Tin mining process and its effects on soils in Bangka Belitung Islands Province, Indonesia

Sukarman Sukarman, Rachmat Abdul Gani, Asmarhansyah Asmarhansyah

Abstract

Tin mining in the Bangka Belitung Islands Province is conducted with an open-pit mining system. This paper discusses the process of tin mining and its effects on soil properties in this region. Tin mining led to the formation of accumulations in the form of (1) mixed soils from horizons A, B, and C, (2) excavated materials from the deeper levels of the pit, (3) coarse-grained tailings with quartz as a primary element, (4) tailings mixed with excavated soils, and (5) voids filled with water. After tin mining ended, the area was left with waste excavated materials, stockpiles of excavated materials or tailings, and voids, spread over an area of 124,838 ha. Overall, mining has led to significant and alarming damages to the biophysical aspects of land resources and the environment. This damage includes the deterioration of soil structure, changes in soil texture, loss of soil organic matter, and loss of soil fertility. The mining activities also caused the loss of a number of types of biota that are important to provide environmental services such as the provision of forest products, soil stability, maintaining the hydrological cycle, and carbon sequestration.

Keywords

Bangka Belitung Islands; Ex-mine lands; Mixed soils; Soil characteristics

Full Text:

PDF

References

Adhiyatama, S. (2014). Proses penambangan timah alluvial pada tambang besar Nudur Hilir PT. Timah (Persero) Tbk, Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Bangka Belitung. Jurusan Teknik Pertambangan Fakultas Teknologi Industri, Universitas Muslim Indonesia.

Adiputra, R. N., Agustin, F., Sulastri, A., Abdullah, C. I., Nugraha, I., Andriansyah, R., & Hadiprayitno, M. (2020). The tin ore separation process and optimizing the rare earth mineral (monazite) as a by-product of tin mining in East Belitung Regency. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 413(1), 12004.

Asmarhansyah. (2015). Characteristic of physical and chemical properties of former-tin mining areas for crop production in Bangka Island. Prosiding Nasional Sistem Informasi Dan Pemetaan Sumberdaya Lahan Mendukung Swasembada Pangan, 181–190.

Asmarhansyah. (2017). Inovasi teknologi untuk peningkatan produktivitas lahan bekas tambang timah. Jurnal Sumberdaya Lahan, 11 (2), 91–106.

Asmarhansyah, A. (2016). Improving Soil Properties and Yield of Corn (Zea Mays L.) by Application of Organic Amendment on Abandoned Tin-Mining Land in Bangka Island. Journal of Tropical Soils, 21(3), 140689.

Asmarhansyah, & Hasan, R. (2018). Reklamasi lahan bekas tambang timah berpotensi sebagai lahan pertanian di Kepulauan Bangka Belitung. Jurnal Sumberdaya Lahan, 12 (2), 73–82.

Asmarhansyah, S. D. (2012). Perbaikan kualitas lahan bekas tambang timah Bangka Tengah melalui penggunaan tanah mineral dan pupuk organik. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pemupukan Dan Pemulihan Lahan Terdegradasi.325–336.

Baharuddin., & Sidarto. (1995). Peta Geologi Lembar Belitung, Sumatera 1:250,000 = Geological Map of the Belitung Sheet, Sumatera. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi.

BBSDLP. (2016). Peta tanah semidetail Kabupaten Bangka Belitung skala 1:50.000. Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian, Badan Litbang Pertanian. Bogor.

Budianta, D., Gofar, N., & Andika, G. A. (2014). Improvement of sand tailing fertility derived from post tin mining using leguminous crop applied by compost and mineral soil. Journal of Tropical Soils, 18(3).

Dariah, A., Abdurachman, A., & Subardja, D. (2010). Reklamasi lahan eks-penambangan untuk perluasan areal pertanian. Jurnal Sumberdaya Lahan, 4(1), 1–12.

Hamid, I., Priatna, S. J., & Hermawan, A. (2019). Karakteristik beberapa sifat fisika dan kimia tanah pada lahan bekas tambang timah. Jurnal Penelitian Sains, 19(1), 23–31.

Haryadi, D., & Salfutra, R. D. (2018). Integrative Law Enforcement about Tin Mining Reclamation Responsibility at Bangka Belitung Island. E3S Web of Conferences, 68, 3017.

Hirfan, H. (2018). STRATEGI REKLAMASI LAHAN PASCA TAMBANG. PENA TEKNIK: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Teknik, 1(1), 101–108.

Inonu, I. (2008). Pengelolaan lahan tailing timah di pulau Bangka: penelitian yang telah dilakukan dan prospek ke depan. Program Studi Agroteknologi FPPB, Universitas Bangka Belitung.

Latief, M., F., Khaerani, P., I., Iskandar, H., Syamsu, J., A., & Akil S. (2020). Tinjauan reklamasi lahan pasca tambang timah (Sn) melalui penanaman tumbuhan pakan. PROSIDING SEMINAR NASIONAL ”Membangun Sumber Daya Peternakan di Era Revolusi Industri 4.0". pp 39-47. http://www.researchgate.net/publication/341251523. Accessed at 30 October 2020.

Latifah, S. (2003). Kegiatan Reklamasi Lahan Pada Bekas Tambang. USU Digital Library, 1–17.

