Perilaku Antisosial: Faktor Penyebab dan Alternatif Pengentasannya
Abstract
Abstract: This study aims to (1) describe the form of antisocial behaviour in Junior High School; (2) Formulate the factors that cause antisocial behaviour in these students; (3) Formulate alternatives to overcome antisocial behaviour in these students. This research uses a case study method with a qualitative approach. The subjects of this study were three students of junior high school who performed antisocial behaviour. Data collection techniques used are interviews, observation, and documentation. The data were analysed through three steps: data reduction, data presentation, and then conclusions. The results showed that the dominant antisocial behaviour that appeared in students were violating school rules, physically attacking friends, destroying school facilities and other people's belongings, and taking actions to withdraw from the environment. Factors that influence antisocial behaviour are personal, family factors, school-related factors, and social factors. In contrast, the alternative for antisocial coping is through repeated coaching by counselor, counselling, classical guidance via video, support from friends, counselor collaborating with parents, homeroom teachers, class teachers, and related parties use of the reward method and punishment.
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mendeskripsikan bentuk perilaku antisosial di SMP; (2) Merumuskan faktor-faktor penyebab perilaku antisosial pada peserta didik tersebut; (3) Merumuskan alternatif pengatasan perilaku antisosial pada peserta didik tersebut. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini yaitu tiga peserta didik SMP yang melakukan perilaku antisosial. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, serta dokumentasi. Data dianalisis melalui tiga langkah yaitu reduksi data, penyajian data kemudian dilakukan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku antisosial yang dominan muncul pada peserta didik adalah melanggar peraturan di sekolah, melakukan penyerangan fisik terhadap teman, melakukan pengerusakan fasilitas sekolah maupun barang orang lain, melakukan tindakan menarik diri dari lingkungan. Faktor yang mempengaruhi perilaku antisosial tersebut yaitu faktor pribadi, faktor keluarga, faktor berkaitan dengan sekolah, dan faktor sosial. Sedangkan alternatif pengatasan antisosial yaitu melalui pembinaan berulang kali oleh guru BK, konseling, bimbingan klasikal melalui video, dukungan dari teman-teman, guru BK berkolaborasi dengan orang tua, wali kelas, guru kelas, dan pihak yang terkait, serta penggunaan metode rewards dan punishment.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Adriani, M. (2012). Peranan Gizi Dalam Siklus Kehidupan. Jakarta: Prenadamedia Group.
Ahmad, S. M. (2004). Psikologi Kanak-Kanak. Kuala Lumpur : PTS Professional Publishing.Sdn.Bhd.
Alwasilah, A.C. (2015). Pokoknya Studi Kasus (Pendekatan Kualitatif). Bandung: PT Kiblat Buku Utama.
Brazil, I. A., dkk. (2016). Classification And Treatment Of Antisocial Individuals : From Behavior To Biocognition. Diperoleh pada 25 Januari 2018, dari https:/www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0149763416302020?via%3Dihub
Byrd, A.L, Loeber, R., & Pardini, D.A. (2013). Antisocial Behaviour, Psychopathic Future and Abnormalities in Reward and Punishment Processing in Youth. Clinical Child and Family Psychology Review, 17 (2), 125-156.
Danim, S. (2013). Menjadi Peneliti Kualitatif. Bandung: CV Pustaka Setia.
Dewi, R. S. (2015). Perilaku Anti Sosial Pada Anak Sekolah Dasar. Jurnal Untirta, 1(2), 1-13.
Fortin, L. (2003). Student’s Antisocial and Aggressive Behavior: Development and Prediction. Journal of Educational Administration, 41(6), 669-688.
Frick, P.J. (2016). Early Identification and Treatment of Antisocial Behavior. Pediatric Clinics of Nort America, 63(5), 861-871.
Gaik, L. P., dkk. (2010). Developmet of Antisocial Behaviour. Procedia Social and Behavioral Sciences, 7 (c), 383-388.
Hurlock, E.B. (2004). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Kazdin, A.E. (1995). Child, Parent and Family Dysfunction As Predictors Of Outcome in Cognitive-Behavior Treatment Of Antisocial Children. Behaviour Research and Therapy, 33(3), 271-281.
Loeber, R. (1990). Development And Risk Factor Of Juvenile Antisocial Behavior And Deliquency. Clinical Psychology Review, 10(1), 1-41.
Margando, A. M & Dias, M.L.V. (2013). The Antisocial Phenomenon In Adolescence: What Is Literature Telling Us?. Aggression and Violent Behavior, 18(4), 436-443.
Sajono, I & Budiyono, D.A. ( 2012). Kepribadian Antisosial: Fokus Pada White-Collar Crime. Journal Psikiatri Surabaya, 1(1), 1-11.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D). Bandung: CV Alfabeta.
Sumiati, dkk. (2009). Kesehatan Jiwa Remaja Dan Konseling. Jakarta: Trans Info Media.
Walgito, B. (2003). Psikologi sosial (Suatu Pengantar). Yogyakarta: Andi.
Yin, R.K. (2002). Studi Kasus Desain & Metode. Jakarta: PT Grafindo Persada.
Refbacks
- There are currently no refbacks.