Penerapan Pembelajaran Berdiferensiasi pada Materi Menemukan Informasi pada Teks Narasi untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa Kelas III SDN Laweyan
Abstract
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti di kelas III SD Negeri Laweyan Surakarta, ditemukan bahwa 1) pembelajaran dilakukan tanpa adanya rancangan pembelajaran yang berpihak pada kebutuhan dan karakteristik peserta didik, sehingga pembelajaran cenderung masih konvensional. 2) Keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran rendah sehingga peserta didik mudah terdistraksi, tidak antusias dan tidak maksimal, akibat pembelajaran yang masih konvensional. 3) Minat peserta didik terhadap suatu hal yang berpotensi menjadi hal yang dikuasainya kurang diperhatikan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan minat belajar siswa kelas III SD Negeri Laweyan melalui penerapan pembelajaran berdiferensiasi pada materi menemukan informasi pada teks narasi. Jenis penelitian ini adalah PTK Kolaboratif dengan tahapan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan refleksi pada setiap siklusnya. Penelitian ini terdiri dari pra siklus, siklus I, dan siklus II. Subjek penelitian adalah siswa kelas III yang berjumlah 27 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes dan non tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pra siklus 7,4% (2 siswa) yang tuntas, pada siklus I meningkat menjadi 37,03% (10 siswa) yang tuntas dan pada siklus II meningkat 88,46% (23 siswa) yang tuntas. Kemudian untuk minat belajar siswa menunjukkan bahwa minat belajar rata-rata pada silus 1 sebesar 22,26%, pada siklus I meningkat menjadi 42,2%, dan pada siklus II meningkat menjadi 69,9% Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berdiferensiasi dengan model pembelajaran problem based learning dengan memperhatikan minat siswa dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa kelas III SD Negeri Laweyan.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
HASIL DAN PEMBAHASAN Pendidikan yang berkualitas tidak hanya menuntut penguasaan materi, tetapi juga pentingnya memperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi minat belajar peserta didik. Minat belajar merupakan salah satu aspek penting dalam menentukan keberhasilan proses pembelajaran, karena tanpa adanya minat, peserta didik cenderung kehilangan motivasi dan kesulitan untuk memahami materi yang diajarkan. Salah satu cara untuk meningkatkan minat belajar peserta didik adalah dengan menerapkan model pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan dan minat peserta didik. Penelitian ini dilakukan di Kelas III SD Negeri Laweyan Surakarta dengan tujuan untuk meningkatkan minat belajar peserta didik pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, khususnya pada materi menemukan informasi dalam teks narasi. Dalam upaya ini, peneliti menerapkan pembelajaran berdiferensiasi minat yang disesuaikan dengan tiga bidang minat utama peserta didik, yaitu seni, sains, dan olahraga. Pembelajaran berdiferensiasi minat ini diharapkan dapat menarik perhatian peserta didik dengan cara yang lebih personal dan menyenangkan, sehingga mereka lebih aktif dan tertarik dalam mengikuti pembelajaran. Melalui pendekatan ini, diharapkan peserta didik dapat menemukan cara belajar yang paling sesuai dengan minat mereka, baik melalui kegiatan yang berhubungan dengan seni, sains, maupun olahraga. Selain itu, pendekatan ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan dan memahami materi teks narasi lebih mendalam. Dengan menggunakan metode pembelajaran ini, penelitian bertujuan untuk melihat seberapa besar pengaruhnya terhadap minat belajar peserta didik dalam menemukan informasi dalam teks narasi, serta untuk mengetahui sejauh mana pendekatan dan metode pembelajaran ini dapat meningkatkan keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran. 3.1 Pra Siklus Perencanaan Prasiklus dilaksanakan dengan tujuan mengidentifikasi kondisi awal peserta didik yang meliputi kemampuan awal secara kognitif dan minat belajar secara non kognitif, mengetahui variasi minat belajar peserta didik terhadap tema tertentu, mendapatkan