TINGKAT BERPIKIR KRITIS MAHASISWA: PERBEDAAN MAHASISWA YANG MENGIKUTI DAN TIDAK MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER

Alvian Edy Kurniawan, Susilaningsih Susilaningsih

Abstract


Abstract

This study aims to determine the difference in the level of critical thinking students who take part in extracurricular activities and students who do not take part in extracurricular activities at Sebelas Maret University Surakarta. This research is a quantitative study with a comparative approach. The population in this study were all students who participated in extracurricular activities and students who did not participate in extracurricular activities at Sebelas Maret University. The sampling technique was carried out by accidental sampling. Data collection was carried out with a critical thinking test. The validity test technique used was Pearson product moment, the reliability test used the Cronbach Alpha test, and the data analysis used the independent sample t-test. The result of this study is that there is a significant difference in the level of critical thinking between students who take part in extracurricular activities and students who do not take part in extracurricular activities at Sebelas Maret University. This is indicated by the results of the T-count of the independent sample t-test which is higher than the T-table (3.319 > 1.664). Based on the results of the study, it can be concluded that extracurricular activities can be an alternative means of training students' critical thinking skills.

Keywords: Critical thinking, extracurricular, social constructivism, social interaction, comparative quantitative

 

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat berpikir kritis mahasiswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dan mahasiswa yang tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan komparatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dan mahasiswa yang tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di Universitas Sebelas Maret. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan accidencal sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan tes berpikir kritis. Teknik uji validitas yang digunakan adalah pearson product moment, uji reliabilitas menggunakan uji Cronbach Alpha, dan analisis data menggunakan uji independent sample t-test. Hasil penelitian ini adalah terdapat perbedaan tingkat berpikir kritis yang signifikan antara mahasiswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dan mahasiswa yang tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di Universitas Sebelas Maret. Hal ini ditunjukkan dengan hasil T-hitung uji independent sample t-test yang lebih tinggi daripada T-tabel  (3,319 > 1,664). Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler dapat menjadi salah satu alternatif sarana melatih kemampuan berpikir kritis mahasiswa.

Kata kunci: Berpikir kritis, ekstrakurikuler, konstruktivisme sosial, interaksi sosial, kuantitatif komparatif

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.20961/jppak.v6i1.108509

Refbacks

  • There are currently no refbacks.






JPPAK
Print ISSN: 
Online ISSN: 2807-6575
Website: 
Email: 
Published by: Universitas Sebelas Maret
Jl. Ir. Sutami Street, No. 36A, Surakarta, Jawa Tengah 57126