NOVEL L’HOMME QUI VOULAIT ÊTRE HEUREUX KARYA LAURENT GOUNELLE DALAM PERSPEKTIF KAJIAN PARIWISATA SASTRA

Tania Intan

Abstract

Bali sering menjadi sumber inspirasi tulisan yang didominasi oleh tiga topik utama, yaitu masalah politik, budaya/adat, dan dampak pariwisata. Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan bagaimana Bali ditampilkan sebagai latar tempat dan latar sosial dalam novel L’Homme qui voulait être heureux (2008) karya Laurent Gounelle, serta mengungkap signifikansi dari kajian pariwisata sastra terhadap novel tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah deskripsi kualitatif, dengan pendekatan pariwisata sastra dan kajian struktural terutama terhadap aspek latar. Data berupa kata, frasa, dan kalimat yang berkaitan dengan variabel-variabel yang dikaji dikumpulkan dengan teknik simak catat. Data kemudian diterjemahkan, diklasifikasi, diinterpretasi, dan dianalisis dengan teori-teori yang relevan. Landasan teoretis yang diaplikasikan dalam telaah ini adalah dari Putra, Sudjiman, dan Goldenstein. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagai latar tempat dan sosial, Bali secara dominan memengaruhi dan membentuk cara pandang baru narator-tokoh terhadap kehidupannya. Perjalanan yang digambarkan laki-laki Prancis yang tidak bahagia dengan hidupnya itu tidak bersifat fisik melainkan spiritual. Signifikansi dari kajian pariwisata sastra terhadap novel tersebut menunjukkan bahwa Bali yang ditemui narator-tokoh sesuai dengan stereotip pulau itu yang selalu dianggap sebagai surga, tempat ideal, tenang, dan eksotis dalam pandangan Barat. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pariwisata dapat memberi inspirasi di dalam penciptaan karya sastra, dan sebaliknya, sastra memberikan kontribusi dalam mempromosikan pariwisata.

Keywords

Bali; latar; pariwisata sastra; Laurent Gounelle

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.