TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN ANAK USIA 5-6 TAHUN

Ana Solikhah, Hadi Mulyono, Siti Wahyuningsih

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berhitung permulaan anak usia 5-6 tahun di TK YPAB Permata Hati melalui teams games tournament (TGT). Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Penelitian dilaksanakan selama tiga siklus, terdiri atas perencanaan, pelaksanaan (tindakan), observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah anak usia 5-6 tahun yang berjumlah 15 anak, terdiri dari 7 anak laki-laki dan 8 anak perempuan. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi. Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif deskriptif komparatif dan analisis kualitatif model interaktif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa melalui TGT anak dapat menyebutkan lambang bilangan 1-10 secara urut, menghubungkan lambang bilangan dengan jumlah objek secara tepat, menghitung hasil penjumlahan 1-10, dan menghitung hasil pengurangan 1-10. Hasil persentase ketuntasan anak saat pratindakan sebesar 40%, pada siklus I mengalami peningkatan menjadi 53,33%, kemudian pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 66,67%% dan pada siklus III tingkat ketuntasan anak sudah mencapai 80%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah melalui TGT dapat meningkatkan kemampuan berhitung permulaan  anak usia 5-6 tahun.

 

Kata kunci: berhitung permulaan, teams games tournament, anak usia 5-6 tahun

References

Asmani, J. M. (2016). Tips efektif cooperative learning. Yogyakarta: DIVA Press.

Hornburg, C.B., Schmitt, S. A., & Purpura, D. J. (2018). Relations between preschoolers’ mathematical language understanding and specific numeracy skills. Journal of Experimental Child Psychology 176, 84–100.

Huda, M. (2013). Model-model pengajaran dan pembelajaran: isu-isu metodis dan paradigmatis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Liu, Y., Lin, D., & Zhang, X. (2016). Morphological awareness longitudinally predicts counting ability in Chinese kindergarteners. Learning and Individual Differences 47, 215–221.

Masnipal. (2018). Menjadi guru PAUD profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Mendez, L. I., Hammer, C.S., Lopez, L.M., & Blair, C. (2019). Examining language and early numeracy skills in young Latino dual language learners. Early Childhood Research Quarterly 46, 252–261.

Mulyasa, H.E. (2016). Manajemen PAUD. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Park, J. Y. & Nuntrakune, T. (2013). A conceptual framework for the cultural integration of cooperative learning: A Thai primary mathematics education perspective. Eurasia Journal of Mathematics, Science & Technology Education, 9 (3) 247-258.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137, (2014). Standar nasional pendidikan anak usia dini. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Shoimin, A. (2016). 68 model pembelajaran inovatif dalam kurikulum 2013. Yogyakarka: Ar-Ruzz Media.

Susanto, A. (2014). Perkembangan anak usia dini: pengantar dalam berbagai aspeknya. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group

Veloo, A., & Chairhany, S. (2013). Fostering students’ attitudes and achievement in probability using teams-games-tournaments. Social and Behavioral Sciences 93, 59-64.

Widiaswowo, E. (2018). Strategi pembelajaran edutainment berbasis karakter. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.