KEBERTAHANAN MASYARAKAT PADA PERMUKIMAN KUMUH BERDASARKAN ASPEK SOSIAL EKONOMI DI KELURAHAN SALATIGA, KOTA SALATIGA

Muhamad Ilham Satrio, Annisa Mu'awanah Sukmawati

Abstract

Permukiman kumuh merupakan lingkungan hunian yang kurang layak huni. Permukiman kumuh memiliki karakteristik, seperti kepadatan bangunannya yang tinggi, luasan wilayah permukiman yang terbatas, rawan terjadi penyakit sosial dan penyakit lingkungan, kualitas bangunan yang rendah, dan kurang terlayani sarana dan prasarana yang memadai. Penelitian berlokasi di RW 7 Turusan, Kelurahan Salatiga, Kota Salatiga. RW 7 Turusan termasuk salah satu kawasan permukiman kumuh di Kota Salatiga akibat keragaman aktivitas masyarakat yang menimbulkan berbagai permasalahan, mencakup sosial, ekonomi, dan lingkungan. Meskipun dihadapkan pada permasalahan kumuh, namun masyarakat masih bertahan untuk tetap tinggal di kawasan tersebut. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kebertahanan masyarakat pada permukiman kumuh di RW 7 Turusan Kelurahan Salatiga, Kota Salatiga ditinjau dari aspek sosial ekonomi masyarakatnya. Penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik analisis deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara kepada tujuh responden, observasi lapangan, dan telaah dokumen/ literatur terkait. Penelitian menunjukkan bahwa penyebab kumuh di RW 7 Turusan adalah akibat kondisi fisik/topografi lingkungan serta perilaku masyarakat yang kurang sehat. Meskipun dihadapkan pada persoalan kumuh, beberapa hal yang menyebabkan masyarakat bertahan tinggal di sana adalah karena faktor kedekatan jarak dengan pusat kota terkait mata pencaharian mereka, lama tinggal, ikatan sosial yang erat, dan nilai keguyuban di masyarakat. Namun demikian, faktor ikatan sosial adalah faktor yang paling berpengaruh bagi kebertahanan masyarakat di permukiman kumuh karena mendorong terciptanya inisiasi program lokal untuk peningkatan kualitas lingkungan tempat tinggal.

Keywords

kebertahanan; Kota Salatiga; permukiman kumuh; RW 7 Turusan

Full Text:

PDF

References

Ahmed, I. (2016). Building Resilience of Urban Slums in Dhaka, Bangladesh. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 218, 202–213. DOI: 10.1016/j.sbspro.2016.04.023

Andavarapu, D., & Arefi, M. (2015). Resilient Slums: Role of Social Capital. Tekton, 2(1), 38–54. Diakses dari https://tekton.mes.ac.in/issues/volume-2-issue-1/papers-essays/resilient-slums-role-of-social-capital/

Andavarapu, D., & Arefi, M. (2016). Understanding Resilience in Urban Slums: Lessons From Pedda-Jalaripeta, India. PlaNext, 02, 109–128. DOI: 10.17418/planext.2016.7vol.02

Aprianto, R. (2016). Proses Kebertahanan Kampung Petempen Dalam Perkembangan Kota. Jurnal Pembangunan Wilayah & Kota, 12(3), 347–358. DOI: 10.14710/pwk.v12i3.12909

A.R.S. (2020, Maret 5). Komunikasi Personal

A.S.Y. (2020, Maret 4). Komunikasi Personal

Azahro, M., & Yuliastuti, N. (2013). Kajian Kehidupan Masyarakat Kampung Lama Sebagai Potensi Keberlanjutan Lingkungan Permukiman Kelurahan Gabahan Semarang. Teknik PWK, 2(3), 481–490. Diakses dari https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/pwk/article/view/2881

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. (2016). KBBI Daring. Diakses dari https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/BERTAHAN

Badan Pusat Statistika Indonesia. (2018). Persentase Rumah Tangga Kumuh Perkotaan (40% ke Bawah), Menurut Provinsi 2015-2018. Diakses dari https://www.bps.go.id/dynamictable/2019/10/04/1667/persentase-rumah-tangga-kumuh-perkotaan-40-ke-bawah-menurut-provinsi-2015-2018.html

Chimankar, D. A. (2016). Urbanization and Condition of Urban Slums in India. Indonesian Journal of Geography, 48(1), 28–36. DOI: 10.22146/ijg.12466

Creswell, J. W. (2014). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mix Methods Approaches (4th ed.). Sage Publications.

Danso-wiredu, E. Y., & Midheme, E. (2017). Slum upgrading in developing countries: lessons from Ghana and Kenya. Ghana Journal of Geography, 9(1), 88–108. Diakses dari https://www.ajol.info/index.php/gjg/article/view/154657

Dewi, D. P., & Syahbana, J. A. (2015). Kebertahanan Kawasan Perkampungan Pedamaran Semarang. Teknik PWK, 4(1), 93–106. Diakses dari https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/pwk/article/view/7737

D.S.R. (2020, Maret 5). Komunikasi Personal

Evansyah, E., & Dewi, S. P. (2014). Kebertahanan Kampung Tua Sekayu Terkait Keberadaan Mal Paragon di Kota Semarang. Jurnal Ruang, 2(1), 301–310. Diakses dari https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/ruang/article/view/3988

H.S. (2020, Februari 19). Komunikasi Personal

Indriani, I. (2017). Formasi Spasial Permukiman Kumuh Kota Studi Kasus: Perubahan Pola Ruang Bermukim pada Lahan di Jalan Sersan Sani Palembang. Jurnal Arsir, 1(1), 30–37. DOI: 10.32502/arsir.v1i1.855