data pembanding untuk membandingkan efektivitas perlakuan terhadap keberhasilan penelitian, serta menyusun perencanaan pembelajaran yang relevan dengan kondisi peserta didik. Peneliti merancang pembelajaran secara konvensional dengan memberikan kesempatan pada peserta didik untuk membaca dialog antar tokoh dalam teks narasi cerita rakyat di Jawa Tengah. Peneliti juga menyiapkan modul ajar, Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berisi teks narasi yang sama kepada peserta didik dalam satu tema bacaan yaitu cerita rakyat Timun Mas, rubrik penilaian, serta instrumen observasi guru dan peserta didik. Pelaksanaan Kegiatan pembelajaran pra siklus dilaksanakan di kelas III SD Negeri Laweyan Surakarta yang terdiri dari 27 peserta didik. Alokasi waktu adalah 2 x 35 menit. Peneliti bertindak sebagai pengajar, sementara guru kelas berperan sebagai observer. Pembelajaran dimulai dengan penyampaian masalah kontekstual yang berkaitan dengan cerita dalam teks narasi. Peserta didik dikelompokkan secara acak, dan masing-masing kelompok diberikan tugas berupa LKPD. Selanjutnya, peserta didik melakukan diskusi kelompok menemukan informasi dari teks narasi. Pada kegiatan presentasi, masing-masing kelompok menampilkan keterampilan membaca dialog antar tokoh dari teks narasi. Proses ini diharapkan mampu mendorong keterlibatan aktif peserta didik, kerja sama, serta pemahaman terhadap karakter tokoh dan isi cerita. Observasi Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh guru kelas, aktivitas guru dan siswa pada pra siklus menunjukkan hasil belajar peserta didik dengan mayoritas memiliki hasil belajar yang kurang dari 70. Guru dinilai belum mampu memfasilitasi diferensiasi dan membimbing peserta didik dalam proses pemecahan masalah. Berikut ini adalah hasil observasi guru dan hasil observasi peserta didik dapat dilihat pada tabel 1 di bawah ini: Tabel 1. Hasil Belajar Peserta didik Kelas III Pra Siklus No Ketuntasan Belajar Nilai Jumlah Presentase 1 Tuntas Lebih dari 70 2 7,4% 2 Tidak Tuntas Kurang dari 70 25 3 Jumlah Siswa 27 92,6% Nilai Tertinggi 80 Nilai Terendah 20 Tabel 1 menunjukkan kegiatan pembelajaran pada pra siklus belum mencapai target yang ditetapkan dengan kategori kurang. Hal ini terlihat dari tidak tercapainya hasil belajar yang melebihi kriteria ketuntasan minimal dari peserta didik sehingga perlu adanya perbaikan dalam perencanaan pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru, guru harus memperhatikan minat belajar peserta didik dalam proses pembelajaran yang dilakukan. Hasil minat belajar siswa pada pra siklus dapat disajikan pada Tabel 2 sebagai berikut: Tabel 2. Minat Belajar Peserta didik Kelas III Pra Siklus No Indikator Persentase per Indikator 1 Adanya rasa senang dan bersemangat mengikuti pembelajaran 15,3% 2 Kemudahan memahami materi pembelajaran 10,7% 3 Ketertarikan mengikuti materi pembelajaran 40,8% Tabel 2 menunjukkan bahwa minat belajar peserta didik pada pra siklus belum menunjukan memiliki rasa senang dan bersemangat dalam mengikuti pembelajaran, tidak mudah dalam memahami materi pembelajaran dan ketertarikan mengikuti materi pembelajaran yang rendah. Refleksi Pada kegiatan pra siklus menunjukkan bahwa perlu adanya perubahan dari rancangan pembelajaran yang seharusnya disesuaikan dengan kemampuan awal dan minat belajar peserta didik terhadap topik tertentu dalam teks narasi. Penerapan model pembelajaran konvensional membaca dialog antar tokoh terbukti belum memfasilitasi peserta didik dalam meningkatkan minat belajar peserta didik terhadap pembelajaran mencari informasi teks narasi. Peserta didik seharusnya diberikan perlakuan berupa diferensiasi konten belajar yang sesuai dengan minat belajarnya. 