Implementasi FMEA dalam Menganalisis Risiko Kegagalan Proses Produksi Berdasarkan RPN

Raynaldhi Yudha Prasetya, Suhermanto Suhermanto, Muryanto Muryanto

Abstract

Pengendalian kualitas merupakan hal yang penting untuk mempertahankan posisi perusahaan di mata konsumen. Pada saat ini permasalahan yang terjadi pada perusahaan masih ada yang di luar dari ketentuan batas. Diketahui di atas angka persentase yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Sehingga perusahaan segera melakukan perbaikan agar tidak terjadi waste/yang merugikan perusahaan. Dengan adanya pengendalian kualitas secara baik dan benar, maka akan diperoleh produk yang dapat memenuhi keinginan konsumen. Salah satu tools yang digunakan untuk membantu pengendalian kualitas adalah menggunakan metode Failure Modes and Effects Analysis (FMEA). Penggunaan FMEA mampu mengidentifikasi risiko kegagalan yang terjadi selama proses produksi di TL - 5. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis moda kegagalan yang menyebabkan terjadi permasalahan dengan menggunakan metode FMEA. Dengan berdasarkan nilai Risk Priority Number (RPN). Selanjutnya emberikan usulan perbaikan untuk produksi selanjutnya. Berdasarkan pengolahan dengan metode FMEA dapat mengidentifikasi moda kegagalan yang terjadi. Dapat diketahui hasil dari penelitian, terdapat 7 moda kegagalan yang perlu diberikan usulan/tindakan.

Keywords

Quality Control; Failure Modes and Effect Analysis; Risk Priority Number

References

Ariani, D. W. (2004). Pengendalian Kualitas Statistik. Yogyakarta: Andi Offset.

Besterfield, D. H. (1998). Quality Control. New Jersey: Prentice-Hall Inc.

Carlson, C. S. (2014). Understanding and Applying the Fundamentals of FMEA (1st ed.). Tucson, Arizona USA: ReliaSoft Corporation.

Feingenbaum, A. V. (1992). Total Quality Control. En K. H., Kendali Mutu Terpadu (págs. 50-62). Jakarta: Erlangga.

Gasperz, V. (1998). Total Quality Management. Jakarta: Gramedia Pustaka Umum.

Gundry, E. (2014). Failure Mode and Effect Analysis in Banking (1st ed.). New York: FIS Consulting Services.

Hakim, A. N. (2006). Manajemen Industri. Yogyakarta: Andi Offset.

Handoko, T. H. (1984). Dasar-Dasar Manajemen Produksi dan Operasi. Yogyakarta: BPFE.

Kholil, M., & Prasetyo, E. D. (2017). Tinjauan Kualitas pada Aerosol Can 65 X 124 dengan Pendekatan Metode Six Sigma pada Line ABM 3 Departemen Assembly. Jurnal Sinergi, XXI(1), 53-58.

Montgomery, D. C. (2009). Statistical Quality Control: A Modern Introduction. United States: Jhon Wiley and Sons, Inc.

Moris, M. A. (2014). Failure Mode and Effect Analysis based on FMEA 4th Edition (4th ed.). New York: M and M Consulting.

Purnomo, H. (2004). Pengantar Teknik Industri. Yogyakarta: Graha Ilmu. Puspitasari, N. B., & Martanto, A. (2014). Penggunaan FMEA dalam Mengidentifikasi Resiko Kegagalan Proses Produksi Sarung ATM (Alat Tulis Mesin) (Studi Kasus PT. Asaputex Jaya Tegal). J@TI Undip, IX(2), 93-98.

Stamatis, D. H. (1995). Failure Mode and Effect Analysis : FMEA from Theory to Execution (1st ed.). Milwaukee: ASQC Quality Press.

Sutrisno, A., & Lee, T. -R. (2011). Service Reability Assessment Using Failure Mode and Effect Analysis (FMEA): Survey and Opportunity Roadmap. International Journal of Engineering, Science and Technology, III(7), 25-38.

Wisnu, A. P. (2013). Quality Control: Panduan Penerapan Teknis. Bekasi: Wishnu AP & Partners.

Yeh, R. H., & Hsieh, M. H. (2007). Fuzzy Assessment of FMEA for Sewage Plant. Journal of the Cinese Institute of Industrial Engineers, XIV(6), 505-512.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.