Hambatan Keterbukaan Diri dengan Teman Sebaya: Studi Kasus Dua Siswa SMK
Abstract
Abstract: This study aims to reveal and describe the factors that influence self-disclosure, the way students express themselves, and the impact of self-disclosure on students who have communication difficulties in peer groups. This research is a case study with snowball sampling participants. The research subjects were DS and R. The data collection techniques were interviews, observation, and documentation. Validation of research data using triangulation of sources and techniques. The results showed that the factors that influence students' self-disclosure are the character of friends, the desire to give reciprocity, fear of not being accepted in expressing opinions to friends, difficulty socializing with friends in class, and understanding the topic. Students also open themselves up by paying attention to situations and conditions, are willing to pay attention to friends when expressed by listening and giving feedback, and are aware of the risks obtained before conveying something to friends. The impact of self-disclosure for DS is being ignored by his classmates, and R is embarrassed to open up with his female friends.
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap dan mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan diri, cara siswa mengungkapkan diri dan dampak pengungkapan diri siswa yang mengalami kesulitan komunikasi dalam kelompok sebaya. Penelitian ini merupakan studi kasus dengan partisipan snowball snowball sampling. Subjek penelitian adalah DS dan R. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Validasi data penelitian menggunakan triangulasi sumber dan Teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi keterbukaan diri siswa adalah karakter teman, keinginan untuk memberi timbal balik, takut tidak diterima dalam mengungkapkan pendapat kepada teman, sulit bersosialisasi dengan teman di kelas, dan memahami topik. Siswa juga membuka diri dengan memperhatikan situasi dan kondisi, mau memperhatikan teman ketika diungkapkan dengan mendengarkan dan memberi umpan balik, sadar akan resiko yang akan didapat sebelum menyampaikan sesuatu kepada teman. Dampak keterbukaan diri bagi DS adalah diabaikan oleh teman-teman sekelasnya dan R malu untuk terbuka dengan teman-teman wanitanya.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Cain, S. (2013). Quiet: The Power of Introverts in A World That Can’t Stop Talking. New York_
Broadway Paperbacks.
DeVito, J.A. (2011). Edisi Kelima: Komunikasi Antarmanusia. terj:Agus Maulana. Tangerang
Selatan:Karisma Publishing Group.
Desmita. (2013). Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Floyd, K. (2014). Communication Matters Second Edition. New York: McGraw-Hill.
Gainau, M. B. (2009). Keterbukaan Diri (Self Disclosure) Siswa dalam Perspektif Budaya dan
Implikasinya Bagi Konseling. Jurnal Ilmiah Universtas Katolik Widya Madala Madiun. 33 (1). 2. http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php/jiw/article/view/17061
Harapan, E. & Syarwani, A. (2016). Komunikasi Antar Pribadi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Hidayat, D. (2012). Komunikasi Antarpribadi dan Medianya, Faktor Penelitian Fenomenologi
Orang Tua Karir dan Anak Remaja. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Johnson, D.W. (1993). Reaching Out: Interpersonal Effectiveness and Self-Actualization Fifth
Edition.Boston: Ally and Bacon.
Santrock, J.W. (2011). Masa Perkembangan Anak. Jakarta: Salemba Humanika.
Sugiyono. (2016). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV Alfabeta
Refbacks
- There are currently no refbacks.