Mahulauw, A., Zaenal, Z., & Toni, I. (2019). Analisis Jumlah Penggunaan Batubara dalam Negeri dan Jumlah Ekspor Batubara serta Dampaknya terhadap Pendapatan Negara Bukan Pajak pada Tahun 2018-2025. Prosiding Teknik Pertambangan Februari, 5 (1). http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/pertambangan/article/view/15198. Accessed at 30 October 2020.

Mangga, S. A., & Jamal, B. (1994). Peta geologi lembar Bangka Utara, Sumatera, Skala 1:250.000. In Badan Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung.

Margono, U., Supandjono, J. B., & Partoyo, E. (1995). Peta Geologi Lembar Bangka Selatan Skala 1:250.000. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Badan Geologi.

Marsoedi, D. S., Widagdo, D. J., Suharta, N., Darul, S. W. P., Hardjowigeno, S., Hof, J., & Jordans, E. R. (1997). Pedoman klasifikasi landform. Laporan Teknis, 5.

Meizilia, & Darsiharjo. (2017). Lahan bekas tambang timah di Pulau Bangka dan Belitung, Indonesia dan kesesuaiannya untuk komoditas pertanian. Jurnal Tanah Dan Iklim Vol, 41(2), 21–33.

Narendra, B. H., & Mulyanto, B. (2020). Soil properties improvement and use of adaptive plants for land rehabilitation of post tin mining closure in Bangka Island, Indonesia. Biodiversitas Journal of Biological Diversity, 21(2).

Noor, M. (2004). Lahan rawa: sifat dan pengelolaan tanah bermasalah sulfat masam. Divisi Buku Perguruan Tinggi, RajaGrafindo Persada.

Nurtjahya, E., Franklin, J., A., Umroh, & Agustina F. (2017). The impact of tin mining in Bangka Belitung and its reclamation studies. Matec Web of Conferences 101, 04010. Doi: 10.1051/matecconf/201710104010.

Pirwanda, F. & Pirngadie, B. H. (2015). Dampak kegiatan tambang timah inkonvensional terhadap perubahan guna lahan di Kabupaten Belitung. Jurnal Planologi Unpas, 2(3), 177–194.Prianto, E., & Husnah, H. (2017). Penambangan Timah Inkonvensional: Dampaknya Terhadap Kerusakkan Biodiversitas Perairan Umum Di Pulau Bangka. BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap, 2(5), 193–198.

Rachman, A., Irawan, I., & Suastika, I. W. (2017). Indikator kualitas tanah pada lahan bekas penambangan. Jurnal Sumberdaya Lahan, 11(1).

Sitorus, S. R. P., Kusumastuti, E., & Badri, L. N. (2008). Karakteristik dan teknik rehabilitasi lahan pasca penambangan timah di Pulau Bangka dan Singkep. Jurnal Tanah Dan Iklim, 27, 57–73.

Soil Survey Staff. (2014). Kunci Taksonomi Tanah. Edisi Ketiga, 2015. In Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian.

Statistik, B. P. (2018). Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Dalam Angka 2017. Jakarta: BPS.

Subardja, D. S., Ritung, S., Anda, M., Sukarman, Suryani, E., & Subandiono, R. E. (2016). Petunjuk Teknis Klasifikasi Tanah Nasional (2nd Ed.). Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian (BBSDLP). http://perpustakaan.pertanian.go.id/repository_litbang/uploaded_files/BBSDLP/Keredaksian_dan_dafisi.pdf. Accessed at 30 October 2020.

Sukarman, Anda, M., Muslihat, L., Kuntjoro, D., Iskandar, A., Murdiyati, S. R., Gani, R. A., Purwanto, S., Agian, Y., & Risalah, N. (2016). Atlas peta tanah lahan bekas tambang tingkat semi detail provinsi Bangka Belitung. Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian.

Sukarman, & Gani, R. A. (2017). Lahan Bekas Tambang Timah di Pulau Bangka dan Belitung, Indonesia dan Kesesuaiannya untuk Komoditas Pertanian (Ex-mining land in Bangka and Belitung Islands, Indonesia and their suitability for agricultural commodities). Jurnal Tanah Dan Iklim, 41(2), 101–114.

Sukarman, & Husnain. (2016). Karakteristik lahan bekas tambang dan permasalahannya di Bangka Belitung dan Pulau Buru. Sumber Daya Lahan Dan Air, Prospek Pengembangan Dan Pengelolaan, 54–71.

Sulistia. (2019). Net social impact of illegal unconventional onshore tin mining in South Bangka, Bangka Island. International Conference on Green Energy and Environment. IOP Conf. Series: Environmental Science 353. https://doi.org/101088/1755-1315/353/1/012026

Suprapto, S. J. (2008). Tinjauan reklamasi lahan bekas tambang dan aspek konservasi bahan galian. Buletin Sumberdaya Geologi, 3 (1), 20–32.

Suryani, E. (2012). Peningkatan Produktivitas Tanah Melalui Sistem Agroforestri. Peningkatan Produktivitas Tanah Melalui Sistem Agroforestri, 6(2). https://doi.org/10.2018/jsdl.v6i2.6394

PT. Timah. (2019). http://www.timah.com/v3/ina/operasi-eksplorasi/. Accessed at 30 December 2019.

Yunianto, B. (2009). Kajian problema pertambangan timah di Propinsi Kepulauan Bangka Belitung sebagai masukan kebijakan pertimahan nasional. Jurnal Teknologi Mineral Dan Batubara, 5(3), 97–113.