74.

Sadwiyanti, L., Sudarso, D., & Budiyanti, T. (2019). Budidaya alpukat. Sumatera Barat: Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika.

Setiana, L. (2005). Teknik penyuluhan dan pemberdayaan masyarakat. Bogor: Ghalia Indonesia.

Setiawan, B. S. (2010). Membuat pupuk kandang secara cepat. Jakarta: Penebar Swadaya.

Utama, S., Sumardjo, S., Susanto, D., & Gani, D. S. (2010). Dinamika kelompok tani hutan pada pengelolaan hutan produksi bersama masyarakat di perum perhutani unit I Provinsi Jawa Tengah. Jurnal Penyuluhan, 6(1), 49–64.

Winata, A., & Yuliana, E. (2012). Tingkat partisipasi petani hutan dalam program pengelolaan hutan bersama masyarakat (PHBM) perhutani. MIMBAR: Jurnal Sosial Dan Pembangunan, 28(1), 65–76.

Yunasaf, U., & Tasripin, D. S. (2011). Peran penyuluh dalam proses pembelajaran peternak sapi perah di KSU Tandangsari Sumedang. Jurnal Ilmu Ternak Universitas Padjadjaran, 11(2), 98–103.




DOI: https://doi.org/10.20961/prima.v5i1.43975

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


View My Stats
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.