Evaluasi Pencahayaan dan Pengkondisi Udara pada Ruang Laboratorium Komputer di Politeknik ATMI Surakarta

Hoedi Prasetyo, Chatarina Adjeng Apriliasari, Gregorius Michael Suryajaya, Marcelinus Christian Adi Pramudita

Abstract

Penelitian ini bertujuan melakukan evaluasi pencahayaan dan pengkondisi udara pada ruang laboratorium komputer di Politeknik ATMI Surakarta dengan latar belakang adanya keluhan dari mahasiswa terkait kenyamanan visual dan termal saat beraktivitas di dalam ruangan. Metode evaluasi pencahayaan berdasar SNI 6197: 2011 sedangkan evaluasi pengkondisi udara dilakukan dengan metode perhitungan beban pendinginan CLTD/CLF/SCL. Tingkat pencahayaan yang diperlukan sesuai standar adalah 500 lux dan beban pendinginan ideal sebesar 45.554 BTU/jam. Hasil evaluasi menyatakan bahwa tingkat pencahayaan ruangan masih belum memenuhi standar yaitu hanya sebesar 120 lux dan kapasitas unit pendingin udara yang terpasang lebih kecil dari beban pendinginan yang diperlukan yaitu hanya sebesar 36.600 BTU/jam. Penelitian ini merekomendasikan untuk mengganti tipe lampu dengan spesifikasi 2500 lumen dan menambah jumlahnya menjadi 34 lampu. Penelitian ini juga merekomendasikan untuk mengganti unit pendingin udara terpasang yang berkapasitas 12.000 BTU/jam dengan unit pendingin udara lain yang berkapasitas 24.600 BTU/jam.

Keywords

kenyamanan visual; kenyamanan termal; pencahayaan; pengkondisi udara

References

ASHRAE, Inc. (2009). 2009 ASHRAE handbook: fundamentals. American Society of Heating, Refrigeration and Air-Conditioning Engineers.

Badan Standardisasi Nasional. (2001). Tata cara perancangan sistem ventilasi dan pengkondisian udara pada bangunan gedung. SNI 03-6572-2001.

Badan Standardisasi Nasional. (2011). Konservasi energi pada sistem pencahayaan. SNI 6197: 2011.

Bhatia, A. (2013). Cooling Load Calculations and Principles. M06-004 Continuing Education and Devekopment, NY.

Biantoro, A. W. (2017). Analisis Perbandingan Efisiensi Energi pada Gedung P Kabupaten Tangerang dan Gedung Tower Umb Jakarta. Jurnal Teknik Mesin Mercu Buana, 6(3), 164-173.

Biantoro, A. W., & Permana, D. S. (2017). Analisis Audit Energi untuk Pencapaian Efisiensi Energi di Gedung AB, Kabupaten Tangerang, Banten. Jurnal Teknik Mesin Mercu Buana, 6(2), 85-93.

Budiman, T. W. (2019). Audit Energi Listrik dan Analisis Peluang Penghematan Konsumsi Energi Listrik pada Sistem Pendingin dan Pencahayaan di Gedung D3 Ekonomi UII (Skripsi). Diunduh dari https://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/13147.

Fies, T. S., & Mathers, M. (2009). The Basics of Efficient Lighting–A Reference Manual for Training in Efficient Lighting Principles. National Framework for Energy Efficiency (Australia), Australian and New Zealand State and Territory Gov-ernments, 152.

Hosni, M. H., & Beck, B. T.(2008). Update to measurements of office equipment heat gain data, ASHRAE Final Report on Research Project RP-1482.

Rahmayanti, D., & Artha, A. (2016). Analisis Bahaya Fisik: Hubungan Tingkat Pencahayaan dan Keluhan Mata Pekerja pada Area Perkantoran Health, Safety, and Environmental (HSE) PT. Pertamina RU VI Balongan. Jurnal Optimasi Sistem Industri, 14(1), 71-98.

Renaldi, A., Purnama, D., & Sutrisno, M. (2019). Rekayasa Ulang Sistem Pencahayaan dan Pengkondisian Udara pada Gedung Magister Sains Terapan Politeknik Negeri Bandung. Potensi: Jurnal Sipil Politeknik, 21(1), 1-9.

Yani, R. D. (2017). Analisis Konsumsi Energi Listrik pada Sistem Pendingin Ruangan (Air Conditioning) di Gedung Direktorat Politeknik Negeri Pontianak. ELKHA: Jurnal Teknik Elektro, 9(1), 13-18.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.