DIALEKTOLOGI DAN EKOLINGUISTIK BAHASA WAKATOBI DI SULAWESI TENGGARA

Ansor Putra, Maulid Taembo

Abstract

Penelitian ini mendeskripsikan pengelompokan bahasa Wakatobi berdasarkan metode dialektometri dan hubungannya dengan keanekaragaman lingkungan Wakatobi; dan mendeskripsikan variasi bunyi dan leksikon bahasa Wakatobi berdasarkan kajian dialektologi dan ekolinguistik. Ketidakjelasan pengelompokan bahasa Wakatobi dan perbedaan dalam variasi bahasa tersebut menjadi alasan penelitian ini dilakukan. Penelitian ini menggunakan jenis data primer dan sekunder. Data primer bersumber langsung dari informan; dan data sekunder bersumber dari tinjauan pustaka terdahulu. Data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif kualitatif, dengan menggunakan metode dalam dialektologi dan ekolinguistik. Hasil penelitian menunjukkan bahasa Wakatobi dapat dikelompokkan ke dalam enam subdialek, yaitu: (1) Waha, (2) Kapota, (3) Mandati-Lia, (4) Kaledupa, (5) Tomia, dan (6) Binongko. Pengelompokan bahasa Wakatobi tersebut umumnya berada pada pulau yang berbeda di Kabupaten Wakatobi. Hal ini menunjukkan bahwa faktor geografis mengambil peran dalam menyebabkan terjadinya kebervariasian bahasa Wakatobi. Perbedaan bunyi bahasa Wakatobi dapat terjadi secara teratur dan tidak teratur. Variasi teratur terjadi jika kemunculan perubahan bunyi itu disyarati oleh lingkungan linguistik tertentu, sedangkan variasi tidak teratur atau variasi sporadis terjadi jika kemunculan perubahan bunyi itu tidak disyarati oleh lingkungan linguistik. Melalui hasil penelitian ini, diharapkan adanya penelitian lanjutan pada tataran morfologi dan sintaksis untuk menambah informasi mengenai kebahasaan dan mendukung pemetaan bahasa di Kabupaten Wakatobi.

Keywords

dialektologi; ekolinguistik; bahasa Wakatobi

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.