3.2 Siklus I Hasil pelaksanaan siklus I tentang penerapan Pembelajaran Berdiferensiasi pada Materi Menemukan Informasi pada Teks Narasi untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa Kelas III SDN Laweyan dapat diuraikan berdasarkan siklus-siklus tindakan yang terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan refleksi. Hasil penelitian diperoleh berdasarkan hasil belajar dan angket minat belajar siswa yang diisi oleh siswa di akhir pembelajaran. Perencanaan Pada tahap ini, peneliti melakukan beberapa langkah strategis untuk memastikan penerapan pembelajaran berdiferensiasi berjalan sesuai tujuan yang diharapkan. Kegiatan yang dilakukan antara lain: 1. Merancang modul ajar berdiferensiasi yang mencakup tujuan pembelajaran, langkah-langkah kegiatan, serta asesmen yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa. 2. Menyusun Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang menyesuaikan konten bacaan dengan minat siswa, sehingga lebih relevan dan menarik bagi mereka. 3. Membuat bahan ajar dan media pembelajaran yang mendukung aktivitas siswa, seperti teks narasi berdasarkan minat, kartu kegiatan, dan penanda kelompok. 4. Menyusun instrumen penilaian berupa rubrik penilaian kognitif (pemahaman terhadap isi teks), serta angket untuk mengukur minat belajar siswa. 5. Melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing dan guru pamong, untuk mendapatkan masukan terhadap kesesuaian rancangan pembelajaran yang telah disusun. Pelaksanaan Pada siklus I guru menyusun modul ajar dengan berbasis pembelajaran berdiferensiasi. Siklus I dilakukan di Kelas III SD Negeri Laweyan Surakarta dengan jumlah siswa 27 siswa dan alokasi waktu 2 x 35 menit (2 jam pelajaran) pada materi menemukan informasi pada teks narasi. Siklus ini menggunakan strategi pembelajaran diferensiasi konten, yakni materi disesuaikan dengan minat siswa. Pembelajaran berdiferensiasi pada aspek konten berdasarkan minat siswa yang dibagi menjadi 3 jenis minat, yaitu 1) olahraga, 2) seni, dan 3) sains. Pembagian kelompok berdasarkan minat siswa, terdapat 6 kelompok dengan 2 kelompok dengan minat olahraga, 2 kelompok dengan minat seni, dan 3 kelompok dengan minat sains. Diferensiasi konten terdapat pada bahan bacaan yang berbeda pada LKPD dengan bacaan yang telah disesuaikan minat siswa. LKPD A untuk kelompok 1 dan 2, siswa diberikan bacaan teks narasi tentang olahraga, LKPD B untuk kelompok 3 dan 4, siswa diberikan bacaan teks narasi tentang seni, LKPD C untuk kelompok 5 dan 6, siswa diberikan bacaan teks narasi tentang sains. Pada LKPD yang diberikan Siswa diminta membaca teks narasi dan kemudian menemukan informasi penting dari teks, seperti tokoh, peristiwa, dan latar cerita, melalui pertanyaan-pertanyaan pada LKPD. Evaluasi Hasil peningkatan minat belajar siswa Kelas III SD Negeri Laweyan pada materi menemukan informasi pada teks narasi diketahui dari hasil belajar dan angket minat belajar yang diisi oleh siswa setelah pembelajaran dilakukan. Berikut ini adalah hasil belajar siswa dan minat belajar pada siklus I. Tabel 3. Hasil Belajar Siswa Kelas III Siklus I No Ketuntasan Belajar Nilai Jumlah Presentase 1 Tuntas Lebih dari 70 10 37,03% 2 Tidak Tuntas Kurang dari 70 17 3 Jumlah Siswa 26 62,96% Nilai Tertinggi 90 Nilai Terendah 60 Berdasarkan Tabel 3 menunjukan bahwa terdapat siswa yang belum tuntas sebanyak 17 siswa dengan persentase 37,03% dan siswa yang tuntas sebanyak 10 siswa dengan persentase 62,96%, dengan nilai tertinggi adalah 90 dan nilai terendah adalh 60. Kemudian, minat belajar siswa Kelas III pada siklus I dapat disajikan pada Tabel 4 dibawah ini. Tabel 4. Minat Belajar Siswa Kelas III Siklus I No Indikator Persentase per Indikator 1 Adanya rasa senang dan bersemangat mengikuti pembelajaran 30,3% 2 Kemudahan memahami materi pembelajaran 11,7% 3 Ketertarikan mengikuti materi pembelajaran 25,6% Berdasarkan Tabel 4 dapat diketahui pada indikator pertama bahwa siswa merasa senang dan bersemangat mengikuti pembelajaran dengan persentase sebesar 30,3%, indikator kedua bahwa siswa mudah memahami materi pembelajaran dengan presentasi sebesar 11,7%, dan indikator ketiga bahwa siswa tertarik mengikuti pembelajaran dengan persentase sebesar 25,6%. Refleksi Berdasarkan data hasil belajar dan minat belajar diperoleh hasil kurang memuaskan. Meskipun terjadi peningkatan ketuntasan dan minat belajar siswa pada materi menemukan informasi pada teks narasi setelah diberikan tindakan pada siklus I, tetapi belum memenuhi kriteria yang yang diharapkan. Terdapat beberapa kekurangan pada siklus I yaitu 1) saat pembelajaran berlangsung masih banyak siswa yang tidak memperhatikan guru saat menjelaskan materi, 2) terdapat beberapa siswa yang kurang bekerja sama dengan kelompoknya, 3) hasi; tes hasil belajar dan minat belajar siswa belum mencapai kriteria ketuntasan sehingga diperlukan beberapa perbaikan yang akan dilaksanakan pada siklus II. