Pengelolaan Tanah Magersari Keraton Yogyakarta Tahun 1984 – 2013 dan Relevansinya Dalam Pengayaan Materi Mata Kuliah Sejarah Lokal

Novelia Ardhini, Tri Yunianto, Isawati Isawati

Abstract

The purpose of this research were to find out : (1) The management of magersari land of Yogyakarta Palace on the period 1984 – 2013, (2) The impact of the full implementation of Basic Agrarian Law 1960 on Special Region of Yogyakarta on the management of magersari land of Yogyakarta Palace, and (3) The relevance of management of magersari land of Yogyakarta on the period 1984 – 2013 in the enrichment of local history course material.

This research used historical method. There is four stage in process of historical research; heuristics, criticism, interpretation, and historiography. Technique of analyzing the data used historical analysis, give priority to criticism sharpness and data interpretation. The source of the research used primary resource and secondary resource.

The results of this research are : (1) The management of magersari land of Yogyakarta Palace on the period 1984 – 2013 is done by several parties, they includes royal servants, common people (non royal servant), and legal entity or institution equipped with serat kekancingan issued by Tepas Panitikismo, (2) The full implementation of Basic Agrarian Law 1960 on Special Region of Yogyakarta is not significantly affected on the management of magersari land of Yogyakarta Palace, because the status of magersari land is categorized as sultan ground which is under the autonomy authority of Yogyakarta Palace. The magersari land is managed with custom rule of palace and it’s optionally registered on agrarian office. Magersari concept in the past was a traditional housing and settlement around the palace. In the present, the right to occupy of sultan ground is known as magersari (3) The relevance of the management of magersari land of Yogyakarta Palace on the period 1984 – 2013 in the enrichment of local history course material can be seen as the facility to extend the knowledge about historiography of local history.

Keywords

agrarian history, Yogyakarta, magersari, local history

Full Text:

PDF

References

Achmad Fachrudin. (2012). Hak Atas Tanah dari Surat Kekancingan Keraton Yogyakarta Menurut UUPA dan Hukum Islam. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Fakultas Syari’ah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga,Yogyakarta.

Boedi Harsono. (2008). Hukum Agraria Indonesia : Sejarah Pembentukan Undang – Undang Pokok Agraria, Isi dan Pelaksanaannya. Jakarta : Djambatan.

Bushar Muhammad. (1981). Pokok – Pokok Hukum Adat. Jakarta : Pradnya Paramita.

Gatut Murniatmo., Wiwoho, M., Krisnanto, Poliman, & Suhatno. (1989). Pola Penguasaan, Pemilikan, dan Penggunaan Tanah secara Tradisional di Daerah Istimewa Yogyakarta. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Kantor Arsip Daerah. (2007). Naskah Sumber Arsip Ngindung di Tanah Keraton Yogyakarta, Seri 3. Yogyakarta : Kantor Arsip Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kedaulatan Rakyat. (1991, 28 September). Kraton akan Melindungi Rakyat yang Memakai Tanah Kraton, hlm. 2.

Marsudi. (2014). Kearifan Lokal dalam Pemanfaatan Sultanaat Ground di Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman. Jurnal Spirit Publik, 9 (1), 51 – 76.

Mungki Kusumaningrum. (2004). Status Hak Atas Tanah Magersari di Kota Yogyakarta. Tesis Tidak Dipublikasikan. Magister Kenotariatan Universitas Indonesia, Depok.

Munsyarif. (2013). Menuju Kepastian Hukum Atas Tanah Kasultanan dan Pakualaman di Daerah Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta : Ombak.

Nugroho Notosusanto. (1971). Masalah Penelitian Sejarah Kontemporer : Suatu Pengalaman. Jakarta : Yayasan Idayu.

Radar Jogja. (2013, 21 Februari). Stop Jual Beli Sultan Ground, hlm. 6.

Radar Jogja. (2013, 22 Februari). Stop Beri Kekancingan SG, hlm. 1 & 11.

Radar Jogja. (2013, 23 Februari). Data Tanah SG Simpang Siru, hlm. 1 & 11.

Radar Jogja. (2013, 28 Februari). Luas Tanah Keraton Belum Diketahui, hlm. 1 & 11.

Surat Perjanjian Pinjam Pakai atas Sebidang Tanah/Pekarangan di Kampung Ambarukmo, Depok, Sleman, Yogyakarta atas nama Hartoyo Sapto Nugroho, tanggal 23 Juni 1999 (turunan).

Tyas Dian Anggraeni. (2012). Interaksi Hukum Lokal dan Hukum Nasional Dalam Urusan Pertanahan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Rechtsvinding Media Pembinaan Hukum Nasional, 1 (1), 53 – 73.

Wawancara dengan Dian Lakhsmi Pratiwi (Kepala Seksi Purbakala Dinas Kebudayaan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta), Yogyakarta, tanggal 26 Maret 2015.

Wawancara dengan Mas Wedana Tjitromardowo (abdi dalem Keraton Yogyakarta), Yogyakarta, tanggal 16 Maret 2015.

Wawancara dengan Pariyah (penghuni tanah magersari di Kampung Taman, Kota Yogyakarta), Yogyakarta, tanggal 16 Maret 2015.