MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI METODE GUIDED DISCOVERY DALAM PEMBELAJARAN SAINS

Oktisa Winda Mulyadi, Hasan Mahfud, Adriani Rahma Pudyaningtyas

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis pada anak usia 5-6 Tahun TK Aisyiyah 41 Tegalharjo melalui metode guided discovery.  Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif dengan jeni Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan model Kemmis dan Taggart. Penelitian ini dilaksanakan secara kolaboratif antara guru dan peneliti yang diimplementasikan dengan  tiga siklus, setiap siklus terdiri dari tiga tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan dan pengamatan, refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Uji validasi dalam penelitian ini menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis data kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pada kemampuan bepikir kritis dalam pembelajaran sains yaitu pada pratindakan sebanyak 8 dari 20 anak atau sebesar 40% yang mengalami ketuntasan. Siklus I pertemuan 1 menjadi 9 atau sebesar 45% anak tuntas. Siklus I pertemuan 2 meningkat menjadi siklus 1 pertemuan 2 menjadi 50%, pada siklus 2 pertemuan 1 sebesar 60%, siklus 2 pertemuan 2 menjadi 70%, pada siklus 3 pertemuan 1 yaitu 80%, dan pada hasil akhir yaitu siklus 3 pertemuan 2 menjadi 85% anak yan tuntas Peningkatan tersebut dibuktikan adanya keberhasilan pada kemampuan berpikir kritis yaitu anak dapat menemukan kesalahan melalui gambar, mengenal sebab akibat di lingkungannya,  dan mengambil keputusan secara sederhana ketika pembelajaran sains. Kesimpulan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan metode guided discovery dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis anak usia 5-6 tahun TK Aisyiyah 41 Tegalharjo Surakarta tahun ajaran 2018/2019.

Kata Kunci: kemampuan berpikir kritis, pembelajaran sains, anak usia 5-6 tahun

Keywords

Kemampuan berpikir kritis, pembelajaran sains, anak usia 5-6 tahun

Full Text:

PDF

References

Ahmatika, D. (2016). Peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa dengan pendekatan inquiry/discovery.Jurnal Euclid,3(1), 377-525.

Asmawati, L. (2014). Perencanaan pembelajaran PAUD. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Aqib, Z & Murtadlo, A. (2016).Kumpulan metode pembelajaran: kreatif dan inovatif. Bandung: Sarana Tutorial Nurani Sejahtera.

Bektiarso, S. (2015).Strategi pembelajaran.Yogyakarta: LaksBang PRESSindo.

Eliwarti.( 2016). Penerapan strategi penemuan terbimbing untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak usia 5-6 tahun di tk amal ikhlas rumbai pecan baru.Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Sekolah Dasar Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau, 5 (1).

Kemendikbud. (2013). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 137 tahun 2013 Tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Kemendikbud.

Kuswana, W. S. (2011). Taksonomi berpikir. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Muliani, N.M., Gading, I.K., Mahadewi, L. P.P. (2017). Pengaruh metode discovery terhadap kemampuan mengenal warna pada anak taman kanak-kanak. E-Journal Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Ganesha, 5 (1).

Papalia, Old, & Feldman.(2009). Perkembangan manusia.Terj Brian Marswendy. Jakarta: Salemba Humanika.

Purwanto, C. E., Nugroho, S.E., Wiyanto. (2012). Penerapan model pembelajaran guided discovery pada materi pemantulan cahaya untuk meningkatkan berpikir kritis. Unnes physcls education journal, 1 (1).

Sugiyono. (2015). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Topoglu, O. (2013). Critical Thinking and Music Education. Social and Behavioral Sciences, 116.

Widiasworo, E. (2017). Strategi & metode mengajar siswa di luar kelas (outdoor learning) ‘secara aktif, kreatif, inspiratif, & komunikatif’.Yogyakarta: Ar-ruzz Media.

Yulianti, D. (2010). Bermain sambil belajar sains di taman kanak-kanak. Jakarta: PT Indeks.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.