Studi Kelayakan Sarana dan Prasarana Bengkel Pemesinan di SMK Murni 1 Surakarta

Misra Misra, Husin Bugis, Ngatou Rohman

Abstract

Tujuan  penelitian  ini  adalah  untuk  mengetahui kelayakan  sarana  dan prasarana bengkel pemesinan di SMK Murni 1 Surakarta menurut Permendiknas No. 40 Tahun 2008 dan menurut persepsi siswa.

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan metode observasi. Teknik pengumpulan data dengan angket, wawancara, dokumentasi dan observasi. Populasi pada penelitian ini adalah ketua bengkel 1 orang, guru praktik pemesinan 1 orang, siswa kelas XI Jurusan Teknik Pemesinan yang berjumlah 30  siswa. Penelitian ini merupakan penelitian populasi. Validitas instrumen melalui  pendapat para ahli (expert judgment). Reliabelitas instrumen diuji menggunakan Alpha Cronbach dengan hasil r=0,402 dari r yang diijinkan yaitu 0,361. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Data dari  hasil observasi dan wawancara diperoleh persentase kelayakan sarana dan prasarana bengkel sebesar 36,5%, persentase data tersebut kemudian dikonfirmasikan pada permendiknas No 40 Tahun 2008, dan dapat disimpulkan bahwa sarana dan prasarana bengkel pemesinan tersebut kurang layak. (2) Hasil penjaringan persepsi di peroleh kelayakan sarana dan prasarana bengkel pemesinan sebesar 77% yang artinya menurut persepsi siswa sarana dan prasarana bengkel pemesinan tersebut sangat layak. Perbedaan  antara  data persentase  hasil  observasi  dan  hasil  persepsi  siswa sangat terlihat pada penelitian ini, hal ini menunjukkan bahwa siswa sudah merasa cukup dengan sarana dan prasarana yang ada.

 

Kata kunci: Sarana praktik, bengkel praktik pemesinan, persepsi siswa.

Full Text:

PDF

References

Arikunto. (1987). Pengelolaan Material. Jakarta: Prima Karya.

Asri Santoso & Ibnu Hermawan. (2009). Analisis Penerapan Aspek Ergonomis Pada Perancangan Kursi di Laboratorium Dasar Elektronika Berbasis Teknologi Informasi Program Studi Telekomunikasi dan Navigasi Udara Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia. STPI.

Bachtiar Hasan. (2002). Pendidikan Kejuruan di Indonesia. Dikmenjur.

Bustami Achir. (1995). Merencana Kebutuhan Fasilitas Pelajaran Praktek dan Optimasi Pemakaiannya. Bandung:

Depdikbud (1999). Informasi Pendidikan Menengah Kejuruan. Jakarta: Depdikbud.

Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan. 2007. Pedoman Analisis Kebutuhan Sarana Pendidikan SMK ProgramKeahlian Teknik Mesin Perkakas. Jakarta: Dikmenjur.

Eko Nurminanto. (2003). Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Surabaya: Guna Widya.

Harry Ghautama. (2009). Hazard Identification Risk Assesment and Determining Controls.Sidoarjo: OHSAS 18002: 2008.

Helmut Nolker dan Eberhard Schoenfeldt. (1983). Pendidikan Kejuruan: Pengajaran, Kurikulum, Perencanaan. Jakarta: Gramedia.

Hirano, Hiroyuki. (1995). Penerapan 5S di tempat Kerja. Penerjemah: Paulus A.Setiawan. Jakarta: Penerbit PQM.

John Ridley. (2008). Keselamatan dan Kesehatan Kerja. (Alih bahasa: Istanto, S.Si). Jakarta: Penerbit Erlangga.

Keputusan Menteri. (2004). Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 129a/U/2004 Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pendidikan.

Peraturan Menteri. (2007). Permendiknas No 41 Tahun 2007 Tentang

Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

Peraturan Menteri. (2008). Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 40 Tahun 2008 Tanggal 31 Juli 2008 Standar Sarana Dan Prasarana Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK).

Peraturan Menteri. (2008). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 40 Tahun 2008 Tentang Standar Sarana Dan Prasarana Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK).

Peraturan Menteri. (2009). Permendiknas No 28 Tahun 2009 Tentang Standar Standar Kompetensi Lulusan Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK).

Rinanto Roesman. (1998). Panduan pengajar buku ketrampilan psikomotor. Jakarta: P2LPTK.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.