Implementasi program pengembangan keprofesian berkelanjutan pada guru di SMK Wikarya Karanganyar
Abstract
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi, hambatan dan upaya dalam implementasi program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) pada guru di SMK Wikarya Karanganyar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data dari penelitian ini diperoleh dari informan dan analisis dokumen. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik purposive sampling., dengan analisis data model interaktif sebagai teknik analisis data. Analisis data model interaktif memuat 4 tahapan, yakni pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil dalam penelitian ini yaitu 1) pelaksanaan program PKB telah maksimal pada pengembangan diri, namun kurang optimal pada publikasi ilmiah dan karya inovatif. 2) ditemukan adanya hambatan dalam pelaksanaan program PKB. Hambatan tersebut adalah fasilitas yang beroperasi kurang optimal, kesibukan seorang guru, pemahaman dan kemampuan yang terbatas. 3) terdapat upaya yang dilakukan oleh guru untuk menghadapi hambatan dalam implementasi PKB, upaya tersebut adalah dengan menggunakan perangkat cadangan, manajemen waktu, belajar mandiri dan berdiskusi dengan rekan kerja.
Kata kunci : pengajar; hambatan; PKB; upaya
Abstract: This study aims to determine the implementation, obstacles and efforts in implementing the Continuing Professional Development (CPD) program for teachers at SMK Wikarya Karanganyar. This study uses a descriptive research method with a qualitative approach. The data from this study were obtained from informants and document analysis. The sampling technique used is purposive sampling technique, with interactive model data analysis as a data analysis technique. Interactive model data analysis contains 4 stages, namely data collection, data reduction, data presentation and drawing conclusions. The results in this study are 1) the implementation of the CPD program has been maximal in self-development, but less than optimal in scientific publications and innovative works. 2) there were obstacles found in the implementation of the CPD program. These obstacles are facilities that operate less than optimally, the busyness of a teacher, limited understanding and abilities. 3) there are efforts made by teachers to deal with obstacles in the implementation of CPD, these efforts are by using backup tools, time management, self-study and discussing with colleagues.
Keywords: CPD; effort; obstacle; teacher
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Arifudin, O. (2021). Konsep dasar pendidikan anak usia dini. Widina Bhakti Persada Bandung.
Aryani, F.D. (2013). Pelaksanaan pembinaan kompetensi profesional guru sekolah dasar oleh pengawas di gugus I Balecatur kecamatan Gamping, kabupaten Sleman Yogyakarta, 2(4).
Djunaidi, D. (2018). Kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru. Jurnal Pendidikan Ilmiah, 2(1), 89–118.
Harpis, M., & Bahri, S. (2020). Pengaruh fasilitas kerja, pengawasan dan kompensasi terhadap kinerja pegawai pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Serdang. Maneggio : Jurnal Ilmiah Magister Manajemen., 3(1), 13-28.
Indrawati, C.D.S., & Octoria, D. (2016). Continuous professional development to improve the teachers’ competencies. Proceeding of the International Conference on Teacher Training and Education, 1(1), 656-663.
Maksum. (2015). Pelaksanaan keprofesian berkelanjutan guru kelas SD Negeri 2 Tarakan. Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan,3(1).
Masyhud, M.S. (2014). Manajemen profesi pendidikan. Kurnia Salam Semesta.
Kementerian Agama RI. (2018). Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2018 tentang Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Guru.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2018). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional dan Kebudayaan Nomor 15 Tahun 2018 tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah.
Kementerian Pendidikan Nasional. (2010). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
Permadi, D.S., Tarmansyah, S., & Iriantara, Y. (2018). Program pengembangan keprofesian berkelanjutan melalui pendidikan dan pelatihan guru dalam meningkatkan kompetensi profesional guru sekolah dasar. NER : Nusantara Education Resource, 3(1), 23-33.
Priansa, D. J. (2017). Menjadi kepala sekolah dan guru profesional. CV PUSTAKA SETIA.
Priatna, N., & Sukamto,T. (2013). Pengembangan profesi guru. PT Remaja Rosdakarya.
Rahyasih, Y., Hartini, N., & Syarifa, L.S. Pengembangan keprofesian berkelanjutan: sebuah analisis kebutuhan pelatihan karya tulis ilmiah bagi guru. Jurnal Penelitian Pendidikan, (20)1, 136-144.
Rasdi, R. (2021). Pengaruh fasilitas kerja terhadap kinerja pada guru SMPN 8 Kota Jambi. Ekonomis: Journal of Economics and Business, 5(2), 487.
Sukmawati, C., & Herawan, E. (2017). Kepemimpinan instruksional kepala sekolah, komitmen guru dan mutu kinerja mengajar guru. Jurnal Administrasi Pendidikan, 23(2), 68-88.
Susanto, P.(2018). Implementasi model tutor guru ok, jitu, efektif dan kreatif (motor gojek) dalam penulisan penelitian tindakan kelas (ptk) untuk pengembangan keprofesian berkelanjutan (pkb) guru. Jurnal Pendidikan Dasar,1(1), 181–193.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
Wahab, A. (2017). Publikasi ilmiah bagi guru madrasah dalam meniti karir dan prestasi. Jurnal Media Inovasi Edukasi , 3(3),40–46.
Wahyuni, D. U., Christiananta, B., & Eliyana, A. (2014). Influence of organizational commitment, transactional leadership, and servant leadership to the work motivation, work satisfaction and work performance of teachers at private senior high schools in Surabaya. Educational Research International, 3(2), 82-96.Refbacks
- There are currently no refbacks.