Perancangan Usulan Perbaikan Kualitas Produk Garmen Adidas Menggunakan Metode Six Sigma Pada PT XYZ
Abstract
PT XYZ menjadi salah satu leading manufacturer yang bergerak di bidang garmen dimana Adidas menjadi salah satu buyer utamanya. Dengan Adidas sebagai buyer utamanya, PT XYZ memiliki komitmen yang tinggi untuk menghasilkan produk dengan kualitas yang terbaik. Namun, setelah observasi dan penyelidikan ke seluruh lini produksi, ditemukan persentase cacat sebesar 2,53% di Departemen Artwork per minggunya, terutama stasiun printing. Dengan demikian diperlukan upaya perbaikan kualitas menggunakan metode Six Sigma yang didasarkan pada tahapan DMAIC (define, measure, analyse, improve, control). Tahapan define memanfaatkan tools diagram SIPOC untuk menemukan penyebab permasalahan dan menganalisis adanya CTQ (Critical to Quality). Tahapan measure dan analyse mengolah CTQ menjadi nilai DPMO (Defect per Million Opportunity) dan level Sigma serta menghasilkan diagram fishbone yang didasarkan pada faktor – faktor man, machine, environment, method, dan material. Tahapan improve menggunakan metode 5S (seiri, seiton, seiso, seiketsu, shitsuke) mengusulkan solusi pelatihan untuk operator, perbaikan kualitas lingkungan kerja, pengawasan operator dan bahan baku, serta perbaikan cara kerja.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Aakko, M., & Niinimäki, K. (2022). Quality matters: reviewing the connections between perceived quality and clothing use time. In Journal of Fashion Marketing and Management (Vol. 26, Issue 1). https://doi.org/10.1108/JFMM-09-2020-0192
Dian Palupi Restuputri, & Dika Wahyudin. (2019). PENERAPAN 5S (SEIRI, SEITON, SEISO, SEIKETSU, SHITSUKE) SEBAGAI UPAYA PENGURANGAN WASTE PADA PT X. Jurnal Sistem Teknik Industri, 21(1). https://doi.org/10.32734/jsti.v21i1.903
Fithri, P. (2019). SIX SIGMA SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MUTU PADA HASIL PRODUKSI KAIN MENTAH PT UNITEX, TBK. J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri, 14(1). https://doi.org/10.14710/jati.14.1.43-52
Gaspersz, V. 2002. (2002). Pedoman implementasi program six sigma terintegrasi dengan ISO 9001: 2000, MBNQA, dan HACCP. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Kumaresh, S., & Baskaran, R. (2010). Defect Analysis and Prevention for Software Process Quality Improvement. International Journal of Computer Applications, 8(7). https://doi.org/10.5120/1218-1759
Murnawan, H. (2016). PERENCANAAN PRODUKTIVITAS KERJA DARI HASIL EVALUASI PRODUKTIVITAS DENGAN METODE FISHBONE DI PERUSAHAAN PERCETAKAN KEMASAN PT.X. Heuristic, 11(01). https://doi.org/10.30996/he.v11i01.611
Phillips, L. W., Chang, D. R., & Buzzell, R. D. (1983). Product Quality, Cost Position and Business Performance: A Test of Some Key Hypotheses. Journal of Marketing, 47(2). https://doi.org/10.1177/002224298304700204
Ramadhani, G. S., Yuciana, & Suparti. (2014). Analisis Pengendalian Kualitas Menggunakan Diagram Kendali Demerit (Studi Kasus Produksi Air Minum Dalam Kemasan 240 Ml Di Pt Tiw). Jurnal Gaussian, 3(3).
Supriadi, I. (2020). Desain Balanced Scorecard Terintegrasi Dengan Pendekatan Six Sigma. Jurnal Manajemen Dan Inovasi (MANOVA), 3(1), 1–16. https://doi.org/10.15642/manova.v3i1.203
Suwondo, C. (2012). Penerapan Budaya Kerja Unggulan 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Dan Shítuke) DI INDONESIA. Jurnal Magister Manajemen, 1(1).
Wirawati, S. M. (2020). ANALISA PENGENDALIAN KUALITAS PADA PROSES PRODUKSI COKE DI PT. KRAKATAU STEEL Tbk. In Jurnal InTent (Vol. 3, Issue 1).
Refbacks
- There are currently no refbacks.