STRATEGI GURU DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL-ANAK DENGAN GANGGUAN KECEMASAN
Abstract
Mengkaji strategi guru dalam meningkatkan keterampilan sosial anak dengan gangguan kecemasan sangat penting untuk membantu anak-anak mengatasi hambatan sosial mereka, membangun kepercayaan diri, dan mendukung perkembangan emosional yang sehat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi yang diterapkan oleh guru dalam menangani anak-anak dengan gangguan kecemasan di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan observasi langsung terhadap lima anak yang mengalami gangguan kecemasan, termasuk kecemasan berpisah dari orang tua, kesulitan dalam bersosialisasi, serta ketakutan terhadap objek tertentu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru menerapkan berbagai strategi, seperti menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman, membangun hubungan personal, menggunakan pembelajaran kolaboratif, memberikan afirmasi positif, serta melibatkan anak dalam aktivitas seni untuk mengurangi kecemasan dan meningkatkan keterampilan sosial mereka. Penelitian ini berkontribusi pada pengembangan praktek pendidikan dengan memberikan wawasan mengenai pendekatan yang efektif untuk mendukung anak-anak dengan gangguan kecemasan agar dapat berkembang secara sosial dan emosional di lingkungan PAUD.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Alfiyah, S., Fitri, N. L., & Novitasari, N. (2023). Strategi guru dalam menangani siswa ADHD di TK ABA Percontohan Bojonegoro. Mitra Ash-Shibyan: Jurnal Pendidikan dan Konseling, 6(02), 115–124. https://doi.org/10.46963/mash.v6i02.927.
Amilia, T. N., & Jamaluddin, M. (2024). Peran orang tua dalam mendampingi anak dengan gangguan kecemasan di RTB Pasuruan. PSYCHOPEDIA: Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang, 9(1), 64–71. http://dx.doi.org/10.36805/psychopedia.v9i1.7757.
Andri, & P Dewi Yenny. (2007). Teori Kecemasan Berdasarkan Psikoanalisis Klasik dan Berbagai Mekanisme Pertahanan terhadap Kecemasan. Majalah Kedokteran Indonesia, 57(7), 233–238.
Ardiansyah, A., Sarinah, S., Susilawati, S., & Juanda, J. (2022). Kajian psikoanalisis Sigmund Freud. Jurnal Kependidikan, 7(1), 25–31.
Barokatin, R., Nasir, M., & Jannah, F. (2023). Strategi pembelajaran guru pendidikan agama islam pada anak berkebutuhan khusus (autis) di sekolah dasar. Inspiratif Pendidikan, 12(2), 793–801. https://doi.org/10.24252/ip.v12i2.45655.
Choiriyah, U., Mu’arifah, M. P., Nurfaizah, D. A., Pawestri, S. A., Nurohmah, L., Sukardi, R. R., & Yuniarti, Y. (2023). Peran orang tua dalam mengatasi gangguan kecemasan siswa SD terkait pembelajaran matematika. Teaching, Learning and Development, 1(2), 103–112. https://doi.org/10.62672/telad.v1i2.13.
Fitria, E. N., & Alpiah, D. N. (2024). Gangguan kecemasan pada anak usia dini. Medic Nutricia: Jurnal Ilmu Kesehatan, 3(2), 76–86. https://doi.org/10.5455/nutricia.v3i2.3186.
Gunawan, L. (2021). Komunikasi interpersonal pada anak dengan gangguan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD). Psiko Edukasi, 19(1), 49–68.
Mashar, R. (2010). Psikodiagnostik permasalahan anak usia dini. Jurnal Penelitian dan Artikel Pendidikan, 2(5), 92–100.
Muhaimin, M., Sholikhah, A., Rahma, H., Al Anan, M. Y., & Inaya, V. R. (2023). Penanganan siswa hiperaktif di Sekolah Dasar melalui model Contextual Teaching Learning (CTL) berbantuan metode self instruction. Dawuh Guru: Jurnal Pendidikan MI/SD, 3(2), 169–180. https://doi.org/10.35878/guru.v3i2.811.
Nisa, H., & Wulandari, H. (2024). Peran guru dalam menangani anak dengan kecemasan berpisah dari orang tuanya (Separation Anxiety Disorder). Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, 10(13), 344–351. https://doi.org/10.5281/zenodo.12775558.
Oktamarin, L., Kurniati, F., Sholekhah, M., Nurjanah, S., Oktaria, S. W., Sukmawati, S., & Apriyani, T. (2022). Gangguan kecemasan (axiety disorder) pada anak usia dini. Jurnal Multidisipliner Bharasumba, 1(02), 119–134. https://doi.org/10.62668/bharasumba.v1i02.192.
Prasanti, D. (2018). Penggunaan media komunikasi bagi remaja perempuan dalam pencarian informasi kesehatan. LONTAR: Jurnal Ilmu Komunikasi, 6(1), 15–22. https://doi.org/10.30656/lontar.v6i1.645.
Puspitasari, I., & Wati, D. E. (2018). Strategi parent-school partnership: Upaya preventif separation anxiety disorder pada anak usia dini. Yaa Bunayya: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 2(1), 49–60. https://doi.org/10.24853/yby.2.1.49-60.
Rakhmawati, R. C., Asthiningsih, N. W. W., & Milkhatun, M. (2024). Pengaruh art therapy terhadap penurunan hiperaktivitas pada anak dengan gangguan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD): Literature review. Medic Nutricia: Jurnal Ilmu Kesehatan, 2(1), 89–99. https://doi.org/10.5455/nutricia.v2i1.2224.
Sabani, F. (2023). Sinergi edukasi: Analisis komunikasi guru-orang tua dalam manajemen perilaku anak hiperaktif. TUNAS CENDEKIA: Jurnal Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini, 6(2), 43–51. https://doi.org/10.24256/tunascendekia.v6i2.5490.
Sitompul, L. K. (2021). Implementasi teknik bimbingan konseling dalam mengatasi gangguan kecemasan sosial anak usia dini. Jurnal Golden Age, 5(2), 501–512. https://doi.org/10.29408/jga.v5i02.4146
Sriyanto, S., Febrianta, Y., & Yuwono, P. H. (2019). Strategi Berpikir Visual bagi Peserta Didik Gangguan Kecemasan Sosial untuk Mengembangkan Keterampilan Sosial. JSSH) Jurnal Sains Sosial Dan Humaniora), 3(1), 65–78. https://dx.doi.org/10.30595/jssh.v3i1.3064.
Tatminingsih, S., & Cintasih, I. (2016). Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini. Hakikat Anak Usia Dini. Jakarta: Universitas Terbuka.
Wulandari, H., & Yuniar, R. (2024). Peran guru PAUD dalam membangun lingkungan belajar yang mendukung bagi anak hiperaktif. Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, 10(15), 440–444. https://doi.org/10.5281/zenodo.13823110.
Yanuardianto, E. (2019). Teori kognitif sosial Albert Bandura (Studi kritis dalam menjawab problem pembelajaran di MI). Auladuna: Jurnal Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, 1(2), 94–111. https://doi.org/10.36835/au.v1i2.235.
Refbacks
- There are currently no refbacks.