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) yang dikombinasikan dengan strategi diferensiasi minat dan teknik roleplay membaca dialog antar tokoh dalam teks narasi. 3.3 Siklus 2 Perencanaan Siklus II dilaksanakan dengan tujuan memperbaiki proses pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pada siklus I. Refleksi sebelumnya menunjukkan bahwa masih terdapat peserta didik yang pasif dalam proses pembelajaran serta keterlibatan minat peserta didik yang belum optimal. Oleh karena itu, peneliti merancang pembelajaran berbasis Problem Based Learning (PBL) yang dipadukan dengan strategi diferensiasi konten berdasarkan minat belajar dan teknik roleplay membaca dialog antar tokoh dalam teks narasi. Pembelajaran dirancang dengan memberikan pilihan kepada peserta didik berdasarkan minat mereka, yaitu seni, sains, dan olahraga. Peserta didik diminta untuk membaca dan memerankan tokoh dalam teks narasi melalui kegiatan bermain peran. Kegiatan ini dilakukan secara berkelompok, sehingga seluruh peserta didik memiliki peran aktif. Peneliti juga menyiapkan modul ajar, Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang dibedakan berdasarkan minat peserta didik (seni, sains, dan olahraga), rubrik penilaian, serta instrumen observasi guru dan peserta didik. Pelaksanaan Kegiatan pembelajaran siklus II dilaksanakan di kelas III SD Negeri Laweyan Surakarta yang terdiri dari 26 peserta didik. Alokasi waktu adalah 2 x 35 menit. Peneliti bertindak sebagai pengajar, sementara guru kelas berperan sebagai observer. Pembelajaran dimulai dengan penyampaian masalah kontekstual yang berkaitan dengan cerita dalam teks narasi. Peserta didik dikelompokkan berdasarkan minat (seni, sains, olahraga), dan masing-masing kelompok diberikan tugas berupa LKPD sesuai dengan minatnya. Selanjutnya, peserta didik melakukan diskusi kelompok menemukan informasi dari teks narasi. Pada akhir kegiatan, masing-masing kelompok menampilkan roleplay membaca dialog antar tokoh dari teks narasi sesuai minat. Proses ini mendorong keterlibatan aktif peserta didik, kerja sama, serta pemahaman terhadap karakter tokoh dan isi cerita. Observasi Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh guru kelas, aktivitas guru dan siswa pada siklus II menunjukkan peningkatan yang signifikan dibanding siklus I. Guru dinilai lebih mampu memfasilitasi diferensiasi dan membimbing peserta didik dalam proses pemecahan masalah. Peserta didik tampak lebih aktif dan antusias dalam mengikuti pembelajaran, terutama saat menampilkan roleplay. Berikut ini adalah hasil observasi guru dan hasil observasi peserta didik dapat dilihat pada Tabel 5 di bawah ini: Tabel 5. Hasil Belajar Peserta didik Kelas III Siklus II No Ketuntasan Belajar Nilai Jumlah Presentase 1 Tuntas Lebih dari 70 23 88,46% 2 Tidak Tuntas Kurang dari 70 3 3 Jumlah Siswa 26 11,54% Nilai Tertinggi 100 Nilai Terendah 69 Tabel 5 menunjukkan kegiatan pembelajaran pada siklus II sudah mencapai target yang ditetapkan dengan kategori sangat baik. Hal ini terlihat dari adanya peningkatan aktivitas guru dan peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning yang dipadukan dengan diferensiasi minat serta strategi roleplay membaca dialog antar tokoh pada teks narasi. Pembelajaran yang disesuaikan dengan minat peserta didik terbukti mampu meningkatkan partisipasi dan keterlibatan mereka selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil tes peserta didik pada siklus II dapat disajikan pada Tabel 6 sebagai berikut: Tabel 6. Minat Belajar Peserta didik Kelas III Siklus II No Indikator Persentase per Indikator 1 Adanya rasa senang dan bersemangat mengikuti pembelajaran 75,3% 2 Kemudahan memahami materi pembelajaran 60% 3 Ketertarikan mengikuti materi pembelajaran 74,7% Tabel 6 menunjukkan bahwa hasil belajar peserta didik