OPTIMASI EKSTRAKSI OLEORESIN CABAI RAWIT HIJAU (Capsicum frutescens L.) MELALUI METODE MASERASI
Abstract
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi ekstraksi yang menghasilkan rendemen dan kadar capsaicin optimum
dengan variasi ukuran bahan, suhu dan waktu selam proses ekstraksi maserasi, yang selanjutnya diuji kadar capsaicin, kadar
minyak atsiri dan kadar sisa pelarutnya. Ekstraksi dilakukan pada variasi ukuran bahan (20; 50;dan 80 mesh), suhu (60; 70; dan 80
oC), dan waktu (3; 4; dan 5 jam). Response Surface Methodology (RSM) digunakan sebagai desain penelitian dengan metode Box-
Behnken. Fungsi respon yang didapatkan untuk optimasi rendemen adalah Y= 34,1667 + 1,8875X1 +1,3750X2 -0,1875X3 -
2,1833X1
2 -0,2083X2
2 -1,0333X3
2 -0,2750X1X2 +0,35X1X3 -1,0750 X2X3. Rendemen oleoresin cabai rawit hijau optimum yaitu
30,3173% yang didapat pada ukuran partikel sebesar 84,176 mesh, suhu ekstraksi 3,246°C, dan waktu ekstraksi 7,5746 jam yang
memiliki kadar capsaicin sebesar 26,994%, kadar minyak atsiri 11,966 % dan kadar sisa etanol 0,0367%. Fungsi respon yang
didapatkan untuk optimasi kadar capsaicin adalah Y= 20,7893 +0,9806 X1 -0,8935 X2 +0,4121 X3 -2,3516 X1
2 -4,4333X2
2 +0,7999
X3
2 -0,8728 X1X2– 0,6345 X1X3+0,4598 X2X3. Kadar capsaicin oleoresin cabai rawit hijau optimum yaitu 20,9454% yang didapat
pada ukuran partikel sebesar 57,476 mesh, suhu ekstraksi 68,684°C, dan waktu ekstraksi 3,8791 jam yang memiliki kadar minyak
atsiri 7,977% dan kadar sisa pelarut 0,0289%.
Kata kunci: cabai rawit hijau, oleoresin, capsaicin, optimasi
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.