Sikap Kerjasama melalui Permainan Bentengan Pada Anak Usia 5-6 Tahun
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kerjasama pada anak usia 5-6 tahun melalui permainan bentengan. Jenis penelitian ini yaitu penelitian tindakan kelas dan untuk subjek yang dituju adalah anak-anak kelompok B dari TK BA Aisyiyah Jati yang jumlahnya ada 14 anak meliputi 7 anak laki-laki dan 7 anak perempuan. Tekhnik pengumpulan data pada penelitian ini melalui observasi, wawancara, dokumentasi dan tes. Penelitian ini telah diuji validitas datanya menggunakan triangulasi sumber juga triangulasi tekhnik. Teknik analisis data menggunakan analisis data kualitatif dan analisis data kuantitatif. Sebelumnya nilai rata-rata untuk kemampuan kerjasama pada anak baru mencapai 35,71% kemudian diberi tindakan dalam dua siklus. Hasilnya pada siklus I mengalami peningkatan dari pra siklus dengan persentase baru mencapai 50% kemudian dilanjutkan pada siklus II yang hasilnya menunjukkan bahwa kerjasama anak sudah meningkat yaitu mempunyai persentase 85,71% dan setiap indikator mengalami peningkatan dari siklus I. Kesimpulannya setelah distimulasi dengan permainan bentengan nilai rata-rata kemampuan kerjasama pada anak sebesar 85,71% maka kemampuan kerjasama anak meningkat atau brada di criteria baik..
Kata kunci: Kerjasama, Permainan Bentengan, Anak Usia 5-6 Tahun
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Akbari, H. Et al. (2009). The Effect of Traditional Games in Fundamental Motor Skill Development in 7-9 Year-Old Boys.Iranian Journal of Pediatrics, 19 (2),123-129 dari http://web.ebscohost.com/ehost/pdfviewer?sid=1bec0b4a-eceb 46c8b2c412db887008ee%40sessionmgr4001&vid=1&hid=4104http://web.ebscohost.com/ehost/pdfviewer?sid=1bec0b4a-eceb 46c8b2c412db887008ee%40sessionmgr4001&vid=1&hid=4104. Diperoleh Februari 28, 2018
Arikunto, S.S. (2007). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Asma, N. (2006). Model Pembelajaran Kooperatif. Jakarta: Depdiknas.
Depdiknas.(2009). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (PERMEN) No. 58 Tahun 2009.Jakarta:Depdiknas.
Komalasari, Neneng. (2015). Permainan Tradisional “Bentengan”.http://mallakmlsr.blog.upi.edu/2015/10/21/permainan-tradisional-bentengan-2/. Diakses pada tanggal 14 Maret 2018
Masitoh, dkk.(2005). Pendekatan Belajar Aktif di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan, dan Ketenagaan Perguruan Tinggi.
Mulyani, Novi. 2016. Super Asyik Permainan Tradisional Anak Indonesia. Yogyakarta: Diva Press
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional dan Kebudayaan Nomor 137 tahun 2014 Tentang Standar Nasional PAUD. (2014). Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional
Prana.(2010). Permainan Tradisional Jawa. Klaten: PT Intan Pariwara
Roestiyah.(2012). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Rosmala, D. (2005). Berbagai Masalah Anak Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Dan Kebudayaan, Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Peningkatan Tenaga Akademik.
Saputra, Yudha M & Rudyanto. 2005.Pembelajaran kooperatif Untuk Meningkatkan Keterampilan Anak TK. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.
Siagawati, dkk.(2006). Mengungkapkan Nilai-nilai dalam Permainan Tradisional Gobak Sodor.Skripsi(tidak diterbitkan). Surakarta: Fakultas Psikologi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Suyanto, S . (2005). Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta: Hikayat.
Wantah, Maria J. (2005). Pengembangan Disiplin Dan Pembentukan Moral Pada Anak Usia Dini. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional Dan Kebudayaan, Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Peningkatan Tenaga Akademik.
Yunus, A (Ed). (1980). Permainan Rakyat DIY. Yogyakarta: Depdikbud.
Refbacks
- There are currently no refbacks.