THE ADEQUACY OF THE EVIDENCE IN THE CASE OF EVIL CONSPIRACY OF NARCOTICS CRIMINAL REVIEWED BY EVIDENTIARY THEORY

Veronika Sihotang, Widati Wulandari, Erika Magdalena Chandra

Abstract

Narcotics crime has been considered as a global crime and big issues in attempt to prevent and also by eradicate it. It's not only happens in Indonesia but also for other countries. Narcotics crime in most cases involves more than one person, who cooperates in narcotics crime. One of the criminal act involve more than one person is a conspiracy of narcotics crime. The involvement in the conspiracy is shown by two or more people agree to do narcotics crime. Admissible evidence in conspiracy of narcotics crime becomes the important issue in some of conspiracy's cases. This study used the method of judicial normative approach to review and examine the primary data such as judge's Decision and the secondary data such as related law. The purpose of this study is to know and understand whether the absence of evidence to support the defendant's denial can be the basis to proof personal's guilt and to understand how the quality of the witness testimony can be the basis of criminal conviction.

Keywords

Narcotics crime; conspiracy of narcotics crime (sammespanning); admissible evidence.

Full Text:

PDF

References

Books:

Chazawi, A. (2008). Hukum Pembuktian Tindak Pidana Korupsi. Bandung: Alumni.

Hamzah, A. (2012). Asas-Asas Hukum Pidana di Indonesia dan Perkembangannya. Jakarta: Sofmedia.

Hamzah, A. (1985). Pengantar Hukum Acara Pidana Indonesia, Jakarta: Ghana Indonesia.

Sujono, AR. (2011). Komentar dan Pembahasan Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika. Jakarta: Sinar Grafika.

Prinst, D. (2002). Hukum Acara Pidana dalam Praktik, Jakarta: Djambatan.

Hari Sasangka dan Lily Rosita. (2003). Hukum Pembuktian dalam Perkara Pidana. Bandung: Mandar Maju.

Siswanto, H. (2012). Politik Hukum dalam Undang-Undang Narkotika (UU Nomor 35 tahun 2009). Jakarta: Rineka Cipta.

Lamintang. (1986). Delik-Delik Khusus: Kejahatan terhadap Kepentingan Hukum Negara. Bandung: Sinar Baru.

Lamintang. (1996). Dasar-Dasar Hukum Pidana Indonesia, Bandung: Citra Aditya Bakti.

Fuady, M. (2012). Teori Hukum Pembuktian (Pidana dan Perdata). Bandung: Citra Aditya Bakti.

Harahap, Y. (2000). Pembahasan Permasalahan dan Penerapan KUHAP (Pemeriksaan Sidang Pengadilan, Banding, Kasasi, dan Peninjauan Kembali. Jakarta: Sinar Grafika.

Journals:

Claudio A. Kermite, Delik Permufakatan Jahat dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana dan Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, Lex Crimen Vol. VI/No. 4/Jun/2017,

Luthvi Febryka Nola, Permufakatan Jahat dalam Tindak Pidana Korupsi, Info Singkat: Vol. VII, No. 24/II/P3DI/Desember/2015, .

Samuel Saut Martua Samosir, Keterkaitan Percobaan atau Permufakatan Jahat dalam Tindak Pidana Narkotika, Fairness and Justice, Vol. 16, No. 2 (2018), .

United Nation Office on Drugs and Crime (UNODC), Status and Trend Analysis of Illicit Drug Markets, .

Pusat Penelitian Data dan Informasi Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia, Survei Nasional Penyalahgunaan Narkoba di 34 Provinsi tahun 2017,http://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://www.rumahcemara.or.id/rumahcemara.or.id/2017%2520Survei%2520Nasional%2520BNN.pdf&ved=2ahUKEwi4tlLr3L7oAhW-4zgGHatCBOEQFjABegQIARAB&usg=AOvVaw2YcQtouOuDl9NF_PT0DNPK

Legal Documents:

Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP)

Undang-Undang Nomor 8 tahun 1981 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP)

Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika

Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 65/PUU-VIII/2010 tentang Pengujian atas Undang-Undang Nomor 8 tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana

Putusan Nomor 744/Pid. Sus/2018/PN. Jkt. Utr.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.