Optimalisasi Perlindungan Hukum Hak Indikasi Geografis Produk Masyarakat Adat Sebagai Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui urgensi perlindungan hukum terhadap hak milik tradisional berupa hak indikasi geografis (IG) masyarakat adat. Laporan ini juga mengkaji perlunya mengoptimalkan perlindungan hukum IG masyarakat adat demi kesejahteraan masyarakat lokal. Pendekatan yang digunakan adalah penelitian sosio-legal, sedangkan pengumpulan data dilakukan melalui studi literatur, observasi, dan wawancara terhadap narasumber yang dipilih secara purposive sampling. Penelitian ini juga melakukan pengujian normatif dengan pendekatan undang-undang dan menganalisis data dan bahan hukum secara kualitatif dengan metode interpretasi futuristik dan hermeneutik. Temuan menunjukkan bahwa urgensi perlindungan hak IG masyarakat adat mempunyai lima argumentasi: a) Masyarakat adat mempunyai potensi besar untuk menghasilkan IG yang unik berdasarkan kearifan lokal namun belum didaftarkan; b) IG mempunyai nilai ekonomi tinggi sehingga memerlukan perlindungan terhadap eksploitasi pihak luar yang tidak bertanggung jawab; c) Perlunya peningkatan daya saing komoditas IG; d) Pentingnya kemudahan menjangkau pasar internasional karena mempunyai reputasi dan jaminan mutu; e) Perlindungan hukum memberikan penghargaan dan insentif kepada masyarakat adat untuk memproduksi IG. Perlindungan GI terhadap masyarakat adat dioptimalkan melalui tiga cara, antara lain: a) Merumuskan kembali peraturan untuk memenuhi persyaratan perlindungan GI; b) Penguatan kelembagaan tripartit antara pemerintah pusat dan daerah serta masyarakat adat; c) Mengubah budaya hukum dan pola pikir masyarakat adat mengenai pentingnya pendaftaran IG untuk melindungi kekayaan intelektual kolektif.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Adhi, Yuli Prasetyo et.al. (2019). Membangun Kesejahteraan Masyarakat Lokal Melalui Perlindungan Indikasi Geografis, Jurnal Meta-Yuridis ,Vol, 2 No.1, Tahun 2019.
Almusawir, Kamsilaniah, Juliati. (2022). Protection of the Economic Rights of Geographical Indication Holders in the Indonesian Trademark and Geographical Indication Law, Scholars International Journal of Law, Crime and Justice, Scholars Middle East Publishers, Dubai, United Arab Emirates. No 5(3): 2022, 128-141.
Crescenzi, R., De Filippis F., Mara Giua and Piñeiro Cristina V. (2022). Geographical Indications and local development: the strength of territorial embeddedness, Journal Regional Studies, Volume 56, Number 3, 2022, 381–393.
Djulaeka. (2014). Konsep Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual: Prespektif Kajian Filosofis HAKI Kolektif-Komunal, Malang, Setara Press.
Drahos, Peter & Braithwaite, John. (2017)Information Feudalism : Who Owns the knowledge Economy?, Earthscan Publications Ltd, London.
Eno, Agus Arika & Yusa, I Gede. (2019). Pendaftaran Potensi Indikasi Geografis Guna Meningkatkan Kesejahteraan Daerah, Kertha Semaya, Journal Ilmu Hukum, [S.l.], v. 7, n. 11, p. 1-16, July 2019, ISSN 2303-0569.
Friedman, Lawrence M. (2015). Sistem Hukum : Perspektif Ilmu Sosial, (Penerjemah : M. Khozim), Bandung, Nusa Media.
Hamidi, Jazim. (20129). Hermeneutika Hukum : Sejarah, Filasafat dan Metode Tafsir, Malang : UB Press.
Hananto, Pulung Widhi Hari, & Prananda, Rahandy Rizki. (2019). The Urgency Of Geographical Indication As A Legal Protection Instrument Toward Traditionalknowledge In Indonesia, Journal Law Reform, Program Studi Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Diponegoro, Volume 15, Nomor 1, Tahun 2019.
Hofstede, Gert Jan. (2005). Cultures & Organization : Software Of The Mind. New York, Mc Graw Hil.
Idris. (2019). Perlindungan Indikasi Geografis Untuk Pembangunan Ekonomi Masyarakat Lokal Berbasis Potensi Sumber Daya Daerah. Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual, Kementian Hukum dan HAM RI.
