Pengukuran Pemenuhan Standar GMP dan WISE pada Pabrik Tahu Karya Mukti Bandungan
Abstract
Pabrik Tahu Karya Mukti adalah Industri Rumah Tangga yang terletak di Desa Bandungan, kebersihan adalah hal yang kurang diperhatikan oleh pabrik. Observasi yang telah dilakukan menemukan bahwa dinding pabrik berdebu, langit-langit pabrik dipenuhi sarang laba-laba, lantai pabrik kotor, lubang angin berdebu dan dipenuhi sarang laba-laba, serta sampah yang dibuang sembarangan di gudang sekam padi. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur pemenuhan stándar GMP dan WISE pada Pabrik Tahu Karya Mukti serta memberikan usulan perbaikan pada elemen yang tidak sesuai sehingga diharapkan dapat membantu IRTP untuk mendapatkan SPP-IRT, menghasilkan produk yang aman dikonsumsi masyarakat serta mewujudkan kondisi kerja yang lebih aman, sehat, dan nyaman. Hasil dari penelitian yang telah dilakukan adalah ditemukan 12 kriteria yang tidak memenuhi standar GMP dan 3 kriteria yang mendapat usulan tindakan prioritas pada WISE. Usulan perbaikan diberikan kepada 12 kriteria GMP yang mendapat ketidaksesuaian kritis dan serius serta 3 kriteria WISE yang mendapat kategori usulan tindakan prioritas.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
BPOM. (2012). Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Tentang Cara Produksi Pangan yang Baik untuk Industri Rumah Tangga., Pub. L. No. HK.03.1.23.04.12.2206. http://standarpangan.pom.go.id/dokumen/peraturan/2012/Perka_BPOM_No_HK.03.1.2 3.04.12.2206_Tahun_2012_tentang_CPPB _PIRT.pdf. (Diakses 15 Juni 2021)
Cahayani, A.A, Rahman, A., & Tantrika, C. F. M. (2014). The Analysis Of Incompliance Against The Qualification Of Cara Produksi Pangan Yang Baik Untuk Industri Rumah Tangga (CPPB-IRT) To Minimize Bread Product Contamination. Universitas Brawijaya : Malang
Damarasri, D. R., Partiwi, S. G., & Gunawan, J. (2013). Penerapan Good Manufacturing Practice dan Work Improvement in Small Enterprise pada Usaha Kecil dan Menengah untuk Pemenuhan Standar Kesehatan (Studi Kasus : UKM Tempe Tenggilis Mejoyo Surabaya). Tugas Akhir. Institut Teknologi Sepuluh November (ITS).
Ganie, Suryatini N. (2008). Dapur Naga Di Indonesia: Aneka Resep Hidangan Lezat: Panduan Kuliner Tionghoa dan Indonesia. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
Hermansyah, Muhammad. dkk. (2013). Hazard Analysis And Critical Control Point (HACCP) Produksi Maltosa Dengan Pendekatan Good Manufacturing Practice (GMP). Jemis Vol. 1 No. 1
International Labour Organization. (2015). Daftar Periksa Pembinaan Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Usaha Kecil dan Menengah dengan Metode Pelatihan Partisipasi Aktif. Jakarta : Kementrian Ketenagakerjaan Republik Indonesia.
Islami, S. B., & Partiwi, S. G. (2013). Analisis Penilaian Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja pada Industri Kecil dan Menengah dengan Menggunakan Metode WISE. Tugas Akhir. Institut Teknologi Sepuluh November (ITS).
Kementerian Koperasi dan UKM. (2005). Peran Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Dalam Pembangunan Ekonomi Nasional.
Mubaranto H. (2016). Strategi pengembangan industri kecil tahu dalam rangka pembangunan ekonomi daerah Kabupaten Tegal. Tesis. Institut Pertanian Bogor
Santoso, H.B. (1993). Pembuatan Tempe dan Tahu Kedelai. Yogyakarta: Kanisius
Sarwono, S., & Saragih, Y.P. (2003). Membuat Aneka Tahu. Jakarta: Penebar
Soyinfo Center Tambunan, T. T. H. (2002). Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia Beberapa Isu Penting. Jakarta :PT Salemba Empat.
Surabaya Koswara, S. (2011). Nilai Gizi, Pengawetan dan Pengolahan Tahu. http://www.ebookpangan.com
Swadaya. Shurtleff, W., & Aoyagi, A. (2001). Tofu and Soymilk Production: A Craft and Technical Manual.
Thaheer, H. (2005). Sistem Manajemen HACCP (Hazard Analysis Critical Control Points). Jakarta : Bumi Aksara.
Refbacks
- There are currently no refbacks.