Jones, P. (2017). Housing Resilience and the Informal City. Journal of Regional and City Planning, 28(2), 129–139. DOI: 10.5614/jrcp.2017.28.2.4

Juwono, S. (2009). Kampung Kuningan di Kawasan Mega Kuningan Jakarta Kebertahanan Kampung dalam Perkembangan Kota. Tesis, Universitas Diponegoro. Diakses dari http://eprints.undip.ac.id/55811/1/BAB_1.pdf

Krisandriyana, M., Astuti, W., & Fitria Rini, E. (2019). Faktor yang Mempengaruhi Keberadaan Kawasan Permukiman Kumuh di Surakarta. Jurnal Desa-Kota, 1(1), 24–33. DOI: 10.20961/desa-kota.v1i1.14418.24-33

Magis, K. (2010). Community Resilience: An Indicator of Social Sustainability. Society & Natural Resources, 23(5), 401–416. DOI: 10.1080/08941920903305674

Mahabir, R., Crooks, A., Croitoru, A., & Agouris, P. (2016). The study of slums as social and physical constructs: Challenges and emerging research opportunities. Regional Studies, Regional Science, 3(1), 399–419. DOI: 10.1080/21681376.2016.1229130

Miles, M. B., & Huberman, M. (1994). Qualitative Data Analysis: An Expanded Sourcebook (2nd ed.). Sage Publications.

M.M.I. (2020, Februari 12). Komunikasi Personal

Nursyahbani, R., & Pigawati, B. (2015). Kajian Karakteristik Kawasan Pemukiman Kumuh di Kampung Kota (Studi Kasus: Kampung Gandekan Semarang). Teknik PWK, 4(2), 267–281. Diakses dari https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/pwk/article/view/8463#:~:text=Hasil%20analisis%20dari%20kajian%20terhadap,yang%20sebagian%20besar%20memiliki%20tingkat

Owusu, G., Agyei-Mensah, S., & Lund, R. (2008). Slums of hope and slums of despair: Mobility and livelihoods in Nima, Accra. Norsk Geografisk Tidsskrift, 62(3), 180–190. DOI: 10.1080/00291950802335798

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 02/PRT/M2016 tentang Peningkatan Kualitas terhadap Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh. Diakses dari https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/104644/permen-pupr-no-02prtm2016-tahun-2016#:~:text=Permen%20PUPR%20No.%2002%2FPRT,Permukiman%20Kumuh%20%5BJDIH%20BPK%20RI%5D

Reivich, K., & Shatte, A. (2002). The Resilience Factor: 7 Essential Skills for Overcoming Life’s Inevitable Obstacles. Broadway Books.

S.G.O. (2020, Februari 17). Komunikasi Personal

S.G.Y. (2020, Februari 18). Komunikasi Personal

Shirleyana, S. H., & Sunindijo, R. Y. (2018). City of Kampung: Risk and Resilience in the Urban Communities of Surabaya, Indonesia. International Journal of Building Pathology and Adaptation, 36(5), 543–568. DOI: 10.1108/IJBPA-02-2018-0025

S.K.A. (2020, Februari 11). Komunikasi Personal

Surat Keputusan Walikota Salatiga Nomor 658/440/2016 tentang lokasi program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) di Kota Salatiga

Surtiani, E. E. (2006). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terciptanya Kawasan Permukiman Kumuh di Kawasan Pusat Kota (Studi Kasus: Kawasan Pancuran, Salatiga). Tesis, Universitas Diponegoro. Diakses dari http://eprints.undip.ac.id/15530/#:~:text=Dari%20hasil%20analisis%20studi%20dapat,kepemilikan%20hunian%2C%20dan%20lama%20tinggal.

Susanti, A. D., Harani, A. R., & Hasan, M. I. (2019). Faktor-Faktor Kebertahanan Kampung Malang, Semarang. Jurnal Arsir, 2(2), 65-70. DOI: 10.32502/arsir.v2i2.1303

Tauhid, F. A. (2019). Developing Framework for Improving Disaster Resilience. Nature: National Academic Journal of Architecture, 6(1), 97-102. DOI: 10.24252/nature.v6i1a9

Uddin, N. (2018). Assessing urban sustainability of slum settlements in Bangladesh: Evidence from Chittagong city. Journal of Urban Management, 7(1), 32–42. DOI: 10.1016/j.jum.2018.03.002

UN-Habitat. (2003). The Challenge of Slums: Global Report on Human Settlements 2003. Diakses dari https://unhabitat.org/the-challenge-of-slums-global-report-on-human-settlements-2003

UN-Habitat & UNESCAP. (2008). Perumahan Bagi Kaum Miskin di Kota-kota Asia. Diakses dari https://www.unescap.org/sites/default/files/PERUMAHAN-BAGI-KAUM-MISKIN_PEMBIAYAAN-PERUMAHAN.pdf

UN-Habitat. (2007). What are Slums and why do they Exist? https://www.preventionweb.net/files/1700_462551419GC202120What20are20slums.pdf

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman. Diakses dari https://www.bphn.go.id/data/documents/11uu001.pdf

Walker, B., Folke, C., Carpenter, S.R., Scheffer, M., Chapin, T., & Rockström, J. (2010). Resilience thinking: integrating resilience, adaptability and transformability. Ecology and Society, 15(4): 20. Diakses dari http:// www.ecologyandsociety.org/vol15/iss4/art20/)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.