PENERAPAN KONSEP URBAN FARMING-BASED RESILIENT CITY DALAM PENGEMBANGAN KOTA YANG BERKETAHANANAN PANGAN DI KOTA SURAKARTA
Abstract
Pengembangan konsep resilient city (kota tangguh) di era pandemi merupakan konsep perencanaan kota yang dapat menjadi perhatian pada saat ini. Konsep kota tangguh tersebut diharapkan dapat menjadi rujukan dalam penggunaan lahan secara efektif dalam pengembangan suatu kota. Sektor pertanian dapat menjadi salah satu komponen dalam pengembangan konsep resilient city untuk menciptakan kota dengan ketahanan pangan mandiri khususnya pada Kota Surakarta. Ketahanan pangan pada Kota Surakarta dapat diperoleh melalui sistem pertanian urban yang dapat dijalankan. Pertanian urban melibatkan produksi bahan pangan domestik di dalam atau berbatasan langsung dengan pemukiman di masyarakat. Pertanian urban dapat diimplementasikan melalui home farming dan community farming dengan berbagai metode tanam. Karena dengan adanya lahan terbatas di Kota Surakarta, penggunaan lahan yang dimanfaatkan untuk pertanian urban dapat dilakukan dengan metode tanam tanpa menggunakan tanah, serta menggunakan metode vertikultur. Metodologi penelitian yang digunakan adalah penelitian yang berdasarkan studi literatur melalui pendekatan pengembangan kota, yaitu pengembangan kota dari sudut pandang ekologi. Beberapa potensi bahan pangan yang dapat mewujudkan ketahanan pangan berkelanjutan di Kota Surakarta meliputi porang, ubi jalar, ubi kayu, talas, dan beberapa jenis sayuran. Penanaman beberapa bahan pangan tersebut memanfaatkan penggunaan lahan yang terbatas, namun mudah dilaksanakan bagi masyarakat Kota Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji berbagai pendekatan yang dapat diterapkan pada Kota Surakarta dalam ketahanan terhadap pandemi, khususnya pandemi Covid-19. Dengan perancangan kota dengan konsep kota tangguh, hal ini akan menghasilkan solusi agar masyarakat Kota Surakarta dapat mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan secara berkelanjutan.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Ardhian, D., & Indriyani, S. (2013). Kandungan Oksalat Umbi Porang (Amorphophallus muelleri Blume) Hasil Penanaman dengan Perlakuan Pupuk P dan K. Jurnal Biotropika, 1(2), 53–56. Diakses dari https://biotropika.ub.ac.id/index.php/biotropika/article/view/134
BPS Kota Surakarta. (2020). Kota Surakarta Dalam Angka 2020. Surakarta: BPS Kota Surakarta. Diakses dari https://surakartakota.bps.go.id/publication/2020/02/28/5a307392dc90b6daad9bb999/kota-surakarta-dalam-angka-2020--penyediaan-data-untuk-perencanaan-pembangunan.html
Dubbeling, M., Veenhuizen, R. van, & Zeeuw, H. de. (2010). Cities , Poverty and Food: Multi-Stakeholder Policy and Planning in Urban Agriculture Marielle. Rugby: Practical Action Publishing. Diakses dari https://ruaf.org/assets/2019/11/Cities-Poverty-and-Food.pdf
Food and Agriculture Organization. (2008). An Introduction to the Basic Concepts of Food Security (Vol. 95). EC - FAO Food Security Programme. Diakses dari EC - FAO Food Security Programme website: http://www.fao.org/3/al936e/al936e.pdf
Gruda, N., & Tanny, J. (2014). Protected Corps. In G. R. Dixon & D. E. Aldous (Eds.), Horticulture: Plants for People and Places, Volume 1 (pp. 327–405). Dordrecht: Springer.
