SELF-AWARENESS SEBAGAI PREDIKTOR PERILAKU TANGGUNG JAWAB PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan self-awareness dengan perilaku tanggung jawab anak usia 5-6 tahun dan untuk mengetahui prediktor bagi perilaku tanggung jawab pada anak usia 5-6 tahun. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif noneksperimen yang menggunakan analisis regresi linear sederhana. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 73 anak usia 5-6 tahun yang berasal dari dua TK di daerah Kartasura yang diambil dengan menggunakan teknik pengambilan sampel yaitu simple random sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner/angket untuk kedua variabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap kenaikan satu variabel self-awareness akan menyebabkan kenaikan variabel perilaku tanggung jawab sebesar 0,681. Sumbangan efektif prediktor self-awareness terhadap perilaku tanggung jawab sebesar 69,6% dan sisanya 30,4% dari faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Hasil uji hipotesis dapat diputuskan bahwa hipotesis H0 ditolak dan hipotesis H1 diterima yang berbunyi “self-awareness memiliki hubungan dengan perilaku tanggung jawab anak usia 5-6 tahun dan dapat dijadikan sebagai prediktor perilaku tanggung jawab anak usia 5-6 tahun”. Self-awareness dapat memprediksi munculnya tanggung jawab, sehingga diperlukan upaya dalam menstimulasi self-awareness agar perilaku tanggung jawab pada anak sejak usia dini dapat meningkat.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abdurahman, M., Muhidin, S. A., Somantri, A. (2011). Dasar-Dasar Metode Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.
Agniarahmah, A., Yulia, C., & Stevani, H. (2023). Keefektifan media ular tangga dalam meningkatkan self awareness. Jurnal Bimbingan Konseling Indonesia, 8(1), 8-13.
Ainurrahmah, S., & Rahayu, W. (2024). Meningkatkan kemampuan self awareness anak usia dini melalui stimulasi kegiatan seni tari di tk angkasa 8. 3(4), 841-847.
Andini, Y. T., & Ramiati, E. (2020). Penggunaan metode bermain peran guna meningkatkan karakter tanggung jawab anak. Jurnal Ilmiah Potensia, 5(1), 8-15.
Bender, J., O’Connor, A. M., & Evans, A. D. (2017). Mirror, mirror on the wall: increasing young children’s honesty through inducing self-awareness. Journal of Experimental Child Psychology, 167, 414-422.
Eurich, T. (2018). Emotional Intelligence: Self-Awareness. New York: Harvard Business Review Press.
Fathurrahman, F. (2020). Hakikat nilai hormat dan tanggung jawab perspektif thomas Lickona & Perspektif Islam (Sebuah Pendekatan Integratif-Intorkonektif). Al-Tarbawi Al-Haditsah: Jurnal Pendidikan Islam, 5(2), 181–203.
Fitriany, M. S., Farouk, H. M. A. H., & Taqwa, R. (2016). Perilaku masyarakat dalam pengelolaan kesehatan lingkungan (studi di desa segiguk sebagai salah satu desa penyangga kawasan hutan suaka margasatwa gunung raya ogan komering ulu selatan). Jurnal Penelitian Sains, 18(1), 41-46.
Fluerentin, E. (2012). Latihan kesadaran diri (self awareness) dan kaitannya dengan penumbuhan karakter. Jurnal Inspirasi Pendidikan, 1(1), 9-18.
Goleman, D. (2018). Emotional Intelligence: Mengapa EQ Lebih Penting Daripada IQ. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Halifah, S., Risma, R., & Satriani, D. (2024). Playing expression board: developing self-awareness skills for children aged 5 - 6 years. TEMATIK: Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Pendidikan Anak Usia Dini, 10(1), 50.
Hasbi, M. (2020). Membangun Tanggung Jawab Anak. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Hayati, F. (2018). Pendidikan karakter berbasis islam. Ta’dib: Jurnal Pendidikan Islam, 7(1), 67–74.
Hikmasari, D. N., Susanto, H., & Syam, A. R. (2021). Konsep pendidikan karakter perspektif thomas lickona dan ki hajar dewantara. AL-ASASIYYA: Journal Of Basic Education, 6(1), 19–31.
London, M., Sessa, V. I., & Shelley, L. A. (2023). Developing self-awareness: learning processes for self and interpersonal growth. Annual Review of Organizational Psychology and Organizational Behavior, 10, 261-288.
Maharani, L., & Mustika, M. (2017). Hubungan self awareness dengan kedisiplinan peserta didik kelas VIII di SMP Wiyatama bandar lampung (Penelitian Korelasional Bidang Bk Pribadi). KONSELI : Jurnal Bimbingan Dan Konseling (E-Journal), 3(1), 57–72.
Melati, R. S., Ardianti, S. D., & Fardani, M. A. (2021). Analisis karakter disiplin dan tanggung jawab siswa sekolah dasar pada masa pembelajaran daring. Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan, 3(5), 3062-3071.
Ningsih, E. P., & Rasyid, H. (2023). Pengaruh metode pemberian tugas terhadap sikap tanggung jawab anak usia 5-6 tahun. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 7(4), 5123-5132.
Nisa, A. R., Patonah, P., Prihatiningrum, Y., & Rohita, R. (2021). Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia 4-5 Tahun: Tinjauan pada Aspek Kesadaran Diri Anak. Jurnal Anak Usia Dini Holistik Integratif (AUDHI), 4(1), 1.
Nurmalitasari, F. (2015). Perkembangan Sosial Emosi pada Anak Usia Prasekolah. Buletin Psikologi, 23(2), 103-111.
Ramelan, H., & Mayar, F. (2023). Pengembangan video animasi self awareness anak dalam menghadapi bencana kabut asap. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 7(4), 5016–5030.
Salsabila, J., & Nurmaniah, N. (2021). Studi tentang sikap tanggung jawab anak usia 5-6 tahun di tk fajar cemerlang sei mencirim. Jurnal Golden Age, 5(01), 111–118.
Sudani, N. K., Suarni, N. K., & Setuti, N. M. (2013). Penerapan konseling eksistensial humanistik teknik pemodelan untuk meningkatkan perilaku tanggung jawab belajar siswa kelas VIII E SMP Negeri 1 Sukasada. Jurnal Ilmiah Bimbingan Konseling, 1(1), 1-12.
Sukiman. (2016). Mengembangkan Tanggung Jawab Pada Anak. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Salusky, Ida., Larson, R W., Griffith A. (2014). How adolescents develop responsibility: what can be learned from youth programs. Journal of Research on Adolescence, 24(3).
Refbacks
- There are currently no refbacks.