Profil adversity quotient siswa di sekolah terdampak banjir rob: studi kasus siswa sekolah dasar

Muhammad Rashif Salsabil, Karsono Karsono, Peduk Rintayati

Abstract

Penelitian ini mengkaji dampak banjir pesisir terhadap proses pembelajaran di SDN Degayu 02, Kota Pekalongan, dengan fokus pada Adversity Quotient (AQ) siswa. Dengan menggunakan metode kualitatif dalam studi kasus ini, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis bagaimana siswa mengembangkan dan menerapkan ketahanan ketika menghadapi tantangan yang ditimbulkan oleh banjir pesisir. Ditemukan bahwa siswa di sekolah ini menunjukkan ketahanan yang tinggi, mampu beradaptasi, dan tetap bersemangat dalam belajar meskipun sering menghadapi situasi banjir. Temuan tersebut mengungkapkan bahwa dimensi kontrol AQ memainkan peran penting dalam cara siswa mengelola dan menanggapi situasi yang menantang, memengaruhi reaksi mereka terhadap banjir dan membantu mereka tetap fokus pada pendidikan mereka. Penelitian ini memberikan wawasan baru tentang pentingnya mengembangkan ketahanan di kalangan siswa, khususnya di daerah yang sering terkena bencana alam, dan menawarkan rekomendasi untuk pendidikan di daerah rawan bencana.

Keywords

Adversity Quotient, Education, Control, Resilience, Flooding

References

[1] H. Ariadi, Dinamika Wilayah Pesisir. Malang: Universitas Brawijaya Press, 2023. [2] MC Ulum, Manajemen Bencana Suatu Pengantar Pendekatan Proaktif. Malang: Universitas Brawijaya Press, 2014. [3] H. Kumar dan A. Travelli, “Bencana Banjir Menunjukkan Bahaya yang Mengintai di Mencairnya Gletser,” The New York Times. [Berani]. Tersedia pada: https://www.nytimes.com/2023/10/06/world/asia/india-flood-sikkim-climate-change.html?smid=tw-nytimes&smtyp=cur [4] M. Mussadun, W Kurniawati, dan MF Nugraha, “Adaptasi Masyarakat Pesisir Gang Banjar Kampung Melayu Semarang Terhadap Banjir Rob,” Jurnal Pengembangan Kota, vol. 7, tidak. 2, hal. 111–119, 2019. [5] AN Fatirul, Wiser Habits dalam Pembelajaran (Meningkatkan Kemampuan 4Cs). Tangerang: Pascalbooks, 2021. [6] PG Stoltz, Adversity Quotient: Mengubah Hambatan menjadi Peluang. New York: John Wiley & Sons, 2007. [7] AKR Manurung, S. Wulan, dan A. Purwanto, “Permaianan Outdoor dalam Membentuk Kemampuan Ketahananmalangan pada Anak Usia Dini,” Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, vol. 5, tidak. 2, hal. 1807–1814, 2021. [8] Sugiyono, Metode Penelitian Kuatintatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2020. [9] JW Creswell, Desain Penelitian : Pendekatan Metode Kualitatif, Kuantitatif, dan Campuran. New York: Sage Publications, 2017. [10] AS Battu dan AH Susanto, “Pengaruh Self Efficacy dan Locus Of Control Terhadap Kinerja Karyawan Magang,” Jurnal Ilmiah Manajemen, Bisnis Dan Kewirausahaan, vol. 2, tidak. 3, hal. 61–77, 2022. [11] PA Potter dan AG Perry, Dasar-Dasar Keperawatan : Konsep, Proses, dan Praktek. Jakarta: EGC, 2012. [12] N. Khasanah dan A. Nurrahima, “Upaya Pemeliharaan Kesehatan Pada Korban Banjir Rob,” Jurnal Ilmu Keperawatan Komunitas, vol. 2, tidak. 2, hal. 15–20, 2019. [13] A. Nurachmawati, T. Sariwulan, dan W. Parimita, “Pengaruh Adversity Quotient dan Konsep Diri terhadap Kecemasan Menghadapi Dunia Kerja pada Mahasiswa Semester Akhir Fakultas Ekonomi Universitas Jakarta,” Seroja: Jurnal Pendidikan, vol . 2, tidak. 3, hal. 262–274, 2023. [14] P. Stoltz, Adversity Quotient, Mengubah Hambatan Menjadi Peluang. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 2000. [15] Buku SJ Stein dan HE, The Eq Edge: Kecerdasan Emosional dan Kesuksesan Anda. Jersey Baru: John Wiley & Sons, 2011.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.