Jabareen, Y. (2013). Planning the resilient city: Concepts and Strategies for Coping With Climate Change and Environmental Risk. Cities, 31, 220–229. https://doi.org/10.1016/j.cities.2012.05.004
Lukitaningsih, E. (2012). Kajian Glisemik Indeks Dan Makronutrien Dari Umbi-Umbian Dalam Upaya Pencarian Sumber Pangan. Pharmacon: Jurnal Farmasi Indonesia, 13(1), 18–23. https://doi.org/10.23917/pharmacon.v13i1.22
Neergaard, A. de, Drescher, A. W., & Kouamé, C. (2009). Urban and Peri-Urban Agriculture in African Cities. In C. M. Shackleton, M. W. Pasquini, & A. W. Drescher (Eds.), African Indigenous Vegetables in Urban Agriculture (pp. 67–96). London: Routledge. https://doi.org/10.4324/9781849770019
Nugraheni, B., Setyopuspito, A., & Advistasari, Y. D. (2018). Identifikasi dan Analisis Kandungan Makronutrien Glukoman Umbi Porang (Amorphophallus onchophyllus). JIFFK: Jurnal Ilmu Farmasi Dan Farmasi Klinik, 15(2), 77–82. https://doi.org/10.31942/jiffk.v15i2.2570
Oluoch, M. O., Pichop, G. N., Silué, D., Abukutsa-Onyango, M. O., Diouf, M., & Shackleton, C. M. (2009). Production and harvesting systems for African indigenous vegetables. In C. M. Shackleton, M. W. Pasquini, & A. W. Drescher (Eds.), African Indigenous Vegetables in Urban Agriculture (pp. 145–175). London: Earthscan. https://doi.org/10.4324/9781849770019
Peng, W., & Berry, E. M. (2019). The Concept of Food Security. In P. Ferranti, E. M. Berry, & J. R. Anderson (Eds.), Encyclopedia of Food Security and Sustainability (Vol. 2, pp. 1–7). Elsevier. https://doi.org/10.1016/B978-0-08-100596-5.22314-7
Prasetyo, W. T., & Rahayu, S. (2013). Kajian Kualitas Permukiman Dengan Citra Quickbird Dan Sig Di Kecamatan Serengan Kota Surakarta. Teknik Perencanaan Wilayah Kota, 2(2), 293–302. Diakses dari https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/pwk/article/view/2388
Rosyadi, I., & Purnomo, D. (2012). Tingkat Ketahanan Pangan Rumah Tangga di Desa Tertinggal. Jurnal Ekonomi Pembangunan, 13(2), 303–315. https://doi.org/10.23917/jep.v13i2.176
Rubiantoro, E. A., & Haryanto, R. (2013). Bentuk Keterlibatan Masyarakat dalam Upaya Penghijauan pada Kawasan Hunian Padat di Kelurahan Serengan - Kota Surakarta. Jurnal Pembangunan Wilayah & Kota, 9(4), 416–428. https://doi.org/10.14710/pwk.v9i4.6679
Setiadi, R., & Wulandari, F. (2016). Memadukan Strategi, Mewujudkan Ketahanan: Sebuah Pembelajaran dari Pengembangan Strategi Ketahanan Kota di Semarang. Jurnal Pengembangan Kota, 4(2), 95–105. https://doi.org/10.14710/jpk.4.2.95-105
Supriati, Y. (2016). Keanekaragaman Iles-Iles (Amorphophallus spp.) dan Potensinya untuk Industri Pangan Fungsional, Kosmetik, dan Bioetanol. Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Pertanian, 35(2), 69–80. https://doi.org/10.21082/jp3.v35n2.2016.p69-80
United Nations International Strategy for Disaster Reduction. (2009). UNISDR Terminology on Disaster Risk Reduction. Geneva: UNISDR. Diakses dari https://www.unisdr.org/files/7817_UNISDRTerminologyEnglish.pdf
Wikantiyoso, R. (2010). Mitigasi Bencana di Perkotaan: Adaptasi atau Antisipasi Perencanaan dan Perancangan Kota ? (Potensi Kearifan Lokal Dalam Perencanaan dan Perancangan Kota Untuk Upaya Mitigasi Bencana). Local Wisdom, 2(1), 18–29. https://doi.org/10.26905/lw.v2i1.1368
Wilonoyudho, S. (2007). Perencanaan Kota Berbasis Manajemen Bencana. Jurnal Teknik Sipil Dan Perencanaan, 9(2), 163–170. https://doi.org/10.15294/jtsp.v9i2.1617
Wiratama, A., Prihatin, E. S., & Hardjanto, U. S. (2016). Tugas Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dalam Pelaksanaan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Surakarta Tahun 2011-2031. Diponegoro Law Journal, 5(3), 1–12. Diakses dari https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/dlr/article/view/12129
Žilėnienė, B. P., & Fabirizo, T. (2014). Integrated Approach to a Resilient City: Associating Social, Environmental and Infrastructure Resilience in its Whole. European Journal of Interdisciplinary Studies, 6(2), 1–13. Diakses dari https://ejist.ro/files/pdf/383.pdf
Zuraida, N. (2009). Status Ubi Jalar sebagai Bahan Diversifikasi Pangan Sumber Karbohidrat. Iptek Tanaman Pangan, 4(1), 69–80. Diakses dari http://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/ippan/article/view/2633
Refbacks
- There are currently no refbacks.