KAJIAN KAPASITAS ANTIOKSIDAN DAN PENERIMAAN SENSORIS TEH CELUP KULIT BUAH NAGA (PITAYA FRUIT) DENGAN PENAMBAHAN KULIT JERUK LEMON DAN STEVIA
Abstract
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerimaan sensori teh celup kulit buah naga dengan penambahan kulit jeruk
lemon dan stevia berbagai formulasi dengan perbedaan varietas, menentukan kapasitas antioksidan yaitu total fenol, total betasianin,
dan aktivitas penangkapan radikal bebas DPPH serta derajat warna teh celup kulit buah naga dari berbagai formulasi dan berbagai
varietas. Rancangan penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RAF) yang terdiri dari dua faktor, yaitu
variasi formulasi dan variasi perbedaan varietas kulit buah naga.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa total fenol, total betacyanin, aktivitas penangkapan radikal bebas DPPH pada teh celup
kulit buah naga mengalami penurunan seiring dengan peningkatan konsentrasi kulit jeruk lemon yang ditambahkan. Penambahan
kulit jeruk lemon berpengaruh nyata terhadap kadar total fenol, kadar betasianin dan aktivitas penangkapan radikal bebas DPPH
pada teh celup yang dihasilkan. Teh celup dengan formula ( kulit jeruk buah naga: kulit jeruk lemon: stevia) 90:0:10 memberikan
hasil total fenol, total betasianin dan aktivitas penangkapan radikal DPPH paling tinggi. Dari perbedaan varietas kulit buah naga (
super red, merah dan putih) menunjukkan bahwa total fenol, total betacyanin, dan aktivitas penangkapan radikal DPPH tertinggi
terdapat pada teh celup kulit buah naga super red. Ditinjau dari penerimaan sensori menunjukkan bahwa sampel yang disukai
panelis adalah teh celup kulit buah naga super red dengan formula (kulit buah naga: kulit jek lemon: stevia) 50:40:10 dari semua
formulasi.
Kata kunci: Kulit Buah Naga, Kulit Jeruk Lemon, Kapasitas Antioksidan, Teh Celup, Betasianin
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerimaan sensori teh celup kulit buah naga dengan penambahan kulit jeruk
lemon dan stevia berbagai formulasi dengan perbedaan varietas, menentukan kapasitas antioksidan yaitu total fenol, total betasianin,
dan aktivitas penangkapan radikal bebas DPPH serta derajat warna teh celup kulit buah naga dari berbagai formulasi dan berbagai
varietas. Rancangan penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RAF) yang terdiri dari dua faktor, yaitu
variasi formulasi dan variasi perbedaan varietas kulit buah naga.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa total fenol, total betacyanin, aktivitas penangkapan radikal bebas DPPH pada teh celup
kulit buah naga mengalami penurunan seiring dengan peningkatan konsentrasi kulit jeruk lemon yang ditambahkan. Penambahan
kulit jeruk lemon berpengaruh nyata terhadap kadar total fenol, kadar betasianin dan aktivitas penangkapan radikal bebas DPPH
pada teh celup yang dihasilkan. Teh celup dengan formula ( kulit jeruk buah naga: kulit jeruk lemon: stevia) 90:0:10 memberikan
hasil total fenol, total betasianin dan aktivitas penangkapan radikal DPPH paling tinggi. Dari perbedaan varietas kulit buah naga (
super red, merah dan putih) menunjukkan bahwa total fenol, total betacyanin, dan aktivitas penangkapan radikal DPPH tertinggi
terdapat pada teh celup kulit buah naga super red. Ditinjau dari penerimaan sensori menunjukkan bahwa sampel yang disukai
panelis adalah teh celup kulit buah naga super red dengan formula (kulit buah naga: kulit jek lemon: stevia) 50:40:10 dari semua
formulasi.
Kata kunci: Kulit Buah Naga, Kulit Jeruk Lemon, Kapasitas Antioksidan, Teh Celup, Betasianin
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.