EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCES DALAM PERSPEKTIF MUNIF CHATIB

Firza Fathia, Novita Eka Nurjanah, Vera Sholeha

Abstract

Teori multiple intelligences meyakini bahwa manusia memiliki satu dari beberapa kecerdasan majemuk. Kecerdasan pada diri manusia tidak hanya terdiri dari kemampuan IQ (intelligence quotient) dan logika (matematika) saja. Multiple intelligences menyatakan adanya sembilan macam kecerdasan yang dimiliki oleh setiap orang. Perbedaan kecerdasan antara yang satu dengan yang lainnya terletak pada komposisi atau dominasi dari kecerdasan tersebut. Penerapan pembelajaran berbasis multiple intelligences digunakan sebagai strategi pembelajaran. Namun, dalam penerapannya di lapangan masih menuai banyak kesalahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penerapan pembelajaran berbasis multiple intelligences dalam perspektif salah satu tokoh pendidikan, Munif Chatib, di TK Lazuardi Kamila GIS Surakarta. Penelitian ini menggunakan metode evaluasi program dengan pendekatan CIPP (Context, Input, Process, Product). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa anak tidak dapat menemukan kecenderungan gaya belajar dan kecenderungan kecerdasan majemuk mereka. Hal ini menunjukkan bahwa masih ada perbedaan penerapan pembelajaran berbasis multiple intelligences menurut teori Munif Chatib dengan penerapan pembelajaran di TK Lazuardi Kamila GIS Surakarta. Adanya perbedaan tersebut dikarenakan sekolah menyesuaikan dengan prinsip, visi, misi, dan tujuan sekolah

Keywords

penerapan pembelajaran, multiple intelligences, Munif Chatib

Full Text:

PDF

References

Arifin, M. (2017). Pengembangan Kecerdasan Interpersonal Siswa SD Lazuardi Kamila Global Islamic School (GIS) Surakarta. Institut Agama Islam Negeri Surakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.

Chatib, M. (2012). Gurunya Manusia. Bandung: Kaifa.

Chatib, M. (2012). Sekolahnya Manusia: Sekolah Berbasis Multiple Intelligences di Indonesia. Bandung: Kaifa.

Chatib, M. (2019). Sekolahnya Manusia. Bandung: Kaifa Learning.

Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Undang-Undang No. 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta.

Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Biro Hukum dan Organisasi Departemen Pendidikan Nasional.

Gagne, R. M. (1977). The Conditions of Learning. New York: Holt, Renehart, and Winston.

Gardner, H. (2012). The theory of multiple intelligences. Early professional development for teachers, 133.

Idrus, L. (2019). Evaluasi dalam proses pembelajaran. Jurnal Manajemen Pendidikan Islam 9(2), 920-935.

Iswoyo, S. (2012). Workshop dan Pelatihan Multiple Intelligences Intermediate. Jakarta: Lazuardi-Next.

Moleong, L. J. (2014). Metode Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Musfiroh, T. (2014). Hakikat Kecerdasan Majemuk (Multiple Intelligences). Skripsi Sarjana, Universitas Terbuka

NAEYC, N. A. (2012). National Association for the Education of Young Children (NAEYC). Diakses pada 16 Mei 2021, from http://www.naeyc.org/

Nurmaidah. (2015). Strategi pembelajaran anak usia dini. Jurnal Al-Afkar, III(1), 1-28.

Hasanah, U. (2015). Konsep pembelajaran berbasis multiple intelligences dalam perspektif Munif Chatib. Tarbawiyah, 12(2), 209-232.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.