Isnani, M., Ali, K. Alifah, Fendi, Harmoko, S., Sulistianingsih. D. (2019). Identifikasi dan Pemanfaatan Indikasi Geografis dan Indkasi Asal Melalui Program Pembinaan Pada Masyarakat, Jurnal Pengabdian Hukum Indonesia (Indonesian Journal of Legal Community Engagement) JPHI, 02 (1) (2019), 39-45.
Kurnianingrum Trias Palupi. (2016). “Perlindungan Hak Ekonomi Atas Indikasi Geografis”, Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI, Jakarta. 2016.
Masnun, M. Ali. (2021). Menakar Peluang Pelindungan Indikasi Geografis Pada Bidang Jasa Dalam Kerangka Hukum Indonesia: Sebuah Diagnosa Awal Dialogia Iuridica, Volume 13 Nomor 1, November 2021, p. 047-060. Faculty of Law, Universitas, Kristen Maranatha ISSN: 2085-9945, e-ISSN: 2579-3520, 47-60. DOI: https://doi.org/10.28932/di.v13i1.3198.
Medeiros, Mirna de Lima, Cláudia Souza Passador, João Luiz Passador. (2016). Implications Of Geographical Indications: A Comprehensive Review Of Papers Listed In CAPES’, Journal database, RAI Revista de Administração e Inovação. http://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_4/dx.doi.org/10.1016/j.rai.2016.09.002
Sasongko, Wahyu. (2018). Geographical Indications Protection Under The New Regulation In Indonesia, Journal of Social Studies Education Research, Volume 9, No. 4. 2018,. 403-419
Sherwood, Robert M. (2018). Intellectual Property and Economic Development, Routledge, Taylor and Francis Group.
Siddiq, Miqdad Abdullah. (2018). Dilema Komersialisasi Pengetahuan Tradisional Dalam Sistem Hukum Indonesia: Antara Perlindungan Dan Pembagian Manfaat, Jurnal Hukum & Pembangunan 48 No. 1 (2018),164-180. DOI: http://dx.doi.org/10.21143/jhp.vol.48.no.1.1600.
Wander, Alcido Elenor, Cintia Neves Godoi, Bento Alves da Costa Filho, and Marcelo Ladvocat. (2020). Geographic indications (GI): linking history and tradition with compe titive business, Brazil Journal of Development., Curitiba, Volume 6, Number 5, p. 24601-24618. DOI:10.34117/bjdv6n5-059.
Watson, A. (1993).Legal Transplants: An Approach to Comparative Literature (2nd edition), University of Georgia School of Law, Scottish Academic Press.
Wibowo, Ari. (2015). “Justifikasi Hukum Pidana Terhadap Kebijakan Kriminalisasi Pelanggaran Hak Cipta, Serta Perumusan Kualifikasi Yuridis dan Jenis Deliknya”, Jurnal Hukum IUS QUIA IUSTUM, Vol. 22, No.1, 2015. Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia. https://doi.org/10.20885/iustum.vol22.iss1.art3.
Wignjosoebroto, Soetandyo. (2017). Hukum Paradigma, Metode dan Dinamika Masalahnya, Jakarta, ELSAM dan HUMA.
Wiranata, Haris & Indrawati. (2014). Pendaftaran Kembali Hak Merek Barang Indikasi Geografis. Kertha Semaya : Journal Ilmu Hukum, [S.L.], July 2014. ISSN 2303-0569.
Yesiningrun, Winda R. (2015). Jurnal Kajian Hukum dan Keadilan IUS, Vol III, Nomor 7, April 2015.
https://bali.tribunnews.com/2020/04/20/ketua-satgas-covid-19-denpasar-minta-prajuru-adat-buat-pararem-untuk-pencegahan-covid-19, (23 Juni 2023)
https://bali.kemenkumham.go.id/berita-kanwil/berita-utama/3891-rapat-pendampingan-pendaftaran-indikasi-geografis-arak-sidemen-dan-arak-api-merita, (7 September 2022).
https://baliexpress.jawapos.com/read/2020/05/18/194876/benteng-pertahanan-bali-melawan-corona-itu-bernama-desa-adat. ( 8 Juni 2023).
https://ojs.unud.ac.id/index.php/kerthasemaya/article/download/51917/30807/, (2 Agustus 2023).
DOI: https://doi.org/10.20961/hpe.v11i2.82670
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 Sri Lestari Rahayu
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Jurnal Hukum dan Pembangunan Ekonomi Online ISSN : 2777-0818
|