pada siklus II telah mengalami peningkatan dan mencapai target yang ditetapkan. Hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah peserta didik yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), yaitu sebesar 88,46%. Nilai tertinggi yang diperoleh peserta didik mencapai 100, sedangkan nilai terendah adalah 69. Refleksi Pada kegiatan siklus II menunjukkan bahwa tidak ada permasalahan dalam perumusan, perencanaan, maupun pelaksanaan tindakan. Semua kegiatan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya. Aktivitas guru dan aktivitas peserta didik selama proses pembelajaran mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning yang dipadukan dengan diferensiasi minat serta strategi roleplay membaca dialog antar tokoh terbukti efektif dalam meningkatkan minat belajar peserta didik terhadap pembelajaran mencari informasi teks narasi. Peserta didik terlihat lebih antusias, terlibat aktif, dan menunjukkan ketertarikan yang tinggi selama proses pembelajaran berlangsung. 4. SIMPULAN a. Pembelajaran berdiferensiasi dengan model pembelajaran problem based learning dengan memperhatikan minat belajar peserta didik terhadap tema yang digemarinya seperti; 1) olahraga, 2) kesenian, 3) ilmu alam meningkatkan hasil belajar peserta didik secara signifikan. b. Pembelajaran berdiferensiasi dengan diferensiasi konten pembelajaran yaitu minat belajar sekaligus diberikan bantuan role playing terbukti meningkatkan hasil belajar secara signifikan. DAFTAR PUSTAKA Abidah Putri Ardelia, Adrias Adrias, & Salmaini Safitri Syam. (2025). Strategi Efektif dalam Meningkatkan Minat Baca Siswa di Sekolah Dasar. Dewantara : Jurnal Pendidikan Sosial Humaniora, 4(1), 304–316. https://doi.org/10.30640/dewantara.v4i1.4007 Almujab, S. (2023). Pembelajaran berdiferensiasi: Pendekatan efektif dalam menjawab kebutuhan diversitas siswa. Oikos: Jurnal Kajian Pendidikan Ekonomi Dan Ilmu Ekonomi, 8(1). https://journal.unpas.ac.id/index.php/oikos/article/view/12528 Mulyani, D., Slamet, S. Y., & Suharno, S. (t.t.). Pengaruh Model Pembelajaran Concept Sentence dan Minat Belajar terhadap Keterampilan Menulis Narasi pada Peserta Didik Kelas V Sekolah Dasar. JPI (Jurnal Pendidikan Indonesia): Jurnal Ilmiah Pendidikan, 9(1). Diambil 12 Mei 2025, dari https://jurnal.uns.ac.id/jpi/article/view/71839 Rahayu, I. A., Putra, S. R., Chamalah, E., & Sudiyati, S. (2025). Efektivitas Pembelajaran Berdiferensiasi Terhadap Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Pada Teks Prosedur Kompleks Kelas XII MIPA 3. Jurnal Pendidikan Sultan Agung, 5(1), 1. https://doi.org/10.30659/jp-sa.v5i1.41142 Rajagukguk, S., Lubis, W. H., Pohan, A. H., Ginting, S., & Silaban, S. (2023). Meningkatkan Minat Belajar Siswa Terhadap Pembelajaran IPA Melalui Buku Digital Flipbook. Jurnal Guru Kita PGSD, 8(1), 119. https://doi.org/10.24114/jgk.v8i1.52476 Safitri, N., Safriana, S., & Fadieny, N. (2023). Literatur Review: Model Pembelajaran Berdiferensiasi Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik. Jurnal Pendidikan dan Ilmu Fisika, 3(2), 246–255. https://doi.org/10.52434/jpif.v3i2.2811 Sinaga, D. Y., Simangunsong, R. Y., Simajuntak, A., Sinaga, F., Sinaga, Y. P., Hutagalung, W., Simbolon, U. G., Sitindaon, L. M., & Maharani, N. (2025). Mengembangkan Minat Belajar Siswa untuk Meningkatkan Pembelajaran Matematika SD Kelas Tinggi: Developing Students’ Learning Interests to Improve Elementary School Mathematics Learning in High School Grades. Edu Cendikia: Jurnal Ilmiah Kependidikan, 4(03), 1550–1560. https://doi.org/10.47709/educendikia.v4i03.5430 Sirait, A. S. (2025). Penerapan Strategi Pembelajaran Diferensiasi untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa. Analysis, 3(1), Article 1. Wardani, K., & Darmawan, P. (2024). Pembelajaran Berdiferensiasi Sebagai Pendekatan Keragaman Peserta Didik Untuk Memenuhi Target Kurikulum. Jurnal MIPA dan Pembelajarannya, 4(7), 2–2. Winarni, E. W. (2018). Teori dan Praktik Penelitian Kuantitatif Kualitatif Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Research and Development (R&D) (R. A. Kusumaningtyas, Ed.). Bumi Aksara.
Refbacks
- There are currently no refbacks.