PERAN MUHAMMADIYAH DALAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT AGRARIS DI KABUPATEN BANDUNG

Utan Sahiro Ritonga, Euis Evi Puspitasari

Abstract


Community welfare is not only the responsibility of the central government but all parties according to their respective roles and functions. Considering that Indonesia is an agricultural country where most population works as farmers in rural areas, attention to developing farmer economic capacity is important in efforts to improve the welfare of the community. Muhammadiyah as a religious-based community organization has carried out its ‘dakwah’ role through the development of agrarian communities in rural areas. This study aims to determine farmers characteristics associated with the level of this role through a quantitative research approach. The testing technique in this study was carried out using three-box method and chi-square Pearson on survey data was collected non-probability with the technique as purposive samples. The results show that Muhammadiyah plays very significant role as a learning class, a forum for cooperation, and a production unit for farmers in Bandung Regency. Farmer's age, education level, length of farming, and income level had positively related, and group experience was negatively related to Muhammadiyah's role as learning class. Education level and length of farming had positive relationship, and farmer's income level had negative relationship with Muhammadiyah roles as production unit. Outstanding roles achievement from group to develop an agrarian society had a relationship with farmer characteristics that should be considered by interested parties for the farmer welfare, to achieve the role of group as an institution following the common ideals and expectations of farmers.


Keywords


agriculture development, community organization, farmer institution, farmer welfare

Full Text:

PDF
rticle

References


Anantanyu, S. (2011). Kelembagaan petani: peran dan strategi pengembangan kapasitasnya. SEPA, 7(2), 102–109.

Ardita, DWP, S., & Widjanarko, D. (2017). Kinerja penyuluh pertanian menurut persepsi petani: studi kasus di Kabupaten Landak. Journal of Vocational and Caree Education, 2(1), 1–8. https:// doi.org/10.15294/jvce.v2i1.10908.

Bungo, S. (2014). Pendekatan dakwah kultural dalam masyarakat plural. Jurnal Dakwah Tabligh, 15(2), 209–219. https://doi.org/ 10.24252/jdt.v15i2.349.

Damanik, I. P. (2013). Faktor-faktor yang memengaruhi dinamika kelompok dan hubungannya dengan kelas kemampuan kelompok tani di Desa Pulokencana Kabupaten Serang. Jurnal Penyuluhan, 9(1), 31–40. https://doi.org/10.25015/ penyuluhan.v9i1.9856.

Effendy, L., & Apriani, Y. (2018). Motivasi anggota kelompok tani dalam peningkatan fungsi kelompok. Jurnal Ekonomi Pembangunan, 4(2), 10–24. https://doi.org/10.35906/jep01.v4i2.270

Gio, P. U., & Caraka, R. E. (2018). Pedoman Dasar Mengolah Data Dengan Program Aplikasi Statistika Statcal. Medan: USU Press.

Habibullah. (2020). Peran pusat kesejahteraan sosial dalam pelayanan sosial terintegratif. Sosio Konsepsia, 9(3), 295–306. https://doi.org/10.33007/ska. v9i3.2043.

Hasan, S., Tilaar, W., & Karamoy, L. T. (2016). Pengaruh penyuluhan pertanian dalam aspek lingkungan, ekonomi dan teknologi pada petani padi sawah di Kecamatan Modayag. Agri-SosioEkonomi Unsrat, 12(3A), 165–178. https://doi.org/10.35791/agrsosek.12.3A.2016.14388.

Impal, M., L.S, B. O., & Moniaga, V. R. B. (2017). Peranan kelompok tani “tenggang rasa” terhadap pengembangan tanaman kakao di Desa Inomunga, Kecamatan Kaidipang, Kabupaten Molaang Mongondow Utara. Agri-SosioEkonomi Unsrat, 13(2), 97–112.

Latifarruhma, E., Dalmiyatun, T., & Mardiningsih, D. (2019). Peran kelompok tani akasia terhadap keberdayaan petani padi sawah di Desa Cabean Kecamatan Demak Kabupaten Demak Jawa Tengah. SOCA: Jurnal Sosial, Ekonomi Pertanian, 13(3), 317–330. https://doi.org/10.24843/soca.2019 .v13.i03.p03.

Manatar, M. P., H. Laoh, E., & Mandei, J. R. (2017). Pengaruh status penguasaan lahan terhadap pendapatan petani padi di Desa Tumani, Kecamatan Maesaan, Kabupaten Minahasa Selatan. Agri-SosioEkonomi Unsrat, 13(1), 55–64.

Maulana, K. (2019). Peran kelompok tani terhadap kondisi perekonomian petani. Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, 5(2), 61–66.

Muchtar, L. O. M., Prajarto, N., & Subejo. (2013). Model kemitraan pembangunan pedesaan di Kabupaten Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara. Agroekonomika, 2(1), 27–39. https://doi.org/10.21107/ agriekonomika.v2i1.663.

