HUBUNGAN STATUS GIZI LEBIH DAN LAMA MENSTRUASI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI SMA DI KABUPATEN BOYOLALI
Sari
Abstrak
Latar Belakang: Anemia pada remaja merupakan salah satu masalah kesehatan global. Anemia dapat disebabkan oleh rendahnya asupan besi, status gizi lebih, usia menarche dini dan kehilangan darah. Siswi dengan status gizi lebih dapat mengalami anemia karena akumulasi lemak dalam jaringan adiposa yang dapat meningkatkan produksi sitokin proinflamasi. Peningkatan kadar sitokin tersebut menyebabkan kadar hepsidin meningkat sehingga menurunkan absorbsi besi. Tujuan: Menganalisis hubungan status gizi lebih, usia menarche dan lama menstruasi dengan kejadian anemia pada siswi SMA di Kabupaten Boyolali. Metode: Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan desain cross sectional. Teknik sampling menggunakan Multi Stage Sampling untuk menentukan subjek penelitian pada siswi kelas X. Pengumpulan data usia menarche dan lama menstruasi menggunakan kuisioner, status gizi diukur dengan antopometri, pengukuran kadar Hemoglobin menggunakan metode cyanmethemoglobin. Data yang dikumpulkan dianalisis menggunakan uji statistik chi square dan regresi logistik berganda. Hasil: Sebanyak 53,3% siswi mengalami anemia. Obesitas ditemukan sebesar 87,8% pada siswi dengan status gizi lebih. Siswi yang memiliki status gizi lebih berisiko secara signifikan sebesar 6,273 kali untuk mengalami anemia (p = 0,013). Semakin lama seorang siswi mengalami haid akan berisiko 4,848 kali untuk mengalami anemia (p = 0,003). Simpulan: Status gizi lebih dan lama menstruasi secara bersama sama berhubungan positif dengan kejadian anemia. Siswi diharapkan dapat mengontrol berat badan dan menghindari makanan yang dapat mengganggu penyerapan zat besi, perlu penyediaan suplementasi zat besi disekolah.
Kata Kunci: Status gizi Lebih, Usia Menarche, Lama Menstruasi, Anemia.
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.