Identifikasi Faktor-Faktor yang Memengaruhi Penetapan Klasifikasi Predikat Kumuh Berat pada Kawasan Permukiman Desa di Kabupaten Bone Bolango
Abstract
Fenomena permukiman kumuh yang sebelumnya lebih sering terkait dengan kawasan perkotaan kini mulai merambah ke permukiman di desa. Hal ini merupakan indikasi serius tentang ketidakmerataan pembangunan dan pengelolaan wilayah. Masalah yang timbul adalah adanya ketidaksesuaian antara klasifikasi yang ditetapkan dengan kondisi nyata di lapangan. Banyak kawasan yang sebelumnya dikategorikan sebagai kumuh berat ternyata tidak sepenuhnya mencerminkan kondisi kekumuhan yang sebenarnya, sedangkan beberapa kawasan yang membutuhkan perhatian malah terabaikan. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi penetapan klasifikasi predikat kumuh berat di kawasan permukiman desa Kabupaten Bone Bolango. Pendekatan deduktif dengan metode penelitian kualitatif digunakan dalam penelitian ini dengan melakukan pengumpulan data melalui observasi lapangan serta wawancara mendalam dengan masyarakat dan pejabat pemerintah. Analisis data dilakukan menggunakan triangulasi untuk memastikan keakuratan dan kredibilitas hasil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi infrastruktur, penggunaan indikator yang kurang tepat, pengambilan keputusan yang direktif, serta persepsi dan keterlibatan pemerintah dan masyarakat berperan signifikan dalam penetapan klasifikasi kawasan kumuh. Temuan ini menekankan pentingnya penyesuaian klasifikasi kawasan kumuh dengan memperhatikan karakteristik kondisi lokal agar kebijakan dan intervensi lebih efektif dan tepat sasaran
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Agyabeng, A. N., Kudo, L. K., Desouza, M., Tetteh Nyanyofio, J. G., Asante, R. E., Kubi, M., & Angenu, B. B. (2024). Socio-economic activities of slum dwellers in Ghana: towards health and environmental implication. GeoJournal, 89(4), 1–15. https://doi.org/10.1007/s10708-024-11121-7
Aulia, N. S., Putri, L., Rohmah, N. L., Arfian, M. D., & Putri, R. F. (2023). Settlement Quality Assessment Based on Physical and Nonphysical Aspects: A Study Case in Prenggan, Kotagede District. E3S Web of Conferences, 468, 1–8. https://doi.org/10.1051/e3sconf/202346810007
Barbanente, A., & Grassini, L. (2020). Fostering innovation in area-based initiatives for deprived neighbourhoods: a multi-level approach. International Planning Studies, 25(2), 206–221. https://doi.org/10.1080/13563475.2019.1578200
Clark, J. K. (2020). Public Values and Public Participation: A Case of Collaborative Governance of a Planning Process. The American Review of Public Administration, 51(3), 199–212. https://doi.org/10.1177/0275074020956397
Elrayies, G. M. (2016). Rethinking Slums: An Approach for Slums Development towards Sustainability. Journal of Sustainable Development, 9(6), 225. https://doi.org/10.5539/jsd.v9n6p225
Joenso, R. C., & Sari, S. R. (2020). Klasifikasi Kekumuhan dan Konsep Penanganan Permukiman Kumuh Perkotaan (Studi Kasus : Permukiman Lampu Satu, Merauke). Jurnal Arsitektur ARCADE, 4(2), 94. https://doi.org/10.31848/arcade.v4i2.366
Julaikha, S., & Bahri, S. (2014). Nilai-Nilai Gotong-Royong dalam Masyarakat Petani Padi Sawah di Desa Sungai Siput Kecamatan Siak Kecil Kabupaten Bengkalis. Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, 1(2), 1–17. https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFSIP/article/view/3306
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. (2018). Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 14/PRT/M/2018 Tahun 2018 tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Terhadap Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh. Kementerian PUPR. https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/104649/permen-pupr-no-14prtm2018-tahun-2018
Minnery, J., Argo, T., Winarso, H., Hau, D., Veneracion, C. C., Forbes, D., & Childs, I. (2013). Slum upgrading and urban governance: Case studies in three South East Asian cities. Habitat International, 39, 162–169. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.habitatint.2012.12.002
Nurdiansyah, A. (2018). Urban Slum Upgrading Policy In Jakarta (Case Study: Kampung Deret Program Implementation). The Indonesian Journal of Planning and Development, 3(1), 19. https://doi.org/10.14710/ijpd.3.1.19-31
Pemerintah Republik Indonesia. (2014). Undang-undang (UU) Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. https://doi.org/10.1145/2904081.2904088
Permana, C. T., & Winarso, H. (2024). Opportunity for informal business networking to reshape the institutional capacity of community in housing revitalization projects: learning from Bandung and Surakarta, Indonesia. International Planning Studies, 1–21. https://doi.org/10.1080/13563475.2024.2357998
Prasojo, R. A., & Fauziah, L. (2015). Peran Pemerintah-Masyarakat dalam Pembangunan Desa Sedatigede Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo. JKMP (Jurnal Kebijakan Dan Manajemen Publik), 3(1), 49–64. https://doi.org/10.21070/jkmp.v3i1.180
Pudianti, A., Vitasurya, V. R., & Rudwiarti, L. A. (2024). Rural Slum Criteria as Determining the Threshold ffor Tourism Village Development. ARTEKS: Jurnal Teknik Arsitektur, 9(2). https://doi.org/https://doi.org/10.30822/arteks.v9i3.3350
Ramirez, S. M., & Villarejo, D. (2012). Poverty, Housing, and the Rural Slum: Policies and the Production of Inequities, Past and Present. In American Public Health Association. https://ajph.aphapublications.org/doi/full/10.2105/AJPH.2011.300864
Simatupang, P., & Akib, H. (2011). Efektivitas Implementasi dan Dampak Kebijakan dalam Konteks Desentralisasi Pemerintahan. Jurnal Administrasi Publik, 2(1), 1–9. https://ojs.unm.ac.id/iap/article/view/871/189
UN Habitat. (2021). SDG Indicator Metadata. Https://Ourworldindata.Org/Natural-Disasters#, 24(July), 1–28. https://unstats.un.org/sdgs/metadata/files/Metadata-11-03-01.pdf
Refbacks
- There are currently no refbacks.