Mulyadi, M. (2012). Organisasi masyarakat (ormas) dompet dhuafa dalam perspektif pemberdayaan masyarakat. Aspirasi, 3(2), 167–178. https://doi.org/10.22212 /aspirasi.v3i2.267.

Mulyadi, M. (2015). Perubahan sosial masyarakat agraris ke masyarakat industri dalam pembangunan masyarakat di Kecamatan Tamalate Kota Makassar. Jurnal Bina Praja, 7(4), 311–322. https://doi.org/https://doi.org/10.21787/jbp.07.2015.311-321.

Mutiah, A., Abdullah, A., & Nurlaelah, S. (2018). Identifikasi peranan kelompok sebagai wahana kerja sama pada kelompok peternak sapi potong pada peternakan rakyat. Agripet, 18(1), 57–62. https://doi.org/https://doi.org/10.17969/agripet.v18i1.10971

Nugroho, F. M., Satmoko, S., & Karno. (2018). Peran kelompok tani terhadap usahatani padi di Kecamatan Sale Kabupaten Rembang. Journal of Agro Complex, 2(2), 109–119. https://doi.org/10.14710 /joac.2.2.109-119.

Palar, R. H., Ngangi, C. R., & Susana, B. O. L. (2019). Peran kelompok tani terhadap anggota kelompok tani Kelelelondei Indah di Desa Ampreng Kecamatan Langowan Barat. Agri-SosioEkonomi Unsrat, 15(1), 37–44. https://doi.org/ 10.35791/agrsosek.15.1.2019.22783.

Prasetia, R., Hasanuddin, T., & Viantimala, B. (2015). Peranan kelompok tani dalam peningkatan pendapatan petani kopi di Kelurahan Tugusari Kecamatan Sumberjaya Kabupaten Lampung Barat. JIIA, 3(3), 301–307. https://doi.org/ 10.23960/jiia.v3i3.%25p.

Pratama, B. P., Sayamar, E., & Tety, E. (2016). Peranan kelompok tani dalam meningkatkan pendapatan petani swadaya kelapa sawit di Desa Bukit Lingkar Kecamatan Batang Cenaku Kabupaten Indragiri Hulu. Jom Faperta, 3(2), 1–12.

Priyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif (Revisi). Sidoarjo: Zifatama Publishing.

Ramadoan, S., Muljono, P., & Pulungan, I. (2013). Peran PKSM dalam meningkatkan fungsi kelompok tani dan partisipasi masyarakat di Kabupaten Bima, NTB. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan, 10(3), 199–210.

Safitri, N., Istiqomah, Widayaningsih, N., & Purnomo, S. D. (2020). Analisis keanggotaan petani dalam kelompok tani: studi kasus kelompok pembudidaya ikan “ulam sari” Desa Kalikidang, Sokaraja, Banyumas. Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian, 13(1), 65–72.

Sidipurwanty, E. (2016). Pengendalian alih guna tanah sawah ke nonpertanian di Kabupaten Bandung, Jawa Barat melalui peraturan desa. Jurnal Masyarakat & Budaya, 18(3), 387–414.

Simanjuntak, O. V., Subejo, S., & Witjaksono, R. (2018). Partisipasi petani dalam program gerakan penerapan pengelolaan tanaman terpadu padi di Kecamatan Kalasan Kabupaten Sleman. Agro Ekonomi, 27(1), 20–37. https://doi.org /10.22146/jae.22693.

Sofiyudin, A., Salampessy, M. L., & Anggraeni, D. (2016). Hubungan karakteristik masyarakat dengan peran partisipasi dalam program Green Wall di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Nusa Sylva, 16(2), 89–97.

Sukanata, I. K., Dukat, & Yuniati, A. (2015). Hubungan karakteristik dan motivasi petani dengan kinerja kelompok tani (studi kasus Desa Cisaat Kecamatan Dukupuntang). Jurnal Agrijati, 28(1), 17–34.

Wardani. (2017). Peranankelompoktani dalam meningkatkan produktivitas usahatani (kasus di wilayah BP3K Sukalarang, Sukabumi). Jurnal Penyuluhan Pertanian, 12(1).81–88. https://doi.org/ 10.51852/-.v12i1.343.

Wati, F., Rasmikayati, E., & Saefudin, B. R. (2020). Analisis hubungan karakteristik anggota kelompok tani dengan penerapan teknologi off season pada kegiatan usahatani mangga di Kecamatan Sedong, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis, 4(4), 715–727. https://doi. org/10.21776/ub.jepa.2020.004.04.02.

Yani, D. E., ES, L., & Noviyanti, R. (2010). Persepsi anggota terhadap peran kelompok tani dalam meningkatkan kemampuan penguasaan teknologi budidaya belimbing. Jurnal Matematik, Sains, dan Teknologi, 11(2), 133–145.

Zaini, A. (2017). Dakwah dan pemberdayaan masyarakat pedesaan. Jurnal Ilmu Dakwah, 37(2), 284–301. https://doi.org /10.21580/jid.v37.2.2708.




DOI: https://doi.org/10.20961/sepa.v18i2.47316

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 

Creative Commons License