DAKTILITAS KURVATUR PENAMPANG KOLOM BETON BERTULANG TERKEKANG CINCIN BAJA

Endah Safitri

Abstract

Struktur perlu didesain mempunyai daktilitas yang tinggi agar mendapatkan struktur yang relatif kuat menahan beban gempa (earthquake resistant building). Pada elemen beton bertulang, pengekangan efektif pada elemen struktur yang menerima gaya aksial tekan dominan yaitu kolom. Kekangan yang umum dipakai selama ini pada kolom adalah internal confinement. Paper ini membahas tentang external confinement sebagai alternatif lain dari pengekangan kolom. Sebagai external confinement dipakai tabung silinder baja yang dipotong dengan lebar tertentu sehingga mirip cincin baja. Efek kekangan yang berbeda pada beton didapat dari  variasi nilai rasio volumetrik cincin baja. Daktilitas kurvatur meningkat seiring dengan semakin besarnya rasio volumetrik  cincin baja. Hal ini dikarenakan semakin besar rasio volumetrik cincin baja, maka  daerah kekangan semakin luas sehingga beton mampu berdeformasi lebih besar. Meningkatnya kemampuan beton dalam berdeformasi ini akan meningkatkan daktilitas beton. Kenaikan optimum daktilitas kurvatur penampang kolom beton bertulang terkekang cincin baja tercapai pada rasio volumetrik 1,85%.

Kata kunci: daktilitas kurvatur, kekangan, kolom beton bertulang

Full Text:

PDF

References

Badan Standardisasi Nasional, (2002), “SNI 03-2847-2002 Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung”, Jakarta, Indonesia.

Mander, J.B., Pristley, M.J.N., and Park, R. (1988), “Theoretical Stress-Strain Model for Confined Concrete”, ASCE Journal of Structural Engineering, Vol. 114, No.8, Aug. 1988, pp. 1804-1826.

Mander, J.B., Priestley, M.J.N., and Park, R. (1988), “Observed Stress-Strain Behavior of Confined Concrete”, Journal of the Structural Division, ASCE, Vol. 114, No. 8, Aug. 1988, pp. 1827-1849.

Park, R. (1989), “Evaluation of Ductility of Structures and Structural Assemblages from Laboratory Testing”, Bulletin of The New Zealand National Society for Earthquake Engineering, Vol. 22, No. 3, September 1989, pp. 155-166.

Park, R. and Ruitong, D. (1988), “Ductility of Doubly Reinforced Concrete Beam Section”, ACI Structural Journal, Vol. 85, No. 2, March 1988, pp. 217-225.

Paulay, T. and Priestlay M.J.N. (1992), “Seismic Design in Reinforced Concrete and Masonry Buildings”, John Wiley & Sons Inc., New York, USA.

Pawirodikromo, W. (2012), “Seismologi Teknik & Rekayasa Kegempaan”, Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta, Indonesia.

Purwono, R.; Tavio; Imran, I.; dan Raka, I.G.P., (2007), “Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung (SNI 03-2847-2002) Dilengkapi Penjelasan (S-2002)”, Penerbit ITS Press, Surabaya

Roeder, C.W., Lehman, D.E., and Bishop, E. (2010), “Strength and Stiffness of Circular Concrete-Filled Tubes”, ASCE Journal of Structural Engineering, Vol. 12, Desember 2010, pp. 1545-1553.