Kesesuaian Kawasan Terminal Tirtonadi dan Stasiun Solo Balapan, Surakarta dari Perspektif Konsep TOD
Abstract
Transit-Oriented Development (TOD) merupakan konsep pembangunan perkotaan yang mengintegrasikan sistem transit dan penggunaan lahan untuk mendorong pergerakan nonmotor. Integrasi dicapai melalui desain kawasan yang kondusif untuk perjalanan nonmotor, keberagaman penggunaan lahan yang menciptakan lingkungan perkotaan yang hidup, serta kepadatan yang membangkitkan penggunaan sistem transit. Kota Surakarta sudah mewacanakan pembangunan TOD melalui Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Surakarta 2011-2031 tetapi belum ada rencana lebih rinci mengenai pembangunan TOD. Dengan berjalannya rencana pembangunan sistem transit, maka meningkat pula kebutuhan pembangunan TOD di simpul-simpul transit Kota Surakarta. Untuk mengintegrasikan sistem transit dan penggunaan lahan, serta untuk mengetahui bagaimana TOD dapat dibangun, maka perlu diketahui keadaan kawasan di sekitar titik transit, dilihat dari prinsip-prinsip TOD. Stasiun Solo Balapan dan Terminal Tirtonadi merupakan simpul transit terbesar di Kota Surakarta yang berada pada kawasan yang direncanakan sebagai pusat pelayanan pemerintahan dan perdagangan dan jasa, menjadikannya menawarkan potensi kawasan untuk dibangun menjadi TOD. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran seberapa jauh prinsip TOD ditemukan di simpul transit Kota Surakarta melalui studi kasus di Terminal Tirtonadi dan Stasiun Solo Balapan. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang menggunakan metode statistik deskriptif melalui pendekatan deduktif. Penelitian ini menemukan bahwa dalam kawasan penelitian, hanya prinsip kepadatan yang sudah memenuhi konsep TOD dengan keadaan prinsip desain di kawasan masih belum dapat menawarkan keamanan dan kemudahan untuk pergerakan non motor, serta keadaan prinsip keberagaman masih belum dapat menciptakan kawasan dengan daya tarik tinggi.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Badan Standardisasi Nasional. (2004). SNI 03-1733-2004 Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan.
Calthrope, P. (1993). The Next American Metropolis: Ecology, Community, and the American Dream. New York: Princeton Architectural Press.
ITDP. (2017). TOD Standard 3.0. In Institute for Transportation and Development (3rd ed.). New York: Institute for Transportation and Development.
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional. (2017). Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2017 tentang Pedoman Pengembangan Kawasan Berorientasi Transit.
Pemerintah Daerah Kota Surakarta. (2012). Peraturan Daerah Kota Surakarta tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Surakarta Tahun 2011–2031. Kota Surakarta: Pemerintah Daerah Kota Surakarta.
Robert, M. B., & Cervero, R. (1997). Transit Villages in the 21st Century. New York: McGraw-Hill.
Schlossberg, M., & Brown, N. (2004). Comparing Transit-Oriented Development Sites by Walkability Indicators. Transportation Research Record, 1887(1), 34–42. https://doi.org/10.3141/1887-05
Singh, Y. J., Lukman, A., Flacke, J., Zuidgeest, M., & Van Maarseveen, M. F. A. M. (2017). Measuring TOD Around Transit Nodes - Towards TOD Policy. Transport Policy, 56, 96–111. https://doi.org/10.1016/j.tranpol.2017.03.013
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif R&D (6th ed.). Bandung: Alfabeta.
Tamin, O. Z. (2000). Perencanaan & Pemodelan Transportasi (2nd ed.). Bandung: Penerbit ITB.
TCRP. (2002). Transit Cooperative Research Program: Research Results Digest. Transportation Research Board. Washington, D.C.: Transportation Research Board.
Refbacks
- There are currently no refbacks.